Uhamka Gelar Peluncuran Buku Islam Syariat yang Ditulis Prof Haedar Nashir

Senin, 31 Oktober 2022 - 11:14 WIB
loading...
Uhamka Gelar Peluncuran...
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof.KH. Haedar Nashir. Foto/Dok/Uhamka
A A A
JAKARTA - Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka ( Uhamka ) menggelar peluncuran buku Islam Syariat yang ditulis oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof.KH. Haedar Nashir.

Peluncuran buku ini dilaksanakan secara hibrid melalui akun resmi Instagram dan YouTube Uhamka serta secara langsung di Aula Ahmad Dahlan Lantai 6 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP Uhamka), Jumat (28/10/2022).



Buku berjudul Islam Syariat: Reproduksi Salafiyah Ideologis Di Indonesia merupakan terbitan ketiga oleh penerbit Suara Muhammadiyah setelah sebelumnya diterbitkan juga oleh penerbit Mizan dan Ma'arif Institut.

Prof.KH. Haedar Nashir dalam pidatonya mengatakan, buku Islam Syariat ditulisnya dari hasil disertasinya di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 2006. Disertasi itu mengambil penelitian di Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.

Menurutnya, ditulisnya disertasi yang kemudian menjadi buku Islam Syariat berangkat dari realitas pasca reformasi. Dia menyebutkan, setelah reformasi banyak gerakan-gerakan keagamaan dan sosial yang tumbuh subur.



Di era reformasi, gerakan-gerakan tersebut berkembang. Pada satu sisi terdapat gerakan untuk membangkitkan kembali komunisme. Selain itu ada juga kelompok sekuler yang terus berupaya memproduksi pemikiran agar agama tidak masuk ke ruang publik dan agar negara mengambil jarak dari agama. Hingga saat itu muncul juga kelompok anti agama.

Pada sisi lainnya muncul juga gerakan-gerakan atau kelompok-kelompok Islam militan yang kaku dan keras. Gerakan tersebut bahkan memiliki cita-cita untuk membentuk negara Syariah atau negara Islam di dalam NKRI. Gerakan tersebut menyuarakan negara Khilafah dan menghidupkan kembali Piagam Jakarta.

"Saya lari ke situ, mengkaji gerakan Islam yang militan. Yang ingin kembali menghadirkan Islam yang menurut mereka itu Kaffah tetapi coraknya berbeda dengan arus utama yang selama ini sudah hidup seperti Muhammadiyah, NU, Al Irsyad dan seterusnya," kata Prof Haedar, Jumat (28/10/2022).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3211 seconds (0.1#10.140)