Menko PMK Serahkan Bantuan 20 Komputer untuk SIKL
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani melakukan diskusi tentang kesehatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan mengunjungi Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Kegiatan ini digelar di sela-sela kunjungan kerja Puan menghadiri pembukaan seminar Kerja Sama Rantau ASEAN dalam memberantas Jenayah Seksual Kanak-Kanak yang dibuka secara resmi oleh Perdana Menteri Malaysia, YAB Dato Sri Mohd Najib Tun Haji Abdul Razak, Senin, 13 Maret 2017 kemarin.
Menko PMK dalam kunjungan itu juga berkesempatan memberikan sumbangan 20 unit komputer dari Kemdikbud untuk SIKL. “Anak-anak merupakan masa depan suatu bangsa dan suatu bangsa akan menjadi lebih maju manakala anak-anak tersebut mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan secara optimal dengan fasilitas yang sesuai dengan perkembangan zaman,” kata Menko PMK usai menyerahkan bantuan 20 unit perangkat komputer.
“Seperti anak-anak didik di dalam negeri, para siswa di luar negeri seperti di SIKL ini akan dijamin kualitasnya sebagai upaya menghadirkan negara bagi warganya untuk dapat mengakses pendidikan," ujarnya.
Puan berharap agar perangkat komputer ini dioptimalkan penggunaannya oleh para siswa dan guru, khususnya untuk memperkaya dan memperdalam informasi dan ilmu pengetahuan apapun yang akan menunjang kegiatan belajar mereka. Menko PMK tidak lupa mengingatkan agar para siswa juga harus pintar memilah-milah informasi dan gambar yang buruk maupun yang baik mengingat perkembangan teknologi informasi selain memiliki dampak yang positif juga dapat membawa efek negatif.
SIKL dirikan sejak tahun 1969 dan saat ini memiliki siswa berjumlah 515 orang, yang tediri dari putra-putri para diplomat Indonesia yang bekerja di Kuala Lumpur, dan semua WNI lainnya yang mengadu nasib di Malaysia itu. Mereka terdiri dari siswa TK, SD sampai SMA.
SIKL juga menjadi pembina rintisan Sekolah Indonesia Johor Bahru yang memiliki 208 siswa putra putri para TKI illegal dan sekolah rintisan di kota lainnya di Malaysia.
Menko PMK dalam kunjungan itu juga berkesempatan memberikan sumbangan 20 unit komputer dari Kemdikbud untuk SIKL. “Anak-anak merupakan masa depan suatu bangsa dan suatu bangsa akan menjadi lebih maju manakala anak-anak tersebut mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan secara optimal dengan fasilitas yang sesuai dengan perkembangan zaman,” kata Menko PMK usai menyerahkan bantuan 20 unit perangkat komputer.
“Seperti anak-anak didik di dalam negeri, para siswa di luar negeri seperti di SIKL ini akan dijamin kualitasnya sebagai upaya menghadirkan negara bagi warganya untuk dapat mengakses pendidikan," ujarnya.
Puan berharap agar perangkat komputer ini dioptimalkan penggunaannya oleh para siswa dan guru, khususnya untuk memperkaya dan memperdalam informasi dan ilmu pengetahuan apapun yang akan menunjang kegiatan belajar mereka. Menko PMK tidak lupa mengingatkan agar para siswa juga harus pintar memilah-milah informasi dan gambar yang buruk maupun yang baik mengingat perkembangan teknologi informasi selain memiliki dampak yang positif juga dapat membawa efek negatif.
SIKL dirikan sejak tahun 1969 dan saat ini memiliki siswa berjumlah 515 orang, yang tediri dari putra-putri para diplomat Indonesia yang bekerja di Kuala Lumpur, dan semua WNI lainnya yang mengadu nasib di Malaysia itu. Mereka terdiri dari siswa TK, SD sampai SMA.
SIKL juga menjadi pembina rintisan Sekolah Indonesia Johor Bahru yang memiliki 208 siswa putra putri para TKI illegal dan sekolah rintisan di kota lainnya di Malaysia.
(whb)