Begini Tahapan Menjalani Pendidikan Dokter Umum hingga Spesialis di Indonesia

Minggu, 27 November 2022 - 15:00 WIB
loading...
Begini Tahapan Menjalani...
Tahapan menjalani pendidikan dokter umum hingga spesialis perlu diketahui oleh calon mahasiswa kedokteran. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Jurusan kedokteran masih menjadi jurusan incaran setiap mahasiswa baru. Namun sebelum menjadi dokter , ada sejumlah tahapan panjang yang harus dilewati hingga menjadi dokter spesialis.

Mahasiswa kedokteran membutuhkan waktu tujuh hingga 10 tahun untuk belajar dan mengantongi Surat Izin Praktek (SIP). Tahapannya dimulai dari masa preklinik, koas, internship, dan sekolah spesialis jika ingin mendalami bidang tertentu.

Namun apa saja tahapan yang harus ditempuh mahasiswa untuk menjadi dokter? Dikutip dari laman Brain Academy, berikut ini tahapan pendidikan menjadi dokter di Indonesia.

Baca juga: Ini Daftar Fakultas dan Jurusan S1 hingga Spesialis di Universitas Brawijaya, Cek Pilihanmu

1. Masa Preklinik

Masa Preklinik disebut juga sebagai masa kuliah. Selayaknya mahasiswa lain, kalian menjalani pendidikan di kampus selama 3,5 tahun. Perlu diketahui, tidak ada sistem SKS di jurusan Kedokteran, melainkan terbagi dalam beberapa blok. Misalnya, Blok Neurologi, Blok Kulit, Blok Pediatri, dan masih banyak lagi.

Mahasiswa Kedokteran juga menghadapi ujian tulis, OSCE, dan SOCA. OSCE (Objective Structured Clinical Examination) adalah ujian praktik untuk menebak diagnosa penyakit yang diderita oleh pasien simulasi.
Lalu, ada SOCA (Student Oral Case Analysis) yaitu uji pemahaman mahasiswa terkait kasus penyakit tertentu. SOCA dilakukan secara lisan di hadapan 2-3 dosen penguji.

Di semester 7, mahasiswa Kedokteran menyusun skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked). Setelah ini, kalian akan diwisuda dan lanjut ke program profesi atau koas.

2. Koas (Co-Assistant)

Tahap kedua calon dokter adalah koas. Jika saat kuliah pasien yang kalian hadapi cuma pura-pura alias patung, di tahap koas kalian akan berinteraksi dengan pasien sungguhan di bawah pengawasan dokter senior.

Di sini, kalian disebut sebagai 'dokter muda'. Program koas diselenggarakan di rumah sakit yang bekerja sama dengan kampus dan tidak digaji.

Durasi koas berlangsung 1,5 sampai 2 tahun. Terdiri dari berbagai macam stase yang harus dipelajari. Ada stase bedah, anak, THT, forensik, anestesi, kandungan, penyakit dalam, psikiatri, dan lain-lain. Untuk mempermudah proses pembelajaran, mahasiswa disatukan dalam kelompok-kelompok kecil.

Selain menghabiskan waktu di rumah sakit, koas juga mendapat tugas berupa analisis penyakit yang harus dipresentasikan ke hadapan dokter senior.

3. UKMPPD

Setelah koas, kalian akan menghadapi Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). UKMPPD dilaksanakan empat kali dalam setahun, yaitu di bulan Februari, Mei, Agustus, dan November. UKMPPD terdiri dari Computer Based Test dan OSCE.

CBT UKMPPD adalah ujian tulis online yang berisi 150 soal pilihan ganda dengan waktu pengerjaan selama 200 menit. Nilai yang dibutuhkan untuk lulus CBT minimal 66.

Baca juga: Tutup Pospenas 2022, Wamenag: Zaman Berubah, Santri Harus Hadapi Tantangan Baru

Sedangkan OSCE adalah ujian praktek yang dilakukan di Fakultas Kedokteran masing-masing perguruan tinggi. Setiap peserta harus melewati 12 station dengan topik yang berbeda. Waktu yang dibutuhkan di setiap station adalah 15 menit. Di sini, kamu akan mempraktekkan skill dokter sesuai dengan standar kompetensi dokter umum Indonesia.

4. Sumpah Dokter

Berhasil lulus UKMPPD akan menjadi momen yang paling membanggakan untukmu dan orang tua. Kalian akan disumpah bersama mahasiswa lain dan memperoleh gelar dokter (dr) serta Surat Tanda Registrasi (STR). Tetapi, perjalanan kalian masih panjang. Meskipun sudah bergelar dokter, kalian harus menjalani program internship dulu selama 1 tahun.

5. Internship

Di tahap Internship, status kalian adalah 'dokter magang'. Tujuan diadakannya internship untuk melatih kesiapan dan kemandirian sebelum memperoleh Surat Izin Praktek. Gaji dokter magang berkisar di angka 1 sampai 5 juta rupiah per bulan tergantung daerah dan instansi kesehatan tempat melakukan magang.

Jika dokter senior merasa kalian belum kompeten, maka kalian harus mengulang program magang sampai memenuhi penilaian. Setelah itu, barulah kalian mendapat Surat Izin Praktik (SIP) untuk mendirikan praktik dokter umum, atau meneruskan ke Program Pendidikan Dokter Spesialis.

6. PPDS

Dokter spesialis adalah dokter yang mempelajari bagian tubuh tertentu termasuk penyakit yang ada di dalamnya. Pendidikan Program Dokter Spesialis ditempuh selama 4 sampai 6 tahun tergantung pada kesulitan bidang yang diambil. Dokter umum yang menjalani PPDS, disebut sebagai 'dokter residen'.

Bidang spesialis yang dapat diambil oleh dokter umum, antara lain:

1. Spesialis Mata (Sp.M)
2. Spesialis Paru (Sp.P)
3. Spesialis Anak (Sp.A)
4. Spesialis Gizi (Sp.G)
5. Spesialis Bedah (Sp.B)
6. Spesialis Urologi (Sp.U)
7. Spesialis Anestesi (Sp.An)
8. Spesialis Radiologi (Sp.R)
9. Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD)
10. Spesialis Kulit dan Kelamin (Sp.KK)
11. Spesialis Kedokteran Forensik (Sp.F)
12. Spesialis Saraf atau Neurologis (Sp.N)
13. Spesialis Kandungan dan Ginekologi (Sp.OG)
14. Spesialis Kedokteran Jiwa dan Psikiater (Sp.KJ)
15. Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan (Sp. THT)
16. Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah atau Kardiologi (Sp.JT).
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Fakultas Kedokteran...
Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Semarang Ciptakan Dokter Muslim Ahli Stem Cell dan Regeneratif
Apa Itu PPDS Anestesi?...
Apa Itu PPDS Anestesi? Tahapan Penting Menjadi Dokter Spesialis
13 Rektor ITS dari Masa...
13 Rektor ITS dari Masa ke Masa, Dokter, Militer, hingga yang Diangkat Jadi Menteri
Biaya Kuliah Kedokteran...
Biaya Kuliah Kedokteran di 5 PTN Pulau Sumatera Jalur Mandiri 2025: Unand, Unsri, USK, USU, dan Unri
Prodi Vokasi Ini Lebih...
Prodi Vokasi Ini Lebih Sulit Ditembus dari Kedokteran di SNBP 2025 Unair
Berapa Biaya Kuliah...
Berapa Biaya Kuliah Kedokteran yang Bisa Ditanggung KIP Kuliah 2025?
UKT Fakultas Kedokteran...
UKT Fakultas Kedokteran UGM 2025, dari Nol Rupiah hingga yang Paling Mahal
Daya Tampung Prodi Pendidikan...
Daya Tampung Prodi Pendidikan Dokter di UI dan Unpad melalui Jalur SNBT, Cek di Sini
Beasiswa LPDP Ini Dibuka...
Beasiswa LPDP Ini Dibuka Tiap Awal Bulan, Bisa Kuliah Gratis dan Uang Saku Bulanan
Rekomendasi
Top Skor Piala Asia...
Top Skor Piala Asia U-17 2025: 3 Bintang Timnas Indonesia Panaskan Perburuan Sepatu Emas
Ancaman Serang Iran...
Ancaman Serang Iran Serius, Kapal Induk Nuklir AS Kedua Tiba di Timur Tengah
Kisah Karamah Sunan...
Kisah Karamah Sunan Gunung Jati Sembuhkan Penyakit Putri Raja China
Prabowo dan Erdogan...
Prabowo dan Erdogan Sepakat Perkuat Kerja Sama Bidang Penanggulangan Bencana hingga Komunikasi
Indonesia Ingin Gabung...
Indonesia Ingin Gabung Proyek KAAN, Jet Tempur Generasi Ke-5 Turki
HP Warning: Tes Verifikasi...
HP Warning: Tes Verifikasi CAPTCHA Palsu untuk Sebarkan Malware!
Berita Terkini
5 Jurusan Kuliah Paling...
5 Jurusan Kuliah Paling Sulit di Dunia, Apa Saja?
52 menit yang lalu
Riwayat Pendidikan Matthew...
Riwayat Pendidikan Matthew Baker, Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Sempat Tolak Negeri Kanguru
2 jam yang lalu
Fakultas Kedokteran...
Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Semarang Ciptakan Dokter Muslim Ahli Stem Cell dan Regeneratif
13 jam yang lalu
Mana Kata yang Baku...
Mana Kata yang Baku Menurut KBBI, Pikir atau Fikir?
18 jam yang lalu
10 Contoh Teks MC Halalbihalal...
10 Contoh Teks MC Halalbihalal yang Menarik, Sopan, dan Penuh Makna untuk Berbagai Acara
19 jam yang lalu
Buat Inovasi Penting,...
Buat Inovasi Penting, Siswa SWA Raih Beasiswa ke Harvard, Stanford, dan UC Berkeley
19 jam yang lalu
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved