UI Masuk Peringkat 281-300 Dunia Kategori Sustainability Versi QS WUR 2022
loading...
A
A
A
Pada indikator ketiga, Knowledge Exchange (pertukaran pengetahuan), UI dapat menyarankan kolaborasi domestik dan internasional tingkat tinggi untuk memajukan pengetahuan dan meningkatkan standar akademik di seluruh dunia.
Indikator keempat, Impact of Education (dampak dari pendidikan), ini terkait dengan penelitian yang selaras dengan SDGs ke-4, QS Academic and Alumni Surveys, Academic Freedom Index, pertukaran pelajar internasional dan rasio kelulusan pelajar.
Pada indikator kelima, Employability and Opportunities (kesempatan dan kualitas lulusan), UI memiliki alumni yang kuat yang memiliki kemampuan kerja.
Terakhir, pada indikator Life Quality (kualitas hidup), UI berperan aktif dalam analisis data yang berkaitan dengan hasil penelitian di SDGs (1, 2, 3, dan 6), yang meliputi pilihan kesehatan di kampus, Air Quality Index, dan Subjective Wellbeing Score.
Langkah-langkah UI yang memenuhi indikator ini sejalan dengan upaya-upaya yang dilakukan universitas lain di dunia dalam menangani permasalahan global.
Laporan Pembangunan Berkelanjutan terbaru PBB menunjukkan bahwa kemajuan dunia menuju SDGs telah melambat untuk tahun kedua berturut-turut. Namun, sektor pendidikan tinggi global dapat memainkan peran yang berarti dalam membalikkan perlambatan pasca-pandemi ini.
QS Ranking Manager, Dr. Andrew MacFarlane, mengatakan bahwa pemeringkatan ini melihat bagaimana universitas berkomitmen dan membuat terobosan bagi masyarakat yang ada di dalamnya dan bergantung kepadanya.
“Dengan menyoroti kontribusi alumni mereka, keselarasan penelitian mereka dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, atau kebijakan dan tata kelola mereka, kami berharap peringkat ini akan berfungsi untuk lebih mengintensifkan upaya universitas dalam membantu memenuhi tantangan global yang saat ini kita hadapi,” kata Dr. Andrew dalam keterangan pers, Kamis (27/10/2022).
QS bertujuan untuk memberikan wawasan independen kepada calon mahasiswa tentang langkah universitas dalam meningkatkan keberlanjutan.
Menurut Jessica Turner, CEO di QS, pengembangan vaksin Covid-19 hanyalah salah satu ilustrasi terbaru dari dampak yang dicapai oleh universitas yang bekerja sama untuk menyelesaikan krisis dunia.
Indikator keempat, Impact of Education (dampak dari pendidikan), ini terkait dengan penelitian yang selaras dengan SDGs ke-4, QS Academic and Alumni Surveys, Academic Freedom Index, pertukaran pelajar internasional dan rasio kelulusan pelajar.
Pada indikator kelima, Employability and Opportunities (kesempatan dan kualitas lulusan), UI memiliki alumni yang kuat yang memiliki kemampuan kerja.
Terakhir, pada indikator Life Quality (kualitas hidup), UI berperan aktif dalam analisis data yang berkaitan dengan hasil penelitian di SDGs (1, 2, 3, dan 6), yang meliputi pilihan kesehatan di kampus, Air Quality Index, dan Subjective Wellbeing Score.
Langkah-langkah UI yang memenuhi indikator ini sejalan dengan upaya-upaya yang dilakukan universitas lain di dunia dalam menangani permasalahan global.
Laporan Pembangunan Berkelanjutan terbaru PBB menunjukkan bahwa kemajuan dunia menuju SDGs telah melambat untuk tahun kedua berturut-turut. Namun, sektor pendidikan tinggi global dapat memainkan peran yang berarti dalam membalikkan perlambatan pasca-pandemi ini.
QS Ranking Manager, Dr. Andrew MacFarlane, mengatakan bahwa pemeringkatan ini melihat bagaimana universitas berkomitmen dan membuat terobosan bagi masyarakat yang ada di dalamnya dan bergantung kepadanya.
“Dengan menyoroti kontribusi alumni mereka, keselarasan penelitian mereka dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, atau kebijakan dan tata kelola mereka, kami berharap peringkat ini akan berfungsi untuk lebih mengintensifkan upaya universitas dalam membantu memenuhi tantangan global yang saat ini kita hadapi,” kata Dr. Andrew dalam keterangan pers, Kamis (27/10/2022).
QS bertujuan untuk memberikan wawasan independen kepada calon mahasiswa tentang langkah universitas dalam meningkatkan keberlanjutan.
Menurut Jessica Turner, CEO di QS, pengembangan vaksin Covid-19 hanyalah salah satu ilustrasi terbaru dari dampak yang dicapai oleh universitas yang bekerja sama untuk menyelesaikan krisis dunia.