Gelar Dies Natalis Ke-27 dan Wisuda, Ubhara Jaya Luluskan 1.080 Sarjana Unggul
loading...
A
A
A
Pelaksanaan wisuda tetap dilakukan secara hybrid dengan perpaduan offline dan online, dengan mengakomodir kehadiran wisudawan dan tamu undangan lebih banyak di lingkungan kampus dengan pelaksanaan prosesi wisuda secara bergantian setiap fakultas.
Dalam sambutannya, saat menghadiri acara Dies Natalis ke-27 Ubhara Jaya dan Wisuda Sarjana serta Magister Ubhara Jaya, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III, DKI Jakarta, Dr. Ir Paristiyanti Nurwardani, M.P. berharap Ubhara Jaya terus meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan serta pengembangan SDM yang dimiliki saat ini.
"Ubhara Jaya, dalam catatan kami, telah memiliki Profesor sebanyak 10 orang, Lektor Kepala 14 orang, Lektor 160 orang, Asisten Ahli 119 orang, serta Tenaga Pengajar sebanyak 32 orang. Saya berharap ini dapat lebih ditingkatkan, terutama dalam mempersiapkan Profesor baru yang nantinya akan berkontribusi besar dalam peningkatan mutu perguruan tinggi," ucap Paristiyanti.
Lebih jauh, Kepala LLDIKTI Wilayah III DKI Jakarta ini juga mengapresiasi berbagai pencapaian yang telah dicapai Ubhara Jaya di jajaran perguruan tinggi swasta lainnya di Jakarta, antara lain:
1. Menjadi Perguruan Tinggi dengan Pelaporan PDDIKTI 100% dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, 10 semester, dari 2016 Semester Ganjil hingga 2020 Semester Genap.
2. Menjadi Perguruan Tinggi dengan laporan dokumen kerja sama dengan status aktif terbanyak dalam kurun waktu 3 tahun terakhir
"Saya mendorong seluruh sivitas akademika Ubhara Jaya untuk terus menghasilkan berbagai karya dan kiprah bermakna. Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah," pungkas Paris
Rangkaian Dies Natalis pada hari pertama ditandai dengan penyampaian orasi ilmiah oleh Prof. Dr. Mahmuddin Yasin, S.E., MBA, Guru Besar Tidak Tetap, Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Dalam orasi ilmiahnya, Profesor bidang ekonomi UNJ ini mengatakan manusia menjadi titik sentral bagi seluruh aktivitas dan dinamika yang terjadi di dunia.
“Its all start with people, ketika kita berbicara tentang sejarah, peradaban, dan tentang pembangunan, maka pada dasarnya yang menjadi fokus atau topik pembicaraan kita adalah tentang manusia itu sendiri. Dibalik pembangunan yang dilakukan, maka sejatinya yang sedang ditata, diatur, dan ditingkatkan adalah kualitas dan harkat serta martabat manusia," terang Profesor Mahmuddin.
Dalam sambutannya, saat menghadiri acara Dies Natalis ke-27 Ubhara Jaya dan Wisuda Sarjana serta Magister Ubhara Jaya, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III, DKI Jakarta, Dr. Ir Paristiyanti Nurwardani, M.P. berharap Ubhara Jaya terus meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan serta pengembangan SDM yang dimiliki saat ini.
"Ubhara Jaya, dalam catatan kami, telah memiliki Profesor sebanyak 10 orang, Lektor Kepala 14 orang, Lektor 160 orang, Asisten Ahli 119 orang, serta Tenaga Pengajar sebanyak 32 orang. Saya berharap ini dapat lebih ditingkatkan, terutama dalam mempersiapkan Profesor baru yang nantinya akan berkontribusi besar dalam peningkatan mutu perguruan tinggi," ucap Paristiyanti.
Lebih jauh, Kepala LLDIKTI Wilayah III DKI Jakarta ini juga mengapresiasi berbagai pencapaian yang telah dicapai Ubhara Jaya di jajaran perguruan tinggi swasta lainnya di Jakarta, antara lain:
1. Menjadi Perguruan Tinggi dengan Pelaporan PDDIKTI 100% dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, 10 semester, dari 2016 Semester Ganjil hingga 2020 Semester Genap.
2. Menjadi Perguruan Tinggi dengan laporan dokumen kerja sama dengan status aktif terbanyak dalam kurun waktu 3 tahun terakhir
"Saya mendorong seluruh sivitas akademika Ubhara Jaya untuk terus menghasilkan berbagai karya dan kiprah bermakna. Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah," pungkas Paris
Rangkaian Dies Natalis pada hari pertama ditandai dengan penyampaian orasi ilmiah oleh Prof. Dr. Mahmuddin Yasin, S.E., MBA, Guru Besar Tidak Tetap, Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Dalam orasi ilmiahnya, Profesor bidang ekonomi UNJ ini mengatakan manusia menjadi titik sentral bagi seluruh aktivitas dan dinamika yang terjadi di dunia.
“Its all start with people, ketika kita berbicara tentang sejarah, peradaban, dan tentang pembangunan, maka pada dasarnya yang menjadi fokus atau topik pembicaraan kita adalah tentang manusia itu sendiri. Dibalik pembangunan yang dilakukan, maka sejatinya yang sedang ditata, diatur, dan ditingkatkan adalah kualitas dan harkat serta martabat manusia," terang Profesor Mahmuddin.