Calon Mahasiswa, Ini Perbedaan Jurusan Psikologi Saintek dan Psikologi Soshum
loading...
A
A
A
JAKARTA - Psikologi Saintek merupakan salah satu jurusan kuliah yang cukup populer dan banyak diminati calon mahasiswa.
Adapun hal ini disebabkan berbagai faktor pendukungnya. Salah satu di antaranya adalah prospek kerja menjanjikan bagi para lulusannya ketika bekerja nanti.
Tak harus menjadi psikolog, alumni jurusan Psikologi juga bisa menjadi HRD, guru BK, market research, konselor, dan masih banyak lainnya.
Dalam hal ini, terdapat sebuah fakta menarik terkait klasifikasi program studi Psikologi yang berada di ranah Saintek dan Soshum sekaligus. Akan tetapi, kedua jenis jurusan ini memiliki sejumlah perbedaan yang perlu diketahui.
Perbedaan mendasar antara Psikologi Saintek dan Soshum terletak pada penekanan ilmunya masing-masing.
Psikologi Saintek lebih mengedepankan basic theory dan analisis, sementara Psikologi Soshum lebih condong ke gejala sosial.
Berikut perbedaan jurusan Psikologi Saintek dan Psikologi Soshum yang perlu diketahui.
1. Psikologi Saintek
Dalam rumpun Saintek, jurusan Psikologi mencakup ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan emosi, kepribadian, cara berpikir, serta melihat mental seseorang dari aspek kesehatan.
Kemudian, pada pembelajarannya sendiri para mahasiswa di jurusan Psikologi Saintek akan lebih condong ke arah kimia hingga biologi. Namun, tidak menutup kemungkinan juga tetap ada sebagian pembelajaran ilmu sosial dan humaniora.
2. Psikologi Soshum
Sebagian perguruan tinggi memasukkan jurusan Psikologi ke ranah Soshum. Dikutip dari laman Bakai Universitas Medan Area, berbeda dengan psikologi saintek, nantinya kampus yang memasukkan program studi ini ke rumpun Soshum akan menekankan pembelajaran pada ilmu sosial humaniora.
Meskipun dominan dengan cabang ilmu tadi, tidak menutup kemungkinan juga para mahasiswanya untuk mempelajari pengetahuan sains juga. Hanya saja, mungkin tak terlalu mendalam seperti di Saintek.
Demikian ulasan mengenai perbedaan jurusan Psikologi di ranah soshum dan saintek. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda.
Adapun hal ini disebabkan berbagai faktor pendukungnya. Salah satu di antaranya adalah prospek kerja menjanjikan bagi para lulusannya ketika bekerja nanti.
Tak harus menjadi psikolog, alumni jurusan Psikologi juga bisa menjadi HRD, guru BK, market research, konselor, dan masih banyak lainnya.
Dalam hal ini, terdapat sebuah fakta menarik terkait klasifikasi program studi Psikologi yang berada di ranah Saintek dan Soshum sekaligus. Akan tetapi, kedua jenis jurusan ini memiliki sejumlah perbedaan yang perlu diketahui.
Perbedaan mendasar antara Psikologi Saintek dan Soshum terletak pada penekanan ilmunya masing-masing.
Psikologi Saintek lebih mengedepankan basic theory dan analisis, sementara Psikologi Soshum lebih condong ke gejala sosial.
Berikut perbedaan jurusan Psikologi Saintek dan Psikologi Soshum yang perlu diketahui.
1. Psikologi Saintek
Dalam rumpun Saintek, jurusan Psikologi mencakup ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan emosi, kepribadian, cara berpikir, serta melihat mental seseorang dari aspek kesehatan.
Kemudian, pada pembelajarannya sendiri para mahasiswa di jurusan Psikologi Saintek akan lebih condong ke arah kimia hingga biologi. Namun, tidak menutup kemungkinan juga tetap ada sebagian pembelajaran ilmu sosial dan humaniora.
2. Psikologi Soshum
Sebagian perguruan tinggi memasukkan jurusan Psikologi ke ranah Soshum. Dikutip dari laman Bakai Universitas Medan Area, berbeda dengan psikologi saintek, nantinya kampus yang memasukkan program studi ini ke rumpun Soshum akan menekankan pembelajaran pada ilmu sosial humaniora.
Meskipun dominan dengan cabang ilmu tadi, tidak menutup kemungkinan juga para mahasiswanya untuk mempelajari pengetahuan sains juga. Hanya saja, mungkin tak terlalu mendalam seperti di Saintek.
Demikian ulasan mengenai perbedaan jurusan Psikologi di ranah soshum dan saintek. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda.
(mpw)