Keren! Siswa MTsN 1 Pati Juara II Robotics Innovation Challenge di Singapura

Senin, 05 Desember 2022 - 19:35 WIB
loading...
Keren! Siswa MTsN 1 Pati Juara II Robotics Innovation Challenge di Singapura
Hafiz Ulumuddin Karim, siswa MTsN 1 Pati meraih juara II pada Robotics Innovation Challenge (RIC) 2022 yang berlangsung di Singapura. Foto/Dok/Kemenag
A A A
JAKARTA - Hafiz Ulumuddin Karim, siswa MTsN 1 Pati meraih juara II pada Robotics Innovation Challenge (RIC) 2022 yang berlangsung di Singapura, Sabtu (3/12/2022). Prestasi ini diraih bersama dua temannya yang tergabung dalam satu tim untuk mewakili Indonesia, yaitu: Jasmine Shakila Firdiastuti dan Imran.

Hafiz dan kawan-kawan dinilai berhasil meyakinkan dewan juri dari Massachusetts Institute of Technology, USA, sehingga membawa pulang predikat Second Runner Up kategori Innovation Design Challenge (DIC).



RIC diselenggarakan oleh Electrical and Computer Engineering, National University of Singapore, salah satu universitas terbaik di Asia dan ranking sebelas dunia. RIC diikuti putra-putri terbaik dari tujuh negara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Singapura, India, Australia, Philipina, dan Thailand.

Hafiz mengaku bahagia setelah dinobatkan sebagai Second Runner Up dalam lomba robotik internasional. Kemenangan ini membuat dirinya menjadi lebih bersemangat untuk mengikuti lomba-lomba berikutnya.

“Alhamdulillah, saya sangat bahagia tentunya dan membuat saya lebih bersemangat lagi untuk mengikuti lomba-lomba berikutnya,” tutur Hafiz seperti dilansir dari laman resmi Kemenag, Senin (5/12/2022).



Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam kompetisi kali ini robot yang diciptakan diberi nama Robot Emotion Detection Utility-Artificial Intelligence (REDU-AI). Robot ini memiliki fungsi membantu para remaja dalam mengatasi kesehatan mental dengan cara mendeteksi ekspresi wajah atau raut wajah.

Selama mengikuti serangkaian kegiatan di Singapura, Hafiz mengatakan jika suasananya tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Hanya saja, ada sedikit kendala bahasa yang ia alami, terutama dalam speaking yang belum lancar.

“Untuk memahami masih bisa paham, tapi kalau ngomong belum lancar. Meskipun demikian, kami tetap santai saja. Triknya, pahami dulu bahasanya, baru menjawab sebisanya. Yang penting yang kita ajak ngobrol paham,” jelasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1190 seconds (0.1#10.140)