Berkat Minyak Jelantah, Mahasiswa UPER Juarai Kompetisi Migas Internasional di AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Inovasi yang digagas mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Pertamina (UPER) Muhammad Athallah Naufal, diganjar Juara ke-2 di ajang Society of Petroleum Engineer (SPE) International Student Paper Contest 2022 di Houston, Amerika Serikat.
Temuannya mengungguli karya-karya dari perguruan tinggi dunia seperti Indian Institute of Technology dari India, Gubkin University dari Rusia, Universidad Nacional de Colombia, dan Texas A&M University at Qatar dari Qatar.
“Penelitian yang saya lakukan ini bersifat eksperimental, jadi saya membuat produk biosurfaktan dengan memanfaatkan ekstrak asam lemak dari minyak jelantah . Biosurfaktan ini bersifat anionik bernama Methyl Ethyl Sulfonate atau MES,” jelas Athallah dalam keterangan pers, Senin (17/10/2022).
Biosurfaktan adalah senyawa dari bahan mikroba yang mampu mengikat dan menguraikan limbah. Berkat inovasi mahasiswa Indonesia, minyak jelantah tokcer diubah menjadi pengurai limbah lumpur minyak.
Dalam parannya, Athallah menyebut limbah lumpur minyak berbentuk padatan acap kali ditemui ketika ada kebocoran pipa, pada proses pembersihan tangki penyimpanan minyak, maupun pada proses pemurnian minyak.
“Limbah lumpur minyak terdiri dari campuran air, sedimen, dan hidrokarbon berkonsentrasi tinggi. Limbah ini juga mengandung logam berat yang dapat membahayakan lingkungan maupun manusia,” tambahnya.
Melalui penelitiannya, Athallah menawarkan metode bioremediasi menggunakan bantuan bakteri untuk mendegradasi limbah lumpur minyak. Namun, karena memiliki viskositas yang sangat tinggi, bakteri pada umumnya akan sulit untuk mengurai limbah lumpur minyak secara optimal. Selain itu, bakteri juga mendapatkan nutrien tambahan dari biosurfaktan sehingga mereka lebih nyaman berkembang biak dan tumbuh.
Henricus Herwin, VP Upstream Business Development Pertamina Hulu Energi (PHE), mengutarakan kebanggaannya atas keberhasilan Athallah. PHE turut aktif mendukung pengembangan mahasiswa Indonesia, di antaranya dengan mensponsori Athallah dan timnya untuk berkompetisi di Houston.
Temuannya mengungguli karya-karya dari perguruan tinggi dunia seperti Indian Institute of Technology dari India, Gubkin University dari Rusia, Universidad Nacional de Colombia, dan Texas A&M University at Qatar dari Qatar.
“Penelitian yang saya lakukan ini bersifat eksperimental, jadi saya membuat produk biosurfaktan dengan memanfaatkan ekstrak asam lemak dari minyak jelantah . Biosurfaktan ini bersifat anionik bernama Methyl Ethyl Sulfonate atau MES,” jelas Athallah dalam keterangan pers, Senin (17/10/2022).
Biosurfaktan adalah senyawa dari bahan mikroba yang mampu mengikat dan menguraikan limbah. Berkat inovasi mahasiswa Indonesia, minyak jelantah tokcer diubah menjadi pengurai limbah lumpur minyak.
Dalam parannya, Athallah menyebut limbah lumpur minyak berbentuk padatan acap kali ditemui ketika ada kebocoran pipa, pada proses pembersihan tangki penyimpanan minyak, maupun pada proses pemurnian minyak.
“Limbah lumpur minyak terdiri dari campuran air, sedimen, dan hidrokarbon berkonsentrasi tinggi. Limbah ini juga mengandung logam berat yang dapat membahayakan lingkungan maupun manusia,” tambahnya.
Melalui penelitiannya, Athallah menawarkan metode bioremediasi menggunakan bantuan bakteri untuk mendegradasi limbah lumpur minyak. Namun, karena memiliki viskositas yang sangat tinggi, bakteri pada umumnya akan sulit untuk mengurai limbah lumpur minyak secara optimal. Selain itu, bakteri juga mendapatkan nutrien tambahan dari biosurfaktan sehingga mereka lebih nyaman berkembang biak dan tumbuh.
Henricus Herwin, VP Upstream Business Development Pertamina Hulu Energi (PHE), mengutarakan kebanggaannya atas keberhasilan Athallah. PHE turut aktif mendukung pengembangan mahasiswa Indonesia, di antaranya dengan mensponsori Athallah dan timnya untuk berkompetisi di Houston.