Kit Deteksi Penyakit Autoimun Kelenjar Tiroid UB Masuk Tahap Uji Klinis

Kamis, 06 Oktober 2022 - 09:30 WIB
loading...
Kit Deteksi Penyakit...
Kit Deteksi Dini Penyakit Autoimun Kelenjar Tiroid dari Universitas Brawijaya. Foto/Tangkap layar laman UB.
A A A
JAKARTA - Universitas Brawijaya ( UB ) melaksanakan Uji Klinis Kit Deteksi Dini Penyakit Autoimun Kelenjar Tiroid pada Ibu Hamil. Uji Klinis diselenggarakan di Rumah Sakit UB (RSUB) kepada 24 pasien dari Bagian Penyakit Dalam yang memenuhi kriteria.

Uji Klinis ini dalam Rangka Program Penelitian RISPRO LPDP “Deteksi Dini Autoimmune Thyroid Disease Melalui Rapid Test Berbasis Thyroid Peroxidase (TPO) dan Thyroid Stimulating Hormon Reseptor (TSHR) Untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil”.

Baca juga: Undip Buka Lowongan Kerja Tenaga Kependidikan, Lulusan SMA-S1 Merapat

Wakil Rektor Bidang Akademik Prof.Dr. Aulanni’am didampingi Dyah Kinasih Wuragil dari Insititut Biosains menyampaikan informasi terkait uji klinis ini.

“Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam penelitian yang berjalan sejak September 2020 dengan pendanaan LPDP Kemenkeu RI selama 3 (tiga) tahun sampai dengan 2023,” ungkap Prof Aul, dikutip dari laman UB, Kamis (6/10/2022).

Tujuan dari penelitian ini adalah terwujudnya kit deteksi penyakit Autoimmune Thyroid Disease (AITD) dengan marker TPO-TSHR yang beredar di masyarakat sebagai upaya dalam pencegahan penyakit akibat gangguan thyroid autoimun yang dapat menyebabkan berbagai dampak.

Dampak ini terutama pada ibu hamil yang dapat menyebabkan keguguran berulang, berat bayi lahir rendah (BBLR), IQ anak rendah, hingga kondisi anak stunting.

Baca juga: Kemendikbudristek Desak Pemda Segera Proses Nomor Induk Guru yang Lulus PPPK 2021

Pelaksanaan uji klinis ini dilakukan selaras dengan Permenkes No. 63 Tahun 2017 tentang Cara Uji Klinis Alat Kesehatan yang Baik (CUKAKB). Peraturan ini mengatur pelaksanaan tahap 1 dilaksanakan berdasarkan prevalensi kejadian penyakit pada populasi.

Program penelitian ini terwujud berkat kolaborasi UB dengan PT Bio Farma (Persero) sebagai salah satu produsen produk life science di Indonesia.

Penggunaan kit deteksi TPO-TSHR ini diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat Indonesia karena aplikasinya yang relatif mudah, sederhana, dan tidak membutuhkan alat-alat khusus sehingga dapat digunakan di Fasilitas Kesehatan Tingkat 1 di seluruh Indonesia.

Sementara itu Rektor UB Prof. Widodo menjelaskan, produk penelitian yang diketuai Prof Aulanni’am ini didanai oleh RISPRO yaitu skema penelitian yang diselenggarakan oleh LPDP.

“Sekarang kita masuk ke tahap uji klinis. Nanti kalau hasilnya bagus, harapan kita kedepan uji klinisnya bisa lebih banyak. Sehingga nanti harapannya beberapa tahun kedepan bisa dilepas ke pasar dan bisa dipakai masyarakat,” tandasnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3477 seconds (0.1#10.140)