Ciptakan Robot Pendeteksi Limbah dan Air Kotor, Unnes Raih Juara di Malaysia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (FT Unnes ) sukses meraih prestasi internasional. Tim Unnes Civil Squardron (UCS) berhasil meraih juara 2 di China-Asean Education Exchange Week Electric Power Skill Internasional Competition 2022 yang diselenggarakan di Malaysia.
Tim mahasiswa tersebut yakni Faridh Rizal Rivandhani, Syadza Ardhia Rihada, dan Yusuf Ardiansyah yang dibimbing Dr. Rini Kusumawardani berhasil menciptakan ide robot yang diberi nama Fracker (Filterised Trash Blocker).
Baca juga: Calon Mahasiswa Bisa Lintas Jurusan di Seleksi Masuk PTN 2023
Faridh menjelaskan ide gagasan inovasi yang dibuat merupakan sebuah robot otomatis yang dilengkapi sensor pendeteksi limbah dan air kotor. Ia mengatakan bahwa robot ini dapat dikendalikan melalui monitor jarak jauh.
Faridh selaku anggota tim menjelaskan, energi dari robot yang mereka buat dijalankan melalui solar panel yang dikonversi menjadi energi penggerak robot.
“Iya jadi tim UCS membuat ide yang ditulis melalui esai berupa robot yang menggunakan energi solar panel yang kemudian dikonversi menjadi energi penggerak robot tersebut,”, jelasnya, dikutip dari laman Unnes, Sabtu (17/9/2022).
Baca juga: Unpad Jadi Tempat Belajar Vaksin Peneliti Negara OKI
Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman menyampaikan, gagasan yang disusulkan Faridh Syadza dan Yusuf ini sangat inovatif. Selain itu, Prof Fathur juga mengatakan inovasi yang dibuat selaras dengan nilai konservasi Unnes.
“Saya sangat mengapresiasi mahasiswa Unnes yang tentunya luar biasa, terbukti mereka berhasil membawa nama Unnes dan Indonesia di kancah dunia dengan inovasi yang dilakukan yakni membuat robot pendeteksi limbah dan air kotor. Apalagi menggunakan panel surya sebagai energi ini merupakan teknologi sumber energi ramah lingkungan karena memanfaatkan sinar matahari,” katanya.
Menurut Prof Fathur, pembuatan robot pendeteksi limbah dan air kotor langkah yang konkrit dalam mengatasi permasalah pencemaran lingkungan. “Saya kira ini inovasi yang luar biasa yang dilakukan mahasiswa, karena pemikiran cemerlang dalam mengatasi permasalah pencemaran lingkungan terutama air,” pungkasnya.
Tim mahasiswa tersebut yakni Faridh Rizal Rivandhani, Syadza Ardhia Rihada, dan Yusuf Ardiansyah yang dibimbing Dr. Rini Kusumawardani berhasil menciptakan ide robot yang diberi nama Fracker (Filterised Trash Blocker).
Baca juga: Calon Mahasiswa Bisa Lintas Jurusan di Seleksi Masuk PTN 2023
Faridh menjelaskan ide gagasan inovasi yang dibuat merupakan sebuah robot otomatis yang dilengkapi sensor pendeteksi limbah dan air kotor. Ia mengatakan bahwa robot ini dapat dikendalikan melalui monitor jarak jauh.
Faridh selaku anggota tim menjelaskan, energi dari robot yang mereka buat dijalankan melalui solar panel yang dikonversi menjadi energi penggerak robot.
“Iya jadi tim UCS membuat ide yang ditulis melalui esai berupa robot yang menggunakan energi solar panel yang kemudian dikonversi menjadi energi penggerak robot tersebut,”, jelasnya, dikutip dari laman Unnes, Sabtu (17/9/2022).
Baca juga: Unpad Jadi Tempat Belajar Vaksin Peneliti Negara OKI
Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman menyampaikan, gagasan yang disusulkan Faridh Syadza dan Yusuf ini sangat inovatif. Selain itu, Prof Fathur juga mengatakan inovasi yang dibuat selaras dengan nilai konservasi Unnes.
“Saya sangat mengapresiasi mahasiswa Unnes yang tentunya luar biasa, terbukti mereka berhasil membawa nama Unnes dan Indonesia di kancah dunia dengan inovasi yang dilakukan yakni membuat robot pendeteksi limbah dan air kotor. Apalagi menggunakan panel surya sebagai energi ini merupakan teknologi sumber energi ramah lingkungan karena memanfaatkan sinar matahari,” katanya.
Menurut Prof Fathur, pembuatan robot pendeteksi limbah dan air kotor langkah yang konkrit dalam mengatasi permasalah pencemaran lingkungan. “Saya kira ini inovasi yang luar biasa yang dilakukan mahasiswa, karena pemikiran cemerlang dalam mengatasi permasalah pencemaran lingkungan terutama air,” pungkasnya.
(nnz)