Mengenal Sejarah Berdirinya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia . Dengan standar dan tingkat persaingan masuk yang ketat, perguruan tinggi ini telah banyak melahirkan lulusan-lulusan yang unggul dan kompeten di bidangnya.
UGM didirikan pada 19 Desember 1949. Dikutip dari laman resminya, Universitas Gadjah Mada (UGM) lahir pada periode awal kemerdekaan bangsa Indonesia dan dikukuhkan sebagai Balai Nasional Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan bagi penyelenggaraan pendidikan tinggi nasional.
Baca juga : UGM Tembus 50 Universitas Terbaik Dunia
Dalam sejarahnya, pendirian universitas ini diketahui sebagai hasil gabungan dari beberapa sekolah tinggi yang sudah berdiri sebelumnya. Sebut saja seperti Balai Pendidikan Ahli Hukum di Solo dan Perguruan Tinggi Kedokteran Bagian Praklinis di Klaten.
Adapun penggabungan beberapa sekolah tinggi tersebut disahkan oleh Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 1949 tentang Peraturan Penggabungan Perguruan Tinggi menjadi Universiteit.
Penyematan nama Gadjah Mada sendiri bukanlah tanpa alasan. Nama tersebut memiliki semangat dan keteladanan Mahapatih Gadjah Mada dalam tujuannya untuk menyatukan nusantara.
Pada awalnya, Universitas Gadjah Mada terdiri dari enam fakultas, yakni Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Sastra dan Filsafat, serta Fakultas Kedokteran Hewan.
Saat itu, proses pembelajaran dilakukan di Sitinggil dan Pagelaran dengan menggunakan ruangan kamar atau fasilitas lain di lingkup Keraton Yogyakarta. Sekitar tahun 1951, pembangunan kampus bulaksumur dimulai.
Pada perkembangannya, sekitar tahun 1960-an Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah mempunyai berbagai fasilitas seperti pemancar radio, rumah sakit, serta sarana prasarana lain yang ditujukan untuk mendukung proses pembelajaran maupun melayani kepentingan umum (masyarakat).
Baca juga : UGM Jadi PTN Paling Diminati di SBMPTN
UGM didirikan pada 19 Desember 1949. Dikutip dari laman resminya, Universitas Gadjah Mada (UGM) lahir pada periode awal kemerdekaan bangsa Indonesia dan dikukuhkan sebagai Balai Nasional Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan bagi penyelenggaraan pendidikan tinggi nasional.
Baca juga : UGM Tembus 50 Universitas Terbaik Dunia
Dalam sejarahnya, pendirian universitas ini diketahui sebagai hasil gabungan dari beberapa sekolah tinggi yang sudah berdiri sebelumnya. Sebut saja seperti Balai Pendidikan Ahli Hukum di Solo dan Perguruan Tinggi Kedokteran Bagian Praklinis di Klaten.
Adapun penggabungan beberapa sekolah tinggi tersebut disahkan oleh Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 1949 tentang Peraturan Penggabungan Perguruan Tinggi menjadi Universiteit.
Penyematan nama Gadjah Mada sendiri bukanlah tanpa alasan. Nama tersebut memiliki semangat dan keteladanan Mahapatih Gadjah Mada dalam tujuannya untuk menyatukan nusantara.
Pada awalnya, Universitas Gadjah Mada terdiri dari enam fakultas, yakni Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Sastra dan Filsafat, serta Fakultas Kedokteran Hewan.
Saat itu, proses pembelajaran dilakukan di Sitinggil dan Pagelaran dengan menggunakan ruangan kamar atau fasilitas lain di lingkup Keraton Yogyakarta. Sekitar tahun 1951, pembangunan kampus bulaksumur dimulai.
Pada perkembangannya, sekitar tahun 1960-an Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah mempunyai berbagai fasilitas seperti pemancar radio, rumah sakit, serta sarana prasarana lain yang ditujukan untuk mendukung proses pembelajaran maupun melayani kepentingan umum (masyarakat).
Baca juga : UGM Jadi PTN Paling Diminati di SBMPTN