10 Universitas dengan Jurusan Kedokteran Hewan Terbaik di Indonesia, Terakreditasi A
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia memiliki sejumlah universitas dengan jurusan Kedokteran Hewan terbaik. Bagi calon mahasiswa baru yang senang bekerja dan menolong hewan serta ingin melestarikan keberagaman satwa jurusan ini bisa menjadi pilihan melanjutkan kuliah .
Mahasiswa yang akan kuliah di jurusan Kedokteran Hewan akan mempelajari struktur tubuh hewan seperti tulang-tulang atau yang disebut Anatomi Veteriner, ilmu fungsi dan sistem tubuh hewan (Fisiologi Veteriner), ilmu penyakit dalam, patologi, hingga ilmu tentang obat-obatan yang cocok untuk mengobati hewan yang sakit.
Kemudian bagaimana dengan prospek kerjanya? Laman resmi Fakultas Kedokteran Hewan IPB menyebutkan ada sejumlah peluang kerja untuk lulusan Kedokteran Hewan, yakni:
1. Praktik Dokter Hewan
2. Peneliti, konsultan, dan pengajar di berbagai instansi pemerintah dan swasta
2. Pegawai Negeri Sipil (PNS), misalnya di Kementerian Pertanian atau Direktorat Jenderal Peternakan
4. Perusahaan swasta, khususnya yang bergerak di sektor produksi peternakan atau yang berkaitan dengan pengolahan hasil peternakan, serta perusahaan makanan dan minuman.
5. Wirausaha bidang agribisnis peternakan
6. Kepolisian dan TNI
7. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang terkait dengan bidang keprofesian dan Pemberdayaan Masyarakat
Lalu di mana universitas yang menyediakan jurusan Kedokteran Hewan di Indonesia? Bagi calon mahasiswa baru, berikut ini dirangkum enam dari beberapa universitas dengan jurusan Kedokteran Hewan yang sudah tercatat akreditasinya di laman Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT). Dilengkapi dengan sejumlah informasi tentang jurusan tersebut yang dikutip dari laman resmi masing-masing universitas.
1. Institut Pertanian Bogor (IPB) University
Masa studi mahasiswa sarjana Kedokteran Hewan di IPB University ialah 4 tahun. Jurusan ini menerapkan kurikulum mayor-minor yang menawarkan lebih dari 500 kombinasi kompetensi. Sehingga sarjana lulusan IPB memiliki kompentensi ganda, bahkan gelar ganda sehingga banyak lapangan pekerjaan yang dapat digeluti.
Kurikulum pendidikan kedokteran hewan terdiri atas kurikulum pendidikan akademik dan profesi. Kurikulum pendidikan akademik (sarjana) dilaksanakan dalam waktu 8 semester dengan jumlah 158 sks. Fakultasnya seluas 18,000 meter persegi dan dilengkapi dengan rumah sakit hewan terluas di Asia Tenggara.
Pada saat ini setelah menyelesaikan pendidikan akademik, lulusan dianugerahi gelar Sarjana Kedokteran Hewan (SKH). Untuk memperoleh gelar Dokter Hewan (Drh), lulusan pendidikan akademik meneruskan ke pendidikan profesi yang dilakukan selama 18 bulan dengan jumlah 37 sks. Kurikulumnya berbasis kompetensi dengan menggunakan berbagai metode termasuk Student Centered Learning.
2. Universitas Airlangga (Unair)
Fakultas Kedokteran Hewan Unair merupakan fakultas tertua keempat yang berdiri sejak 1962. Sistem pendidikan di FKH Unair terjamin di bawah naungan Airlangga Integrated Management System (AIMS) yang mengacu pada standar ISO 9001:2015, MBNQA 2015-2016, IWA2:2007. FKH juga mendapat sertifikasi ASIIN, AUN, dan KAN serta FAO untuk beberapa laboratorium.
Fakultas Kedokteran Hewan Unair memiliki 1 departemen dan 7 program studi yang terdiri 1 prodi S1, 4 prodi S2, 1 prodi S3, 1 program profesi. FKH memiliki rumah sakit hewan terbesar di Indonesia untuk mendukung pembelajaran mahasiswa.
3. Universitas Gadjah Mada (UGM)
Fakulas Kedokteran Hewan UGM (FKH UGM) memiliki misi menjadi Fakultas Kedokteran Hewan terkemuka di tingkat nasional dan internasional yang mengutamakan profesionalisme dalam meningkatkan kesejahteraan melalui bidang veteriner
Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan didirikan pada 20 September 1946. Saat ini FKH UGM mengelola empat program studi, yaitu Program Studi Sarjana Kedokteran Hewan (SKH), Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH), Program Studi S2 Sain Veteriner, dan Program Studi S3 Ilmu Sain Veteriner.
4. Universitas Padjadjaran (Unpad)
Visi program studi sarjana Kedokteran Hewan Unpad ialah menjadi program studi yang menghasilkan lulusan dengan kompetensi kesehatan masyarakat veteriner berbasis IPTEK dan Biomedis, melalui sinergitas kesehatan dan kesejahteraan hewan serta lingkungan hidup untuk kemaslahatan masyarakat.
Pembelajarannya digelar berbasis kompetensi yang dilaksanakan mengarah kepada kompetensi dokter hewan yang mampu merencanakan dan melakukan:
a. Pencegahan, pengendalian, pemberantasan dan pengobatan penyakit menular pada hewan dan penyakit zoonosa
b. Pemeliharaan dan budidaya hewan serta peningkatan produksi dan reproduksi ternak.
c. Pelestarian dan pemanfaatan satwa untuk kesejahteraan manusia, kelestarian lingkungan dan plasma nutfah.
d. Jaminan mutu dan keamanan bahan pangan asal hewan serta bahan-bahan asal hewan
e. Peningkatan mutu gizi pertumbuhan hewani, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan f. Pengawasan dan pengendalian mutu, pemakaian dan peredaran obat hewan dan bahan-bahan biologis.
5. Universitas Udayana (Unud)
Fakultas Kedokteran Hewan di Universitas Udayana telah dirintis sejak 1962 dalam wujud Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP). Sejak 1962 sampai 1978, Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Udayana baru mampu membina bidang Ilmu Peternakan saja. Pada tahun 1978 terbentuk Jurusan Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Udayana.
Proses pendidikannya melalui jenjang pendidikan akademik dengan masa studi delapan semester (beban SKS total 152 dengan gelar kelulusan S.KH) dan jenjang pendidikan profesi (ko-asistensi) selama 12 hingga 15 bulan (beban SKS 31 dengan gelar kelulusan drh). Kedua jenjang pendidikan tersebut merupakan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan, karena hasil akhir atau output pendidikannya adalah dokter hewan.
6. Universitas Indonesia
Siapa yang tidak mau kuliah di Universitas Indonesia.Minatnya yang ingin kuliah di Universitas Indonesia membuat jurusan kedokteran hewan juga diminati. Apalagi, Fakultas kedokteran Universitas Indonesia atau biasa dikenal dengan FKUI merupakan jurusan kedokteran pertama dan tertua.
Dengan nilai sejarah yang ada, tak heran kalau sekolah kedokteran satu ini selalu ramai peminat meski seleksi masuknya sangat butuh perjuangan. FKUI sendiri mendapatkan peringkat 251-300 di QS WUR by Subject 2021.
7. Universitas Diponegoro
Jurusan Kedokteran di Universitas Diponegoro ini sudah terakreditasi A. Daya tampung jurusan Kedokteran Undip pada tahun 2019 hanya tersedia 230 orang saja. Sedangkan, peminat dari jurusan ini mencapai 4000 orang. Di kampus ini, jurusan Kedokteran menjadi jurusan yang menorehkan banyak prestasi tingkat internasional.
8. Universitas Hasanuddin
Universitas Hasanuddin juga memiliki tingkat akreditasi yang tinggi. Berkuliah di fakultas kedokteran hewan adalah salah satu hal yang bisa dilakukan oleh para pecinta binatang saat meneruskan studi di perguruan tinggi. Di jurusan ini, mahasiswa akan mempelajari pencegahan penyakit dan pengobatan untuk hewan ternak dan hewan kesayangan, seperti anjing dan kucing dan hewan lainnya.
9. Universitas Syah Kuala (UNSYIAH)
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (FKH Unsyiah) memiliki umur yang lebih tua dibandingkan FKH Unair. FKH Unair didirikan pada tahun 1960 dengan nama Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP). FKH Unsyiah memiliki beberapa program studi yaitu Kesehatan Hewan (D3), Pendidikan dokter hewan (S1), Profesi Pendidikan Dokter Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner (S2).
Sebagai salah satu kampus FKH tertua, fasilitas yang diberikan oleh FKH Unsyiah juga tidak tanggung – tanggung seperti UPT Hewan Coba, Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Pelayanan Riset Biomolekuler, Pelayanan Riset Biomedik, Teach and Production Farm Boiler, dan pelayanan Hewan Laboratorium.
10. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS)
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya memiliki visi menjadi institusi yang menghasilkan lulusan di bidang kedokteran hewan yang memiliki sikap profesional, dan unggul di bidang pengembangan IPTEK.
Selain itu juga memiliki visi berjiwa entrepreneur, mengembangkan studi hewan eksotik, dan memiliki daya saing di tingkat nasional maupun internasional dengan semangat mengabdi kepada kepentingan bangsa yang dijiwai nilai kemanusiaan dan wawasan lingkungan.
Mahasiswa yang akan kuliah di jurusan Kedokteran Hewan akan mempelajari struktur tubuh hewan seperti tulang-tulang atau yang disebut Anatomi Veteriner, ilmu fungsi dan sistem tubuh hewan (Fisiologi Veteriner), ilmu penyakit dalam, patologi, hingga ilmu tentang obat-obatan yang cocok untuk mengobati hewan yang sakit.
Kemudian bagaimana dengan prospek kerjanya? Laman resmi Fakultas Kedokteran Hewan IPB menyebutkan ada sejumlah peluang kerja untuk lulusan Kedokteran Hewan, yakni:
1. Praktik Dokter Hewan
2. Peneliti, konsultan, dan pengajar di berbagai instansi pemerintah dan swasta
2. Pegawai Negeri Sipil (PNS), misalnya di Kementerian Pertanian atau Direktorat Jenderal Peternakan
4. Perusahaan swasta, khususnya yang bergerak di sektor produksi peternakan atau yang berkaitan dengan pengolahan hasil peternakan, serta perusahaan makanan dan minuman.
5. Wirausaha bidang agribisnis peternakan
6. Kepolisian dan TNI
7. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang terkait dengan bidang keprofesian dan Pemberdayaan Masyarakat
Lalu di mana universitas yang menyediakan jurusan Kedokteran Hewan di Indonesia? Bagi calon mahasiswa baru, berikut ini dirangkum enam dari beberapa universitas dengan jurusan Kedokteran Hewan yang sudah tercatat akreditasinya di laman Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT). Dilengkapi dengan sejumlah informasi tentang jurusan tersebut yang dikutip dari laman resmi masing-masing universitas.
1. Institut Pertanian Bogor (IPB) University
Masa studi mahasiswa sarjana Kedokteran Hewan di IPB University ialah 4 tahun. Jurusan ini menerapkan kurikulum mayor-minor yang menawarkan lebih dari 500 kombinasi kompetensi. Sehingga sarjana lulusan IPB memiliki kompentensi ganda, bahkan gelar ganda sehingga banyak lapangan pekerjaan yang dapat digeluti.
Kurikulum pendidikan kedokteran hewan terdiri atas kurikulum pendidikan akademik dan profesi. Kurikulum pendidikan akademik (sarjana) dilaksanakan dalam waktu 8 semester dengan jumlah 158 sks. Fakultasnya seluas 18,000 meter persegi dan dilengkapi dengan rumah sakit hewan terluas di Asia Tenggara.
Pada saat ini setelah menyelesaikan pendidikan akademik, lulusan dianugerahi gelar Sarjana Kedokteran Hewan (SKH). Untuk memperoleh gelar Dokter Hewan (Drh), lulusan pendidikan akademik meneruskan ke pendidikan profesi yang dilakukan selama 18 bulan dengan jumlah 37 sks. Kurikulumnya berbasis kompetensi dengan menggunakan berbagai metode termasuk Student Centered Learning.
2. Universitas Airlangga (Unair)
Fakultas Kedokteran Hewan Unair merupakan fakultas tertua keempat yang berdiri sejak 1962. Sistem pendidikan di FKH Unair terjamin di bawah naungan Airlangga Integrated Management System (AIMS) yang mengacu pada standar ISO 9001:2015, MBNQA 2015-2016, IWA2:2007. FKH juga mendapat sertifikasi ASIIN, AUN, dan KAN serta FAO untuk beberapa laboratorium.
Fakultas Kedokteran Hewan Unair memiliki 1 departemen dan 7 program studi yang terdiri 1 prodi S1, 4 prodi S2, 1 prodi S3, 1 program profesi. FKH memiliki rumah sakit hewan terbesar di Indonesia untuk mendukung pembelajaran mahasiswa.
3. Universitas Gadjah Mada (UGM)
Fakulas Kedokteran Hewan UGM (FKH UGM) memiliki misi menjadi Fakultas Kedokteran Hewan terkemuka di tingkat nasional dan internasional yang mengutamakan profesionalisme dalam meningkatkan kesejahteraan melalui bidang veteriner
Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan didirikan pada 20 September 1946. Saat ini FKH UGM mengelola empat program studi, yaitu Program Studi Sarjana Kedokteran Hewan (SKH), Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH), Program Studi S2 Sain Veteriner, dan Program Studi S3 Ilmu Sain Veteriner.
4. Universitas Padjadjaran (Unpad)
Visi program studi sarjana Kedokteran Hewan Unpad ialah menjadi program studi yang menghasilkan lulusan dengan kompetensi kesehatan masyarakat veteriner berbasis IPTEK dan Biomedis, melalui sinergitas kesehatan dan kesejahteraan hewan serta lingkungan hidup untuk kemaslahatan masyarakat.
Pembelajarannya digelar berbasis kompetensi yang dilaksanakan mengarah kepada kompetensi dokter hewan yang mampu merencanakan dan melakukan:
a. Pencegahan, pengendalian, pemberantasan dan pengobatan penyakit menular pada hewan dan penyakit zoonosa
b. Pemeliharaan dan budidaya hewan serta peningkatan produksi dan reproduksi ternak.
c. Pelestarian dan pemanfaatan satwa untuk kesejahteraan manusia, kelestarian lingkungan dan plasma nutfah.
d. Jaminan mutu dan keamanan bahan pangan asal hewan serta bahan-bahan asal hewan
e. Peningkatan mutu gizi pertumbuhan hewani, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan f. Pengawasan dan pengendalian mutu, pemakaian dan peredaran obat hewan dan bahan-bahan biologis.
5. Universitas Udayana (Unud)
Fakultas Kedokteran Hewan di Universitas Udayana telah dirintis sejak 1962 dalam wujud Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP). Sejak 1962 sampai 1978, Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Udayana baru mampu membina bidang Ilmu Peternakan saja. Pada tahun 1978 terbentuk Jurusan Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Udayana.
Proses pendidikannya melalui jenjang pendidikan akademik dengan masa studi delapan semester (beban SKS total 152 dengan gelar kelulusan S.KH) dan jenjang pendidikan profesi (ko-asistensi) selama 12 hingga 15 bulan (beban SKS 31 dengan gelar kelulusan drh). Kedua jenjang pendidikan tersebut merupakan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan, karena hasil akhir atau output pendidikannya adalah dokter hewan.
6. Universitas Indonesia
Siapa yang tidak mau kuliah di Universitas Indonesia.Minatnya yang ingin kuliah di Universitas Indonesia membuat jurusan kedokteran hewan juga diminati. Apalagi, Fakultas kedokteran Universitas Indonesia atau biasa dikenal dengan FKUI merupakan jurusan kedokteran pertama dan tertua.
Dengan nilai sejarah yang ada, tak heran kalau sekolah kedokteran satu ini selalu ramai peminat meski seleksi masuknya sangat butuh perjuangan. FKUI sendiri mendapatkan peringkat 251-300 di QS WUR by Subject 2021.
7. Universitas Diponegoro
Jurusan Kedokteran di Universitas Diponegoro ini sudah terakreditasi A. Daya tampung jurusan Kedokteran Undip pada tahun 2019 hanya tersedia 230 orang saja. Sedangkan, peminat dari jurusan ini mencapai 4000 orang. Di kampus ini, jurusan Kedokteran menjadi jurusan yang menorehkan banyak prestasi tingkat internasional.
8. Universitas Hasanuddin
Universitas Hasanuddin juga memiliki tingkat akreditasi yang tinggi. Berkuliah di fakultas kedokteran hewan adalah salah satu hal yang bisa dilakukan oleh para pecinta binatang saat meneruskan studi di perguruan tinggi. Di jurusan ini, mahasiswa akan mempelajari pencegahan penyakit dan pengobatan untuk hewan ternak dan hewan kesayangan, seperti anjing dan kucing dan hewan lainnya.
9. Universitas Syah Kuala (UNSYIAH)
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (FKH Unsyiah) memiliki umur yang lebih tua dibandingkan FKH Unair. FKH Unair didirikan pada tahun 1960 dengan nama Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP). FKH Unsyiah memiliki beberapa program studi yaitu Kesehatan Hewan (D3), Pendidikan dokter hewan (S1), Profesi Pendidikan Dokter Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner (S2).
Sebagai salah satu kampus FKH tertua, fasilitas yang diberikan oleh FKH Unsyiah juga tidak tanggung – tanggung seperti UPT Hewan Coba, Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Pelayanan Riset Biomolekuler, Pelayanan Riset Biomedik, Teach and Production Farm Boiler, dan pelayanan Hewan Laboratorium.
10. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS)
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya memiliki visi menjadi institusi yang menghasilkan lulusan di bidang kedokteran hewan yang memiliki sikap profesional, dan unggul di bidang pengembangan IPTEK.
Selain itu juga memiliki visi berjiwa entrepreneur, mengembangkan studi hewan eksotik, dan memiliki daya saing di tingkat nasional maupun internasional dengan semangat mengabdi kepada kepentingan bangsa yang dijiwai nilai kemanusiaan dan wawasan lingkungan.
(mpw)