Mila Rosanti Program Magang Vokasi Mengantar Kartini Cikawung Menembus Komatsu
loading...
A
A
A
Berpenghasilan Sejak Kelas 4 SD
Mila Rosanti hanyalah perempuan sederhana yang kini tengah menapaki karier di PT Komatsu Indonesia usai diberikan kesempatan magang kala mengenyam studi di SMK Industri Logam Situraja, Sumedang. Dara berusia 19 tahun asal Indramayu ini lahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara yang memiliki orang tua petani.
Sempat menjadi korban bullying saat di Sekolah Dasar (SD) karena memiliki kulit hitam, Mila justru tumbuh menjadi gadis lincah dan pemberani. Betapa tidak, kala duduk di bangku kelas 4 SD, Mila kecil selalu datang lebih awal ketimbang rekan lainnya untuk membersihkan ruang guru. “Saya diberi upah oleh penjaga sekolah hingga bisa punya tabungan. Orang tua saya tidak tahu,” tuturnya.
Ujung-ujungnya, orang tua pun kaget saat ingin mengadakan syukuran adiknya saat dirinya masuk kelas 5 SD, Mila kecil menjadi penolong keluarga dengan uang tabungannya. “Di situ ibu saya bertanya, uang dari mana, dan saya menjelaskan semuanya,” kisahnya.
Masa studi di SMP 4 Terisi, keberanian Mila muda kian terasah dengan mengikuti organisasi kesiswaan. “Sehingga, menjadikan diri saya terbiasa untuk berbaur dengan orang lain, serta berani dan pantang menyerah. Saya percaya segala sesuatu yang menyakitkan akan ada kebahagiaan di depan,” ungkapnya.
Hingga akhirnya, pilihan SMK Industri Logam pun atas pilihan orang tua dengan alasan bisa bersekolah tanpa biaya yang terlalu mahal, karena termasuk SMK terjangkau di Kabupaten Sumedang. “Sekolah tersebut memberikan fasilitas makan dan tempat tinggal gratis, sehingga memudahkan bagi kami yang ingin bersekolah dengan biaya yang terjangkau. Jauh dari rumah juga bukan halangan karena saya terbiasa hidup mandiri,” ujarnya.
Tinggal di asrama selama SMK dengan uang jajan Rp150 ribu, terkadang Rp50 ribu per minggu, Mila tumbuh menjadi remaja yang kian percaya diri dengan mengikuti beberapa kegiatan organisasi di sekolah. Meski terkadang, “Ketika saya akan berangkat ke sekolah lagi, orang tua saya berusaha meminjam uang untuk bekal saya,” kenangnya.
Semangat sang dara kian menyala tatkala pada tahun 2018 PT Komatsu Indonesia menyatakan diri resmi bekerja sama dengan pihak sekolah. Lalu pada 2019, Mila pun terpilih menjadi salah satu siswi yang berhasil mendapatkan kesempatan magang di Komatsu. “Saya bersyukur terpilih salah satu dari 60 orang, dan satu-satunya perempuan,” katanya.
Passion sang dara terhadap bidang yang digelutinya nyatanya terbukti. Pada ajang Akito Komatsu 2020 yang melibatkan dirinya, SMK Industri Logam meraih juara 1 molding process.
Demikian juga setelah Mila diterima bekerja di PT Komatsu Indonesia pada bulan November 2021. “Dua bulan kemudian saya dapat kabar diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi Program D-1 Komatsu Indonesia. Dari 60 orang, yang diterima 30 orang, dan pada bulan Desember nanti akan melaksanakan wisuda,” ucapnya haru.
Bagi Mila, tiada yang lebih berharga kecuali membahagiakan keluarganya. “Harapan orang tua, saya bisa menjadi karyawan tetap di PT Komatsu Indonesia. Karena selain bisa membantu ekonomi keluarga, saya juga bisa menata masa depan. Terima kasih kepada PT Komatsu Indonesia yang memberikan kesempatan saya bergabung dan juga kuliah,” ungkapnya berkaca-kaca.
Mila Rosanti hanyalah perempuan sederhana yang kini tengah menapaki karier di PT Komatsu Indonesia usai diberikan kesempatan magang kala mengenyam studi di SMK Industri Logam Situraja, Sumedang. Dara berusia 19 tahun asal Indramayu ini lahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara yang memiliki orang tua petani.
Sempat menjadi korban bullying saat di Sekolah Dasar (SD) karena memiliki kulit hitam, Mila justru tumbuh menjadi gadis lincah dan pemberani. Betapa tidak, kala duduk di bangku kelas 4 SD, Mila kecil selalu datang lebih awal ketimbang rekan lainnya untuk membersihkan ruang guru. “Saya diberi upah oleh penjaga sekolah hingga bisa punya tabungan. Orang tua saya tidak tahu,” tuturnya.
Ujung-ujungnya, orang tua pun kaget saat ingin mengadakan syukuran adiknya saat dirinya masuk kelas 5 SD, Mila kecil menjadi penolong keluarga dengan uang tabungannya. “Di situ ibu saya bertanya, uang dari mana, dan saya menjelaskan semuanya,” kisahnya.
Masa studi di SMP 4 Terisi, keberanian Mila muda kian terasah dengan mengikuti organisasi kesiswaan. “Sehingga, menjadikan diri saya terbiasa untuk berbaur dengan orang lain, serta berani dan pantang menyerah. Saya percaya segala sesuatu yang menyakitkan akan ada kebahagiaan di depan,” ungkapnya.
Hingga akhirnya, pilihan SMK Industri Logam pun atas pilihan orang tua dengan alasan bisa bersekolah tanpa biaya yang terlalu mahal, karena termasuk SMK terjangkau di Kabupaten Sumedang. “Sekolah tersebut memberikan fasilitas makan dan tempat tinggal gratis, sehingga memudahkan bagi kami yang ingin bersekolah dengan biaya yang terjangkau. Jauh dari rumah juga bukan halangan karena saya terbiasa hidup mandiri,” ujarnya.
Tinggal di asrama selama SMK dengan uang jajan Rp150 ribu, terkadang Rp50 ribu per minggu, Mila tumbuh menjadi remaja yang kian percaya diri dengan mengikuti beberapa kegiatan organisasi di sekolah. Meski terkadang, “Ketika saya akan berangkat ke sekolah lagi, orang tua saya berusaha meminjam uang untuk bekal saya,” kenangnya.
Semangat sang dara kian menyala tatkala pada tahun 2018 PT Komatsu Indonesia menyatakan diri resmi bekerja sama dengan pihak sekolah. Lalu pada 2019, Mila pun terpilih menjadi salah satu siswi yang berhasil mendapatkan kesempatan magang di Komatsu. “Saya bersyukur terpilih salah satu dari 60 orang, dan satu-satunya perempuan,” katanya.
Passion sang dara terhadap bidang yang digelutinya nyatanya terbukti. Pada ajang Akito Komatsu 2020 yang melibatkan dirinya, SMK Industri Logam meraih juara 1 molding process.
Demikian juga setelah Mila diterima bekerja di PT Komatsu Indonesia pada bulan November 2021. “Dua bulan kemudian saya dapat kabar diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi Program D-1 Komatsu Indonesia. Dari 60 orang, yang diterima 30 orang, dan pada bulan Desember nanti akan melaksanakan wisuda,” ucapnya haru.
Bagi Mila, tiada yang lebih berharga kecuali membahagiakan keluarganya. “Harapan orang tua, saya bisa menjadi karyawan tetap di PT Komatsu Indonesia. Karena selain bisa membantu ekonomi keluarga, saya juga bisa menata masa depan. Terima kasih kepada PT Komatsu Indonesia yang memberikan kesempatan saya bergabung dan juga kuliah,” ungkapnya berkaca-kaca.