Nabila Jandini, Siswi SMP Juara Debat Internasional 2022 di Yale University Amerika Serikat

Selasa, 06 Desember 2022 - 14:13 WIB
loading...
Nabila Jandini, Siswi...
Nabila Jandini, juara debat internasional di ajang Tournament of Champions The World Scholar’s Cup 2022 di Yale University, Amerika Serikat pada November 2022. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Nabila Jandini Hidajat, usianya masih 14 tahun, baru saja meraih juara debat internasional di ajang Tournament of Champions The World Scholar’s Cup 2022 yang berlangsung di Yale University, New Haven, Connecticut, Amerika Serikat pada November 2022.

Siswi kelas 9 Sekolah Highschope Indonesia Kelapa Gading, Jakarta, ini juga menyabet juara kompetisi menulis atau Writing Competition di turnamen yang digelar di kota pertengahan wilayah metropolitan New York dan New England Raya itu.



World Scholar's Cup (WSC) merupakan kompetisi berskala internasional yang terdiri dari empat kategori yaitu debat, menulis, pengetahuan umum, dan cerdas cermat dengan materi pengetahuan umum, sains, seni, dan musik.

Ini kali kedua Nabila bertarung di Tournament of Champions WSC. Tahun lalu Nabila sudah berhasil meraih juara Global Around Tournament of Champions WSC pada tahun 2021 di Dubai, Uni Emirat Arab.

Tahun 2022 ini torehan prestasi Nabila makin meningkat. Ia berhasil masuk ke babak final Tournamen of Champions WSC di Yale University, yang dikenal sebagai universitas prestisius di dunia, dengan menyabet banyak gelar juara.



Tak tanggung-tanggung, Nabila berhasil mendapatkan total enam medali dalam Tournament of Champions WSC 2022 di Kampus New Haven yang diikuti para pelajar SMP dan SMA dari seluruh dunia. Sebanyak 4 Medali Emas dan 2 Medali Perak sukses diraih Nabila, puteri tunggal pasangan Dwi Novita dan Mochamad Arief Hidajat.

Empat Medali Emas Tournament of Champions WSC 2022 yang diraih Nabila untuk kategori Team Debate, Writing Champions, Literature (Challenge), dan Team Writing dan 2 Medali Perak untuk kategori Debate Champions dan Team Bowl.

“Saya fokus baca bahan riset yang diberikan,” ujar Nabila tentang kunci suksesnya meraih banyak juara di Tournament of Champions WSC 2022 di Yale University sebelum naik panggung sebagai pembicara anak muda berprestasi pada Kompasianival 2022 di Bentara Budaya Jakarta yang berlangsung pada Sabtu (3/12/2022) lalu.

Penampilan Nabila di atas Panggung Utama Kompasianival 2022 sangat rileks dan penuh percaya diri. Gaya bicara dan intonasi suara dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan disampaikannya dengan lugas dan tidak bertele-tele.

Yang sangat menarik Nabila menjawab semua pertanyaan-pertanyaan itu di depan Kompasianers, para penulis blog di Kompasiana, dengan menggunakan bahasa Inggris dari awal sampai akhir. Nabila hanya menggunakan satu kata bahasa Indonesia saja saat menjawab “Setuju!”.

Gaya pakaian Nabila di acara tahunan Kompasianival, yang pernah dihadiri Presiden Jokowi dan sejumlah menteri, pada sore itu terbilang modis dan jauh dari kesan kutu buku alias orang yang gemar baca buku. Nabila tampil dengan kaos lengan panjang biru bertuliskan YALE, celana jeans robek di bagian lutut yang lagi nge-trend, dan sepatu kanvas seperti gaya anak-anak gaul zaman sekarang.

Meski sudah beberapa kali naik podium lomba debat internasional bukan berarti Nabila tidak pernah merasa grogi dan nervous. Ia mengaku tetap mengalami demam panggung saat awal akan tampil. Tapi sekarang, berdasarkan pengalaman selama tiga tahun mengikuti lomba-lomba debat di berbagai negara di dunia, Nabila sudah punya cara untuk menghilangkan perasaan grogi dan nervous sebelum berlomba.

“Grogi dan nervous pasti selalu ada. Hal itu bisa saya atasi dengan fokus konsentrasi pada materi yang akan jadi pokok perdebatan,” ungkap Nabila.

Tulisan Nabila di Kompasiana yang mengangkat tema “Home Work Versus No Home Work: Do They Matter?” terlihat apik. Nabila menyoroti sistem pendidikan di Indonesia dengan pembanding negara Finlandia yang 50 persen lebih singkat dari sisi durasi belajar di sekolah.

Data literasi Indonesia yang masih rendah dengan mengutip Program for International Student Assessment (PISA) disandingkan dengan metode pemberian pekerjaan rumah (PR) bagi siswa Indonesia yang menurutnya justru menambah beban siswa terutama dalam menjalankan belajar online.

Nabila juga mengomentari soal keberadaan media sosial yang bisa dimanfaatkan bagi anak muda sebagai media dan sarana berbagi pengalaman, pengetahuan, dan kegiatan positif.

“Selama kita mematuhi aturan media sosial sangat baik untuk anak-anak muda sebagai tempat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman yang positif,” papar Nabila di akhir tanya-jawab di Panggung Utama Kompasianival 2022 yang mendapatkan tepuk tangan dari para Kompasianers.

Dalam kesehariannya Nabila di mata orang tuanya sebagai sosok anak pendiam. Ibu Nabila, Dwi Novita, mengatakan anak pendiam bukan berarti tak bisa bicara dengan baik. Buktinya Nabila mampu menjelaskan sesuatu di depan juri dengan penuh percaya diri. Pola berpikir Nabila juga bukan hanya logis akan tetapi mampu menjelaskan dalam waktu relatif singkat.

“Saat lomba debat Nabila harus memberikan argumentasinya dalam waktu tiga menit tidak boleh lebih atau kurang. Dia bisa memenuhi itu,” ujar Dwi Novita.

Kemampuan berbicara bahasa Inggris Nabila sudah muncul sejak duduk di kelas satu SD. Saat itu guru di sekolahnya yang merupakan warga negara Amerika Serikat terkejut dengan kemampuan Nabila berbicara dalam bahasa Inggris.

“Kemampuan bahasa Inggris Nabila seperti anak kelas enam menurut gurunya,” kata Mochamad Arief Hidajat, ayah Nabila.

Arief menjelaskan, kemampuan debat putrinya dalam bahasa Inggris itu bukan tiba-tiba muncul. Prestasi juara debat internasional itu diraih dengan proses panjang serta latihan keras.

Kemampuan berbicara di depan publik itu mulai terasah seiring Nabila aktif mengikuti kegiatan ekstra kurikuler debat dalam bahasa Inggris di sekolahnya sejak 2019. Hasil gemblengan ikut ekstra kurikuler debat dalam bahasa Inggris ini membuat kemampuan Nabila berbicara semakin terasah. Ditambah hobi baca buku sejak kecil membuat pola pikir Nabila lebih dewasa dari teman-teman seusianya.

Kemampuan Nabila ini membuat kedua orangtuanya mengarahkan ia untuk ikut ajang debat Internasional mulai fase regional hingga internasional di berbagai negara.

Bagi Nabila ajang debat internasional ini sebagai hadiah dari orang tua atas kesungguhan belajar di sekolah sehingga mengetahui batas kemampuannya.

“Ini jadi tantangan sekaligus hadiah orang tua yang melihat anak sudah belajar sungguh-sungguh. Biar dia tidak jenuh juga,” tambah Arief yang mendukung penuh aktivitas Nabila mengikuti berbagai lomba debat di luar negeri.

Nabila memiliki kebiasaan unik dibanding anak-anak sebayanya. Kebiasaan unik itu untuk memenuhi hobi baca buku yang begitu tinggi. Siswi SMP kelahiran 21 Januari 2008 ini banyak menghabiskan uang bukan untuk nongkrong di mall atau tempat-tempat hang out lainnya.

Nabila sejak kecil lebih suka menghabiskan uang jajannya untuk membeli buku-buku dan pergi ke perpustakaan. Buku-buku dan perpustakaan, memang, bagi Nabila sangat berguna untuk memperkaya wawasan dan sumber data yang ia butuhkan dalam setiap lomba debat yang ia ikuti, yang membawa Nabila jadi juara lomba debat internasional pada bulan November 2022 ini di Yale University, Amerika Serikat.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1534 seconds (0.1#10.140)