Keahlian Menulis Jadi Tiket Mahasiswi UB Wakili Indonesia ke AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya ( UB ) St Shofiah Aghnani Alfi Laila Fq menjadi delegasi Indonesia pada program YSEALI (Young Southeast Asian Leaders Initiative) yang diadakan oleh U.S Embassy. Keahlian menulisnya menjadi modal Shofiah terbang ke Negeri Paman Sam.
Mahasiswi yang biasa dipanggil Shofiah ini lolos program YSEALI AFP di musim gugur, dan terbang ke Amerika Serikat dan dibiayai penuh oleh U.S Departement of State. Ia menjalani program ini selama lima minggu, sejak 17 September hingga 21 Oktober 2022.
“Hal ini berawal dari personal statement 250 kata yang saya tulis sebagai syarat seleksi. Menurut saya, skill menulis merupakan hal dasar yang bisa membawa saya ke berbagai event,” ungkap mahasiswi yang aktif di UKM Riset dan Karya Ilmiah Mahasiswa (RKIM), dikutip dari laman UB, Senin (12/12/2022).
Baca juga: 78 Profesor Kelas Dunia Kolaborasi dengan Dosen Perkuat Riset dan Inovasi
Shofiah menyampaikan, program ini merupakan program yang diinisasi oleh Barack Obama untuk warga ASEAN yang dibuka dua kali setiap tahunnya. Program ini terdiri dari pembelajaran dalam kelas, volunteering, study tour, dan trip.
“Program ini tidak hanya berfokus pada social entrepreneurship, tetapi juga menyediakan dua cohort lainnya yaitu civic engagement dan environment issue. Dari segi leadership juga sangat insightful dan implementatif untuk diterapkan di lingkungan serta bisnis sosial di masa mendatang,” ujarnya.
Shofiah ditempatkan di host institusi University of Connecticut (Uconn) yang terletak di negara bagian Connecticut. Dalam Program ini Shofiah mempelajari tentang kewirausahaan sosial dan mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan tentang Indonesia di kelas terbuka Uconn bersama dengan delegasi Indonesia lainnya.
Baca juga: 5 Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan PT Garuda Indonesia, Tak Harus Jadi Pilot-Pramugari
“Selain menyukai bidang science dan kepenulisan, saya juga memiliki ketertarikan di bidang social entrepreneurship. Untuk itu saya tertarik mengikuti program ini,” katanya.
Dari segi networking, Shofiah mengaku mendapatkan banyak teman baru dari 10 negara ASEAN lainnya, serta mahasiswa lokal yang bersekolah di Uconn.
“Program ini sangat cocok untuk teman-teman yang aktif di komunitas dan antusias untuk membawa dampak di masa yang akan datang. Tahapan seleksinya juga lebih singkat dan sederhana jika dibandingkan dengan exchange lainnya yaitu tahapan seleksi administrasi dan interview,” pungkas gadis asal Sumenep ini.
Mahasiswi yang biasa dipanggil Shofiah ini lolos program YSEALI AFP di musim gugur, dan terbang ke Amerika Serikat dan dibiayai penuh oleh U.S Departement of State. Ia menjalani program ini selama lima minggu, sejak 17 September hingga 21 Oktober 2022.
“Hal ini berawal dari personal statement 250 kata yang saya tulis sebagai syarat seleksi. Menurut saya, skill menulis merupakan hal dasar yang bisa membawa saya ke berbagai event,” ungkap mahasiswi yang aktif di UKM Riset dan Karya Ilmiah Mahasiswa (RKIM), dikutip dari laman UB, Senin (12/12/2022).
Baca juga: 78 Profesor Kelas Dunia Kolaborasi dengan Dosen Perkuat Riset dan Inovasi
Shofiah menyampaikan, program ini merupakan program yang diinisasi oleh Barack Obama untuk warga ASEAN yang dibuka dua kali setiap tahunnya. Program ini terdiri dari pembelajaran dalam kelas, volunteering, study tour, dan trip.
“Program ini tidak hanya berfokus pada social entrepreneurship, tetapi juga menyediakan dua cohort lainnya yaitu civic engagement dan environment issue. Dari segi leadership juga sangat insightful dan implementatif untuk diterapkan di lingkungan serta bisnis sosial di masa mendatang,” ujarnya.
Shofiah ditempatkan di host institusi University of Connecticut (Uconn) yang terletak di negara bagian Connecticut. Dalam Program ini Shofiah mempelajari tentang kewirausahaan sosial dan mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan tentang Indonesia di kelas terbuka Uconn bersama dengan delegasi Indonesia lainnya.
Baca juga: 5 Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan PT Garuda Indonesia, Tak Harus Jadi Pilot-Pramugari
“Selain menyukai bidang science dan kepenulisan, saya juga memiliki ketertarikan di bidang social entrepreneurship. Untuk itu saya tertarik mengikuti program ini,” katanya.
Dari segi networking, Shofiah mengaku mendapatkan banyak teman baru dari 10 negara ASEAN lainnya, serta mahasiswa lokal yang bersekolah di Uconn.
“Program ini sangat cocok untuk teman-teman yang aktif di komunitas dan antusias untuk membawa dampak di masa yang akan datang. Tahapan seleksinya juga lebih singkat dan sederhana jika dibandingkan dengan exchange lainnya yaitu tahapan seleksi administrasi dan interview,” pungkas gadis asal Sumenep ini.
(nnz)