Pendidikan di Indonesia Timur Masih Membutuhkan Perhatian Khusus

Selasa, 27 September 2022 - 08:33 WIB
loading...
Pendidikan di Indonesia Timur Masih Membutuhkan Perhatian Khusus
Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar Hikmat Hardono. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Kondisi pendidikan di wilayah Indonesia bagian Timur masih membutuhkan banyak perhatian dari seluruh stakeholder. Namun untuk menyelesaikan masalah pendidikan di sana dinilai jangan diseragamkan dengan perspektif atau cara pandang pemerintah pusat semata.

Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar Hikmat Hardono mengatakan, pendidikan di Indonesia Timur memiliki tantangan dan masalah yang masih cukup serius sama seperti daerah lain di Indonesia. Namun, menurutnya, menyelesaikan masalah pendidikan di bagian Timur Indonesia tidak selalu dengan menggunakan cara pandang pemerintah yang ada di Jakarta.

Baca juga: Inovasi Keren! Siswa 10 Tahun Ciptakan Game Online Edukatif secara Otodidak

"Kita punya pemahaman bahwa menyelesaikan masalah pendidikan itu tidak harus diselesaikan dengan cara-cara tunggal dengan cara-cara yang seragam dari perspektif negara atau perspektif Jakarta," katanya, melalui siaran pers, Selasa (27/9/2022).

Menurut Hikmat, kondisi pendidikan di Timur Indonesia mulai dari Maluku, Papua dan NTT, sebenarnya sangat beragam. Dalam pengamatannya, terdapat daerah-daerah yang memiliki kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang cukup baik.

Namun, ia tidak menampik bahwa masih terdapat daerah-daerah dengan kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang masih dianggap kurang layak. Kondisi tersebut, menurutnya, menuntut perhatian lebih dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, hingga para pemerhati dunia pendidikan.

"Sebenarnya, sampai hari ini masih sangat menantang. Itu artinya kalau kita pilih cara fasilitas tidak selalu juga bahwa di Indonesia Timur rata-rata fasilitas kurang, tidak kayak gitu. Ada daerah yang fasilitas bagus tetapi ada juga tempat-tempat masih kurang atau perlu pembenahan," jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tantangan paling serius dalam pembangunan pendidikan di Timur Indonesia saat ini yakni membangun kerja sama Pemda dan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadirkan suasana yang baik untuk pembenahan Sumber Daya Manusia.

Baca juga: Diduga Marak Pungli di Sekolah, FAGI Minta Gubernur Bentuk Tim Investigasi

"Tetapi, tantangan terbesar itu adalah kita butuh ekosistem yang kuat di daerah sehingga guru-guru berkualitas itu bisa hadir dan selalu ada di tengah sekolah dan desa," ungkapnya.

Berkaitan dengan pembangunan pendidikan di Timur Indonesia, lanjutnya, tidak pernah terlepas dari dukungan Pemerintah Pusat yang ada di Jakarta. Selain itu, kemajuan pendidikan di beberapa wilayah seperti Maluku, Papua dan NTT, tidak pernah lepas dari peran masyarakat dan organisasi Gereja.

"Kalau secara umum, perspektif di Indonesia Timur yang kami temukan dari sudut pendanaan, ada partisipasi besar dari level negara, dari pemerintah. Tetapi partisipasi masyarakat baik dari warga maupun yayasan-yayasan pendidikan termasuk yayasan Gereja dan partisipasi organisasi keagamaan, itu sebenarnya sangat besar," ungkapnya.

Menurutnya, perkembangan baik pembanguan manusia dalam dunia pendidikan di wilayah Indonesia Timur, tidak lepas dari peran besar organiasi Gereja.

"Jadi, hadirnya sekolah-sekolah itu dan tumbuh besarnya pendidikan di kawasan itu, tidak disumbang oleh dukungan negara, tetapi khususnya dari berbagai kalangan masyarakat termasuk khususnya organisasi Gereja," terangnya.

Gerakan Indonesia Mengajar melaksanakan Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu-Minggu, 24-25 September di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta Pusat. Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia menghadirkan para penggerak pendidikan dari beberapa wilayah, mulai dari Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

Hikmat Hardono menerangkan, Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia merupakan satu kesempatan terbaik, mengundang para guru dan penggerak pendidikan dari beberapa wilayah di bagian Indonesia Timur.

Karena dalam perjalanan Gerakan Indonesia Mengajar selama 12 tahun terakhir, banyak pengalaman dan pelajaran yang didapat berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan belajar di Indonesia Timur. Karenanya, momentum ini menjadi kesempatan baik untuk mengumpulkan pelajaran yang ada dalam satu rangkaian Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia.

"Kami meyakini berdasarkan pengalaman kami selama 12 tahun terakhir ini, bahwa pelajaran - pelajaran yang ada di Indonesia Timur ini penting untuk kita kumpulkan, kita pelajari dan kita dengar bersama-sama dengan berbagai keragaman dan tantangan yang ada," jelasnya.

Adapun pelaksanaan konferensi ini, tegasnya, dalam rangka menggali pengalaman dan menggalang dukungan pemerintah dan orang -orang di Jakarta untuk pembangunan manusia di Timur Indonesia.

"Intinya, kita pengen dengar lebih baik dari akar rumput sekaligus juga menggalang orang-orang di Jakarta untuk mendengar lebih baik," katanya.

Ia pun berharap, pelaksanaan Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia ini menjadi kesempatan baik untuk membagi pengalaman bersama, terutama para penggerak pendidikan selama ini. Selain itu, konferensi ini merupakan momentum untuk saling mendukung antara sesama para pendidik dalam memajukan pendidikan Indonesia.

"Harapannya, guru- guru dan penggerak itu selalu tabah dan sabar menghadapi semua tantangan dan kerumitan ini, dan kita sama-sama bisa mengajak partisipasi dari seluruh warga termasuk di Jakarta untuk memajukan pendidikan di Indonesia," tutupnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3402 seconds (0.1#10.140)