Rektor: Pembelajaran di UIN Maliki Malang Integrasikan Sains dan Islam

Selasa, 04 Oktober 2022 - 23:43 WIB
loading...
Rektor: Pembelajaran...
Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang Prof Dr M. Zainuddin. Foto/Dok/Pendis Kemenag
A A A
JAKARTA - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim ( UIN Maliki ) Malang dalam pembelajarannya menginegrasikan antara Sains dan Islam. Artinya, setiap mata kuliah berdasarkan perspektif Islam, Al Qur'an dan sunnah.

Hal tersebut disampaikan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof Zainuddin saat menerima kunjungan Tim Pendis Kemenag dan Media di ruang kerjanya, Jumat (30/9/2022).

Baca juga: Menuju World Class University, UIN Malang Ikutkan 72 Dosen Sertifikasi Internasional

Prof Zainuddin mengatakan, di dalam UIN Malang ada Ma'had Al-Jami'ah yakni pesantren yang berada di dalam kampus. Ma'had Al-Jami'ah dihuni oleh seluruh mahasiswa baru, karena mereka wajib tinggal di Ma'had Al-Jami'ah minimal satu tahun.

Ada juga pusat pengembangan bahasa yang mengajarkan mahasiswa bahasa Arab, Inggris, dan Mandarin. Pusat pengembangan bahasa ini sangat penting dalam menunjang kemampuan bahasa para mahasiswa.

Selain itu, ada Hai'ah Tahfizh Alquran (HTQ) sebagai pusat penghafalan Alquran di UIN Malang. "Sampai tahun ini ada 3.700 sekian mahasiswa dari berbagai program studi (di UIN Malang) yang hafal Al Qur'an," kata Prof Zainuddin.

Baca juga: Go Internasional, Siswa MAN 2 Kota Malang Belajar dengan Profesor Universitas Osaka Jepang

Menurutnya, Ma'had Al-Jami'ah, pusat pengembangan bahasa, dan HTQ menjadi modal untuk memahami integrasi sains dan Islam. Jadi model pembelajaran di UIN Malang adalah integrasi sains dan Islam. Seluruh mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa berdasarkan persepektif Islam, Alquran dan sunnah.

"Kalau bicara integrasi sains dan Islam, maka mahasiswanya harus menguasai bahasa khususnya Arab dan Al-Qur'an," ujarnya.

Prof Zainuddin juga menegaskan bahwa UIN Malang sangat mengantisipasi terjadinya kekerasan di lingkungan kampus. Senat Universitas bersama para anggotanya, mengantisipasi terjadinya kekerasan di UIN Malang.

Rektor berharap, UIN Malang menjadi kampus nol kekerasan. UIN Malang sudah bertekad untuk menjadikan kampus ini sebagai lembaga pendidikan yang bersih dan berwibawa.

"Kita sudah mengantisipasi, mahasiswa kita tempatkan di Ma'had Al-Jami'ah, mereka diberi pendidikan karakter, sehingga diharapkan mereka menjadi mahasiswa yang jauh dari kekerasan, perundungan dan konflik," jelasnya.

Mata kuliah moderasi beragama, pendidikan anti korupsi, revolusi mental sudah diberikan kepada mahasiswa UIN Malang. Di UIN Malang juga ada mata kuliah Ulul Albab.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) mencanangkan tahun 2021-2024 revolusi mental dan moderasi beragama, sebenarnya di UIN Malang sudah memberikan pendidikan revolusi mental dan moderasi beragama.

Ia menambahkan, di UIN Malang relasi kuasa tidak menjadikan menghegemoni mahasiswa. Itulah kelebihan kalau seorang dosen sekaligus ustaz, dan mahasiswa sekaligus santri. Mereka memiliki karakter yang sopan dan santun.

"Di luar kampus, kita juga arahkan para mahasiswa tinggal di pesantren-pesantren yang ada di sekitar kampus, misalnya ada rumah rumah dosen yang jadi kos-kosan, mereka diperintahkan ngaji kitab," pungkasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Fakultas Kedokteran...
Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Semarang Ciptakan Dokter Muslim Ahli Stem Cell dan Regeneratif
Kapan UM PTKIN 2025...
Kapan UM PTKIN 2025 Dibuka? Ini Persyaratan, Alur, dan Biaya Pendaftarannya
Daftar Ulang SPAN PTKIN...
Daftar Ulang SPAN PTKIN 2025, Apa Saja yang Harus Disiapkan?
Pendaftaran SPAN PTKIN...
Pendaftaran SPAN PTKIN 2025 Dibuka Hari Ini, Berikut Tata Caranya
Direktorat PTKI Kemenag...
Direktorat PTKI Kemenag Cetak Sejarah, 27 PTKIN Terakreditasi Unggul
Jadwal SPAN dan UM PTKIN...
Jadwal SPAN dan UM PTKIN 2025 Resmi Dirilis, Calon Mahasiswa Baru Siap-siap
China Siap Lanjutkan...
China Siap Lanjutkan Misi Luar Angkasa Minggu ini
Mahasiswi UB Diduga...
Mahasiswi UB Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Mahasiswa UIN Malang, Begini Kronologinya
Kemenag Gelar Ramadhan...
Kemenag Gelar Ramadhan Global Camp di Malang, Bahas Kurikulum Cinta
Rekomendasi
6 Drama Korea Romantis...
6 Drama Korea Romantis dengan Akhir Tragis, Kisah Cinta Menyayat Hati
Comeback Dramatis, Jakarta...
Comeback Dramatis, Jakarta Bhayangkara Presisi Juara Proliga 2025
Waspada! 5 Gejala di...
Waspada! 5 Gejala di Kaki Ini Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Serius
Mahasiswi ITB Tersangka...
Mahasiswi ITB Tersangka Meme Prabowo-Jokowi Dibebaskan dari Tahanan Bareskrim
Kemenko Polkam Dorong...
Kemenko Polkam Dorong Satgas Terpadu se-Kaltim Gelar Operasi Pemberantasan Premanisme Berkedok Ormas
Apple Siap Integrasikan...
Apple Siap Integrasikan AI ke dalam Website Safari
Berita Terkini
Kemitraan UI dan UC...
Kemitraan UI dan UC Berkeley Makin Erat, Dorong Riset Lintas Negara
Unair Buka 4 Jalur Mandiri...
Unair Buka 4 Jalur Mandiri 2025: Syarat, Jadwal, dan Tips Lolos Seleksi
Kelas Internasional...
Kelas Internasional IPB University 2025 Kembali Dibuka, Simak Syaratnya
35 Contoh Soal Penalaran...
35 Contoh Soal Penalaran Numerik Kepolisian 2025 Lengkap dengan Kunci Jawaban
Seleksi Mandiri ITB...
Seleksi Mandiri ITB 2025 Dibuka, Ada Jalur Beasiswa dan KIP Kuliah
Riwayat Pendidikan Prilly...
Riwayat Pendidikan Prilly Latuconsina, Pacar Omara Esteghlal yang Jadi Dosen di LSPR
Infografis
Bina Siswa Nakal di...
Bina Siswa Nakal di Barak Militer, Maarif Institut: Berpotensi Merusak Sistem Pendidikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved