Daya Tampung PTN 320 Ribu Kursi, Lulusan SMA/SMK 2 Juta
A
A
A
JAKARTA - Calon mahasiswa yang berhasil masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) patut berbangga diri. Pasalnya kuota daya tampung PTN saat ini hanya 320 ribu kursi. Sementara total lulusan SMA/SMK sederajat sebanyak 2 juta orang.
“Kuota yang ditampung PTN mulai dari SMPTN-SBMPTN dan ujian mandiri hanya 320 ribu. Sementara lulusan yang ada di Indonesia ada 2 juta. Dari itu yang masuk ke PTN sebanyak 160 ribu sudah diterima SNMPTN. Lalu yang baru tes hari ini SBMPTN minimal 30 persen atau 90 ribu. Sisanya 60 ribu-70 ribu diseleksi masuk dalam ujian mandiri di universitas masing-masing,” papar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Mohamad Nasir di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (9/6/2015).
Nasir menegaskan tak ada perbedaan PTN favorit ataupun yang tidak. Sebab justru banyak Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang baru diubah menjadi PTN juga banyak peminatnya.
“Semua PTN di Indonesia favorit sekarang. Yang baru dinegerikan awalnya peminatnya kecil sekarang pendaftarnya 10 kali lipat. Favorit karena PTN dibiayai negara. Karena orang kan suka sekolah gratis semua. Walaupun kami tak abaikan ke PTS di mana jauh lebih besar menerima jumlah mahasiswa sekitar 65 persen di PTS,” jelasnya.
Dia meminta agar dalam memilih perguruan tinggi untuk mengecek data di pangkalan data pendidikan tinggi untuk mengetahui akreditasi kampus. “Kalau pilih perguruan tinggi harus ada di pangkalan data pendidikan tinggi, cek yang aktif supaya masyarakat tak tertipu. Sampai sekarang ada 36 PTS yang dinegerikan seluruh Indonesia,” papar Nasir.
Ketua Panitia Lokal Jakarta SBMPTN Bambang Wibawarta mengatakan ujian SBMPTN 2015 Panlok Jakarta diikuti oleh 54.228 peserta yang terdiri atas 21.526 peserta ujian Saintek, 27.694 peserta ujian Soshum dan 5.008 peserta ujian campuran. Jumlah itu meningkat 11 persen dari tahun lalu dimana jumlah peserta SBMPTN 2014 adalah 48.715 peserta.
Lokasi ujian SBMPTN Panlok Jakarta bertempat di 93 sekolah dan 6 perguruan tinggi yang tersebar di wilayah Jakarta maupun Depok. SBMPTN 2015 hari pertama mengujikan Tes Kemampuan Dasar Saintek, dilanjutkan Tes Kemampuan DAN Ptensi Akademik, Tes Kemampuan Dasar Soshum.
Bagi peserta SBMPTN yang memilih program studi ilmu seni dan keolahragaan akan mengikuti ujian keterampilan yang diselenggarakan pada 10 dan atau 11 Juni 2015. Pengumuman akan dilaksanakan pada 9 Juli 2015.
“SBMPTN merupakan pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh PTN satu system yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak melalui ujian tertulis. Peserta SBMPTN 2015 dapat memilih program studi sebanyak-banyaknya 3 program studi. Jika peserta hanya memilih satu prodi, peserta dapat memilih PTN dimanapun. Namun jika peserta memilih dua atau tiga prodi, salah satu pilihan prodi harus di PTN yang berada dalam satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian tertulis,” tutur Bambang.
PILIHAN:
Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk Hadapi MEA
Riset di Pendidikan Tinggi Indonesia
Kurikulum Pendidikan Tinggi Direvisi Jadi Humanis
“Kuota yang ditampung PTN mulai dari SMPTN-SBMPTN dan ujian mandiri hanya 320 ribu. Sementara lulusan yang ada di Indonesia ada 2 juta. Dari itu yang masuk ke PTN sebanyak 160 ribu sudah diterima SNMPTN. Lalu yang baru tes hari ini SBMPTN minimal 30 persen atau 90 ribu. Sisanya 60 ribu-70 ribu diseleksi masuk dalam ujian mandiri di universitas masing-masing,” papar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Mohamad Nasir di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (9/6/2015).
Nasir menegaskan tak ada perbedaan PTN favorit ataupun yang tidak. Sebab justru banyak Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang baru diubah menjadi PTN juga banyak peminatnya.
“Semua PTN di Indonesia favorit sekarang. Yang baru dinegerikan awalnya peminatnya kecil sekarang pendaftarnya 10 kali lipat. Favorit karena PTN dibiayai negara. Karena orang kan suka sekolah gratis semua. Walaupun kami tak abaikan ke PTS di mana jauh lebih besar menerima jumlah mahasiswa sekitar 65 persen di PTS,” jelasnya.
Dia meminta agar dalam memilih perguruan tinggi untuk mengecek data di pangkalan data pendidikan tinggi untuk mengetahui akreditasi kampus. “Kalau pilih perguruan tinggi harus ada di pangkalan data pendidikan tinggi, cek yang aktif supaya masyarakat tak tertipu. Sampai sekarang ada 36 PTS yang dinegerikan seluruh Indonesia,” papar Nasir.
Ketua Panitia Lokal Jakarta SBMPTN Bambang Wibawarta mengatakan ujian SBMPTN 2015 Panlok Jakarta diikuti oleh 54.228 peserta yang terdiri atas 21.526 peserta ujian Saintek, 27.694 peserta ujian Soshum dan 5.008 peserta ujian campuran. Jumlah itu meningkat 11 persen dari tahun lalu dimana jumlah peserta SBMPTN 2014 adalah 48.715 peserta.
Lokasi ujian SBMPTN Panlok Jakarta bertempat di 93 sekolah dan 6 perguruan tinggi yang tersebar di wilayah Jakarta maupun Depok. SBMPTN 2015 hari pertama mengujikan Tes Kemampuan Dasar Saintek, dilanjutkan Tes Kemampuan DAN Ptensi Akademik, Tes Kemampuan Dasar Soshum.
Bagi peserta SBMPTN yang memilih program studi ilmu seni dan keolahragaan akan mengikuti ujian keterampilan yang diselenggarakan pada 10 dan atau 11 Juni 2015. Pengumuman akan dilaksanakan pada 9 Juli 2015.
“SBMPTN merupakan pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh PTN satu system yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak melalui ujian tertulis. Peserta SBMPTN 2015 dapat memilih program studi sebanyak-banyaknya 3 program studi. Jika peserta hanya memilih satu prodi, peserta dapat memilih PTN dimanapun. Namun jika peserta memilih dua atau tiga prodi, salah satu pilihan prodi harus di PTN yang berada dalam satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian tertulis,” tutur Bambang.
PILIHAN:
Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk Hadapi MEA
Riset di Pendidikan Tinggi Indonesia
Kurikulum Pendidikan Tinggi Direvisi Jadi Humanis
(hyk)