Din Syamsuddin Ajak Milenial Muslim Rebut Kembali Supremasi Ilmu Pengetahuan
loading...
A
A
A
SURABAYA - Generasi hebat umat Islam pernah muncul pada abad ke-5 sampai abad ke-15. Selama 10 abad Islam memegang supremasi pengetahuan dengan bermunculan banyak tokoh hebat, seperti Ibnu Sina di bidang ilmu kedokteran atau Ibnu Khaldun ahli ilmu sosiologi.
Hal itu diungkapkan oleh Prof. Dr. K.H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin dalam ceramahnya secara daring dengan tema “Generasi Hebat dan Bermartabat Sepanjang Hayat". Menurutnya sudah satnya generasi muda muslim mampu merebut kembali supremasi kejayaan pengetahuan, tentunya dengan memiliki ilmu dan iman.
"Sebab dengan ilmu dan iman Allah SWT berjanji akan meningkatkan derajat seseorang,” katanya pada momentum wisuda siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 5 Surabaya (Spemma), Sabtu (4/7/2020).
(Baca: Din: Masalah Utama Pancasila Bukan Perumusan tapi Pengamalan)
Lebih lanjut Din mengatakan, tidak ada manusia bisa hebat dan bermartabat sepanjang hayat. Sebab, setiap manusia memiliki kurva hidup dari tumbuh, puncak dan menurun. “Menjadi hebat sepanjang hayat tidak mungkin, tapi yang mungkin melahirkan generasi-generasi hebat silih berganti,” ungkapnya.
Menjadi insan hebat, kata Din, bila mengacuh pada asal katanya dari Bahasa Arab artinya sangat luas dan komplek. Kata hebat serapan dari kata Al Haibah yang memiliki tiga arti sekaligus, yakni kemampuan, wibawa, serta pengaruh.
“Menjadi generasi hebat harus berprestasi dan berkemajuan. Berilmu pengetahuan, tapi tetap beribadah,” tegas Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015.
(Baca: Ketum PP Muhammadiyah Berharap Polri Tegakkan Hukum dengan Seadil-adilnya)
Di akhir pidato, Din menjanjikan fasilitas dua tiket khusus bagi lulusan SMP Muhammadiyah 5 Surabaya tahun 2020 untuk menjadi santri di pesantren modern internasional Dea Malela di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
“Saya beri dua beasiswa untuk lulusan Spemma 2020 untuk masuk di SMA Dea Malela Modern International Islamic Boarding School Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Gratis uang masuk, biaya pendidikan dan uang makan. Untuk belajar bersama santri lain dari manca negara; dari Thailand, Malaysia, Brunei dan Timor Leste,” tawar Din selaku founder pesantren Dea Malela.
(Baca: Umumkan Idul Adha 31 Juli, Muhammadiyah Jabarkan Protokol Salat Id dan Kurban)
Wisuda siswa tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Wisuda tidak menghadirkan siswa karena masih dalam masa pendemi Covid-19. Namun 164 siswa wajib mengikuti prosesi wisuda secara virtual dari rumahnya masing-masing dengan menggunakan aplikasi zoom meeting.
Virtual Graduation Spemma ke-48 disahkan secara live oleh kepala sekolah, Alim yang dimulai pukul 09.00 WIB. Seluruh wisudawan terlebih dulu melakukan registrasi secara online dan berpakaian atas putih dan bawahan hitam, termasuk jilbab putih untuk siswi.
Hal itu diungkapkan oleh Prof. Dr. K.H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin dalam ceramahnya secara daring dengan tema “Generasi Hebat dan Bermartabat Sepanjang Hayat". Menurutnya sudah satnya generasi muda muslim mampu merebut kembali supremasi kejayaan pengetahuan, tentunya dengan memiliki ilmu dan iman.
"Sebab dengan ilmu dan iman Allah SWT berjanji akan meningkatkan derajat seseorang,” katanya pada momentum wisuda siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 5 Surabaya (Spemma), Sabtu (4/7/2020).
(Baca: Din: Masalah Utama Pancasila Bukan Perumusan tapi Pengamalan)
Lebih lanjut Din mengatakan, tidak ada manusia bisa hebat dan bermartabat sepanjang hayat. Sebab, setiap manusia memiliki kurva hidup dari tumbuh, puncak dan menurun. “Menjadi hebat sepanjang hayat tidak mungkin, tapi yang mungkin melahirkan generasi-generasi hebat silih berganti,” ungkapnya.
Menjadi insan hebat, kata Din, bila mengacuh pada asal katanya dari Bahasa Arab artinya sangat luas dan komplek. Kata hebat serapan dari kata Al Haibah yang memiliki tiga arti sekaligus, yakni kemampuan, wibawa, serta pengaruh.
“Menjadi generasi hebat harus berprestasi dan berkemajuan. Berilmu pengetahuan, tapi tetap beribadah,” tegas Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015.
(Baca: Ketum PP Muhammadiyah Berharap Polri Tegakkan Hukum dengan Seadil-adilnya)
Di akhir pidato, Din menjanjikan fasilitas dua tiket khusus bagi lulusan SMP Muhammadiyah 5 Surabaya tahun 2020 untuk menjadi santri di pesantren modern internasional Dea Malela di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
“Saya beri dua beasiswa untuk lulusan Spemma 2020 untuk masuk di SMA Dea Malela Modern International Islamic Boarding School Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Gratis uang masuk, biaya pendidikan dan uang makan. Untuk belajar bersama santri lain dari manca negara; dari Thailand, Malaysia, Brunei dan Timor Leste,” tawar Din selaku founder pesantren Dea Malela.
(Baca: Umumkan Idul Adha 31 Juli, Muhammadiyah Jabarkan Protokol Salat Id dan Kurban)
Wisuda siswa tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Wisuda tidak menghadirkan siswa karena masih dalam masa pendemi Covid-19. Namun 164 siswa wajib mengikuti prosesi wisuda secara virtual dari rumahnya masing-masing dengan menggunakan aplikasi zoom meeting.
Virtual Graduation Spemma ke-48 disahkan secara live oleh kepala sekolah, Alim yang dimulai pukul 09.00 WIB. Seluruh wisudawan terlebih dulu melakukan registrasi secara online dan berpakaian atas putih dan bawahan hitam, termasuk jilbab putih untuk siswi.
(muh)