Guru Besar Unesa Sebut Tragedi Kanjuruhan Bencana Antropogenik, Apa Artinya?

Rabu, 05 Oktober 2022 - 18:30 WIB
loading...
Guru Besar Unesa Sebut...
Guru Besar Unesa menyebut tragedi Kanjuruhan sebagai bencana antropogenik. Foto/Antara Foto/Ari Bowo Sucipto.
A A A
JAKARTA - Guru Besar Universitas Negeri Surabaya ( Unesa ) Prof Tjipto Prastowo memberikan komentar mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan , Malang dari bidang kepakarannya yakni dari perspektif ilmu kebumian. Menurutnya, earth sciences membedakan bencana kebumian menjadi dua.

Pertama, dia menjelaskan, bencana geologi contohnya seperti gempa tektonik, erupsi vulkanik dan tsunami. Bencana geologi cenderung bersifat non-antropogenik yang berarti tidak dipicu oleh aktivitas manusia. Karena itu tidak bisa dicegah, tetapi bisa dikurangi dampak negatifnya.

Baca juga: Tragedi Stadion Sepak Bola Kanjuruhan dari Tinjauan Pakar K3 Universitas Indonesia

Kedua, bencana hidrometeorologi bersifat antropogenik yang berarti dipicu oleh aktivitas manusia. Karena itu seharusnya bisa dicegah. Contoh bencana kategori ini seperti banjir bandang, banjir rob, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, tanah longsor, dan likuifaksi.

“Bencana hidrometeorologi bersifat antropogenik ini contohnya juga seperti kecelakaan transportasi (darat, laut, udara), kecelakaan industri (Chernobyl case), termasuk tragedi Kanjuruhan,” tandas guru besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unesa, dikutip dari laman Unesa, Rabu (5/10/2022).

Dia melanjutkan, bencana hidrometeorologi (antropogenik) seharusnya bisa dicegah, maka terminologi “bencana alam” sebagai terjemahan “natural disaster” adalah kurang tepat.

“Saya meyakini sungguh-sungguh bahwa alam diciptakan oleh Allah SWT untuk kemaslahatan umat manusia dan bukan sebaliknya: memberikan bencana,” ucapnya.

“Dengan demikian, dengan segala kerendahan hati saya mengajak semua pihak untuk menyebut bencana geologi dan bencana hidrometeorologi sebagai bencana kebumian bukan bencana alam,” sambungnya.

Baca juga: Begini Bahayanya Paparan Gas Air Mata Bagi Tubuh dari Dokter RSA UGM

Dalam Bahasa Inggris, bencana kebumian adalah earth-related disaster sedangkan bencana alam adalah natural disaster. Kedua terminologi tersebut beda makna. Tragedi Kanjuruhan bisa juga dilihat dari sudut pandang psiko-sosiologi.

Akhir-akhir ini, lanjutnya, begitu banyak masalah sosial mulai distribusi minyak goreng sampai penegakan hukum (law enforcement) yang rendah. Bukan tak mungkin, massa pendukung tim sepak bola yang mayoritas berasal dari golongan “akar rumput” sudah punya masalah sejak keberangkatan dari rumah.

Mungkin belum bekerja atau sudah bekerja, tetapi gaji rendah, perut lapar tak punya uang atau punya uang tapi tak seberapa. Kecemburuan sosial ada dimana-mana. Stratifikasi membelah massa menjadi polarisasi dua golongan, yaitu yang merasa “kalah dan dikalahkan” dan yang “diklaim menang”.

Polaritas yang besar memicu friksi sosial. Reaksi massa adalah erupsi sosial dari dalam dapur magma yang tertekan. Tragedi Kanjuruhan dengan demikian adalah tragedi sosial, tragedi kemanusiaan yang jelas menjadi petunjuk bahwa bencana antropogenik bisa menjadi pemicu kematian sia-sia.

“Tanpa harus menyalahkan pihak mana pun dan siapa pun atas jatuhnya seratus lebih korban jiwa di tragedi Kanjuruhan, mari belajar dari sekarang. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Ini harus menjadi pelajaran untuk memperbaiki budaya sepak bola, pertandingan, supporter dan sistem pengamanannya ke depan,” tutupnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Guru Besar UIN Jakarta...
Guru Besar UIN Jakarta Sebut Model Pendidikan Kemenag Membentuk Karakter Anak Didik Tidak Ringkih
Universitas Sanata Dharma...
Universitas Sanata Dharma Kukuhkan 3 Guru Besar Baru
Wujudkan Tridarma Perguruan...
Wujudkan Tridarma Perguruan Tinggi, Unika Atma Jaya Kukuhkan 3 Profesor
Profil Edy Meiyanto,...
Profil Edy Meiyanto, Guru Besar Farmasi UGM yang Dipecat karena Kasus Asusila
Siapa Mahasiswa Pertama...
Siapa Mahasiswa Pertama di UGM? Ini Profil Prof Hardjoso Prodjopangarso
2 Dosen President University...
2 Dosen President University Dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Manajemen Keuangan
Manajemen Arema FC Geram...
Manajemen Arema FC Geram Bus Persik Dilempari Batu: Pertimbangkan Hengkang dari Kanjuruhan!
7 Fakta Kasus Pelemparan...
7 Fakta Kasus Pelemparan Batu ke Bus Persik di Stadion Kanjuruhan, Nomor 5 Mencekam
Polisi Buru Oknum Suporter...
Polisi Buru Oknum Suporter Arema FC Pelempar Batu ke Bus Persik
Rekomendasi
Kadin Bakal Bangun 1.000...
Kadin Bakal Bangun 1.000 Dapur Umum Makan Bergizi Gratis
AS Potong Tarif Barang-barang...
AS Potong Tarif Barang-barang Receh China dari 120% Jadi 54%
Tumpas: Premanisme Tak...
Tumpas: Premanisme Tak Laku jika Penegakan Hukum Berjalan Baik
Program Konservasi Lingkungan...
Program Konservasi Lingkungan Pertamina Regional Jawa Diakui Dunia
Peduli Lingkungan, Astra...
Peduli Lingkungan, Astra Credit Companies Beri Workshop Pemilahan Sampah
Alexander Marwata Buka...
Alexander Marwata Buka Suara Soal Pimpinan KPK Tak Tetapkan Hasto Tersangka
Berita Terkini
Selamatkan Generasi...
Selamatkan Generasi Muda, Edutainment Anti-Narkoba Hadir di Tengah Pelajar
Sekolah Masa Kini, Menumbuhkan...
Sekolah Masa Kini, Menumbuhkan Karakter dan Keterampilan Hidup lewat 5C
Wisuda ke-52 Universitas...
Wisuda ke-52 Universitas Sahid Usung Konsep Budaya dan Pariwisata NTT
Pendidikan Eddie Nalapraya,...
Pendidikan Eddie Nalapraya, Sosok Jenderal dan Bapak Pencak Silat Dunia yang Meninggal Dunia Hari Ini
Riwayat Pendidikan Kolonel...
Riwayat Pendidikan Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Anggota TNI yang Jadi Korban Ledakan Amunisi di Garut
Profil Pendidikan Mierza...
Profil Pendidikan Mierza Firjatullah, Striker Muda Andalan Timnas U-17
Infografis
Warren Buffett Sebut...
Warren Buffett Sebut Dolar AS Sedang Menuju ke Neraka
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved