SBMPTN Berubah Jadi SNBT, Ini Strategi yang Harus Dilakukan Siswa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tahun depan jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dibagi menjadi tiga skema, yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi ( SNBP ), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ( SNBT ), dan Seleksi Mandiri PTN. Di antara ketiga jalur tersebut, SNBT menjadi salah satu yang paling populer karena kuota penerimaan SNBT paling besar dibandingkan dua jalur lainnya.
Jika SNBP merupakan pergantian nama dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN), maka SNBT adalah perubahan dari Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) pada penerimaan mahasiswa baru PTN di tahun-tahun sebelumnya.
Meski memiliki kuota penerimaan yang paling besar, jumlah penerimaan mahasiswa pada SNBT tetap terbilang terbatas. Jumlah tersebut juga dipengaruhi oleh nilai minimum berdasarkan kuota/daya tampung yang tersedia. Dilihat dari tren UTBK-SBMPTN dalam 3 tahun terakhir, hanya sekitar 23-24% dari total pendaftar yang akhirnya lolos.
Beberapa waktu lalu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara resmi telah mengumumkan aturan penerimaan mahasiswa baru PTN 2023. Berdasarkan perubahan tersebut, siswa akan dihadapkan pada soal yang akan menguji potensi skolastik mereka pada SNBT UTBK tahun depan. Melalui tes tersebut, siswa akan dihadapkan pada realitas atau masalah sehari-hari dalam bentuk soal cerita dan menentukan konsep atau model apa yang relevan untuk memecahkan masalah tersebut.
Baca juga: Peneliti UGM dari Fakultas Kedokteran Gigi Raih Penghargaan Habibie Prize
Calon mahasiswa yang tahun depan ingin mengikuti persaingan masuk di SNBT, berikut strategi belajar tes skolastik SNBT 2023 yang disampaikan platform edukasi berbasis teknologi, Zenius, melalui siaran pers, Jumat (11/11/2022).
1. Pahami konsep belajar
Tipe soal tes skolastik menuntut siswa untuk memahami konsep-konsep dasar masalah. Jawaban dari soal-soal tipe ini tidak akan bisa didapatkan dari hafalan atau rumus cepat. Untuk itu, setiap siswa dipastikan harus mampu memahami realitas atau masalah sehari-hari dan konsep serta model apa yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Pelajari penerapan konsep teorinya dalam kehidupan sehari-hari
Untuk dapat menyerap pemahaman konsep dasar secara maksimal, ada baiknya juga jika para siswa mempelajari penerapannya di dunia nyata atau dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, mempelajari materi rasio atau perbandingan yang biasanya berkaitan dengan realitas seperti perhitungan untung rugi dalam perdagangan atau perhitungan komposisi dalam membuat sebuah masakan. Berlaku sama untuk konsep lain seperti persamaan kuadrat, trigonometri, dan konsep penalaran lainnya.
Jika SNBP merupakan pergantian nama dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN), maka SNBT adalah perubahan dari Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) pada penerimaan mahasiswa baru PTN di tahun-tahun sebelumnya.
Meski memiliki kuota penerimaan yang paling besar, jumlah penerimaan mahasiswa pada SNBT tetap terbilang terbatas. Jumlah tersebut juga dipengaruhi oleh nilai minimum berdasarkan kuota/daya tampung yang tersedia. Dilihat dari tren UTBK-SBMPTN dalam 3 tahun terakhir, hanya sekitar 23-24% dari total pendaftar yang akhirnya lolos.
Beberapa waktu lalu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara resmi telah mengumumkan aturan penerimaan mahasiswa baru PTN 2023. Berdasarkan perubahan tersebut, siswa akan dihadapkan pada soal yang akan menguji potensi skolastik mereka pada SNBT UTBK tahun depan. Melalui tes tersebut, siswa akan dihadapkan pada realitas atau masalah sehari-hari dalam bentuk soal cerita dan menentukan konsep atau model apa yang relevan untuk memecahkan masalah tersebut.
Baca juga: Peneliti UGM dari Fakultas Kedokteran Gigi Raih Penghargaan Habibie Prize
Calon mahasiswa yang tahun depan ingin mengikuti persaingan masuk di SNBT, berikut strategi belajar tes skolastik SNBT 2023 yang disampaikan platform edukasi berbasis teknologi, Zenius, melalui siaran pers, Jumat (11/11/2022).
1. Pahami konsep belajar
Tipe soal tes skolastik menuntut siswa untuk memahami konsep-konsep dasar masalah. Jawaban dari soal-soal tipe ini tidak akan bisa didapatkan dari hafalan atau rumus cepat. Untuk itu, setiap siswa dipastikan harus mampu memahami realitas atau masalah sehari-hari dan konsep serta model apa yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Pelajari penerapan konsep teorinya dalam kehidupan sehari-hari
Untuk dapat menyerap pemahaman konsep dasar secara maksimal, ada baiknya juga jika para siswa mempelajari penerapannya di dunia nyata atau dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, mempelajari materi rasio atau perbandingan yang biasanya berkaitan dengan realitas seperti perhitungan untung rugi dalam perdagangan atau perhitungan komposisi dalam membuat sebuah masakan. Berlaku sama untuk konsep lain seperti persamaan kuadrat, trigonometri, dan konsep penalaran lainnya.