Gaet Prancis dan Thailand, UGM Buka Program Magister Baru
loading...

UGM membuka program magister baru kerja sama dengan Prancis dan Thailand. Foto/Tangkap layar laman UGM.
A
A
A
JAKARTA - UGM akan membuka Program Magister Internasional Dynamic of Emerging and Infectious Diseases (DYNAMEID). Program ini dibentuk melalui kerja sama antara University of Montpellier Prancis, Dynamic of Emerging and Infectious Diseases (CIRAD) Prancis, Mahidol University Thailand, serta Association of Southeast Asian Institutions of Higher Learning (ASAIHL).
“Hari ini kita menyaksikan kelahiran sebuah program yang sangat spesial, yang sebenarnya sudah diinisiasi dua tahun yang lalu sebelum pandemi. Melalui program ini kita akan melatih pemimpin masa depan di bidang kesehatan,” terang Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dr. Yodi Mahendradhata, dikutip dari laman UGM, Jumat (7/10/2022).
Baca juga: Top, Skripsi Mahasiswa Unpad ini Raih Penghargaan di Taiwan
Pembentukan program ini telah diinisiasi sejak tahun 2020, sebagai upaya bersama untuk menangani penyakit infeksius yang menjadi salah satu persoalan global serta mengancam kesehatan dan kehidupan manusia. Persoalan ini tidak hanya harus dihadapi oleh negara-negara di belahan dunia tertentu, tetapi menjadi beban yang harus ditanggung bersama setiap negara di dunia.
Yodi menerangkan, program ini menjadi spesial karena menyatukan institusi dari berbagai negara. Selain itu, pembelajaran nantinya akan dilakukan secara bauran yang merupakan metode pembelajaran modern, namun tetap melibatkan mobilisasi mahasiswa.
“Hari ini kita menyaksikan kelahiran sebuah program yang sangat spesial, yang sebenarnya sudah diinisiasi dua tahun yang lalu sebelum pandemi. Melalui program ini kita akan melatih pemimpin masa depan di bidang kesehatan,” terang Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dr. Yodi Mahendradhata, dikutip dari laman UGM, Jumat (7/10/2022).
Baca juga: Top, Skripsi Mahasiswa Unpad ini Raih Penghargaan di Taiwan
Pembentukan program ini telah diinisiasi sejak tahun 2020, sebagai upaya bersama untuk menangani penyakit infeksius yang menjadi salah satu persoalan global serta mengancam kesehatan dan kehidupan manusia. Persoalan ini tidak hanya harus dihadapi oleh negara-negara di belahan dunia tertentu, tetapi menjadi beban yang harus ditanggung bersama setiap negara di dunia.
Yodi menerangkan, program ini menjadi spesial karena menyatukan institusi dari berbagai negara. Selain itu, pembelajaran nantinya akan dilakukan secara bauran yang merupakan metode pembelajaran modern, namun tetap melibatkan mobilisasi mahasiswa.
Lihat Juga :