Tiga Langkah agar Perguruan Tinggi Jadi Universitas Berkelas Dunia
A
A
A
JAKARTA - Ketua Majelis Wali Amanah (MWA) Universitas Hasanuddin (Unhas) Syafruddin mengatakan, terdapat tiga kunci utama yang harus dilakukan dalam mengembangkan metode pendidikan guna mewujudkan sebuah perguruan tinggi andal dan berkelas dunia.
Pertama, dibutuhkan model pendidikan yang terus beradaptasi dengan perubahan saluran lapangan kerja di masa depan. Kedua, sebagian besar pembelajaran perlu diproyeksikan agar 65% mahasiswa akan bekerja untuk profesi yang tidak hadir di masa sekarang.
Ketiga, membuka cakrawala para masiswa agar selalu dapat menemukan peluang baru dan inovasi sehingga mereka menyadari jalur profesi sesungguhnya.
"Mari berjuang untuk membuat perubahan yang luar biasa, butuh kerja keras, komitmen kuat dan kebersamaan kita semua untuk mewujudkan Universitas Hasanuddin yang handal dan berkelas dunia," kata Syafruddin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/3/2019).
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) ini menekankan pentingnya pembangunan kualitas sumber daya manusia sebagai jaminan masa depan suatu bangsa melalui jalur pendidikan memiliki peran sangat penting.
Berdasarkan riset yang dilakukan Bank Dunia menyatakan di seluruh negara maju, kekayaan sumber daya manusia (SDM) adalah proporsi terbesar dari total kekayaan negara.
Sehingga, kata dia, Unhas harus dapat menciptakan SDM dengan kemampuan global sesuai dengan perubahan zaman untuk memenuhi kebutuhan.
“Pendidikan bukan hanya tentang bagaimana mengajar skill dan pengetahuan untuk para mahasiswa, tetapi tentang bagaimana upaya melampaui penyebaran nilai-nilai, membangun karakter dan integritas yang membantu generasi muda bangsa menjadi masyarakat global di masa depan," ujar mantan Wakapolri itu.
Dia mengungkap tantangan mewujudkan perguruan tinggi berkelas dunia, yakni kemampuan dari lembaga pendidik dan tenaga pendidik untuk mengadopsi perubahan pengetahuan dan teknologi secara cepat agar dapat menginduksi generasi milenial dan berperan dalam peradaban yang baru.
Revolusi Industri 4.0 akan menjadi ruang dan area bermain utama bagi para generasi millenial dalam upaya pembangunan bangsa di masa mendatang.
"Ibarat organisme dan ekosistem, yang paling cocok hidup dalam habitat era digitalisasi dan virtualisasi ya generasi millenial, kepada merekalah nasib bangsa ini akan bertumpu," ungkapnya.
Menurut dia, tidak ada pilihan lain bagi anak bangsa selain bekerja keras, bekerja cerdas, dan selalu meningkatkan kualitas SDM bangsa melalui adopsi ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab masa depan dunia bukan lagi berada pada ruang fisik, namun pada tataran virtual.
Syafruddin menegaskan Pemerintah Indonesia sedang bekerja keras menyiapkan pondasi pengetahuan dan teknologi yang akan dimanfaatkan oleh bangsa di masa mendatang melalui beberapa megaproyek.
Di antaranya megaproyek palapa ring dan juga pembangunan fiber optik jalur bawah laut dan di darat untuk menghubungkan konektivitas internet wilayah barat, tengah dan timur.
Sedangkan beberapa negara maju menerapkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Arab Saudi melalui tangan dingin Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman mereformasi tatanan negara dan arah pembangunan kerajaan Arab Saudi yang tidak lagi bergantung pada pasokan minyak bumi. Memanfaatkan kemajuan teknologi, Arab Saudi membangun megaproyek Neom di kawasan khusus yang akan mendatangkan investasi dunia.
Sementara itu, kata dia, Jepang memiliki rencana umum pengembangan sains teknologi per lima tahun untuk memanfaatkan teknologi untuk menghadapi perubahan iklim, ketidakstabilan energi, pangan dan air dunia. Jepang berencana menggantikan manusia dengan robot dan memanfaatkan artificial inteligence.
Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, menyampaikan ucapan terima kasih atas komitmen Menteri PAN-RB sebagai Ketua Majelis Wali Amanah Unhas untuk membantu mengembangkan Unhas menjadi universitas ternama.
Dwia berharap kehadiran Syafruddin sebagai Ketua Majelis Wali Amanah Unhas akan membuat hubungan antara senat akademik dan Majelis Wali Amanah akan lebih sinergis dan harmonis. Ketokohan Syafruddin di kancah nasional dan internasional akan mengantar Unhas ke visi masa depan.
Menurut Dwia, tiga tokoh luar yang menjadi Wali Amanah, Syafruddin dan dua pengusaha, Chairul Tanjung dan Sofyan Wanandi akan memberikan pandangan obyektif tentang Unhas. Sebab mereka melihatvdari luar sesuai pengalaman yang dimiliki.
Syafruddin baru saja terpilh sebagai Ketua MWA Unhas Periode 2019-2023. Mantan Wakapolri itu terpilih secara aklamasi dalam rapat perdana yang dipimpin Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, di Kantor Wapres RI di Jakarta, pada Jumat 23 Maret 2019.
Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga anggota MWA Unhas turut hadir dalam rapat tersebut. Syafruddin merupakan MWA Unhas dari unsur masyarakat, bersama Chaerul Tanjung dan Sofyan Wanandi. Sedangkan Jusuf Kalla anggota MWA, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unhas.
Pertama, dibutuhkan model pendidikan yang terus beradaptasi dengan perubahan saluran lapangan kerja di masa depan. Kedua, sebagian besar pembelajaran perlu diproyeksikan agar 65% mahasiswa akan bekerja untuk profesi yang tidak hadir di masa sekarang.
Ketiga, membuka cakrawala para masiswa agar selalu dapat menemukan peluang baru dan inovasi sehingga mereka menyadari jalur profesi sesungguhnya.
"Mari berjuang untuk membuat perubahan yang luar biasa, butuh kerja keras, komitmen kuat dan kebersamaan kita semua untuk mewujudkan Universitas Hasanuddin yang handal dan berkelas dunia," kata Syafruddin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/3/2019).
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) ini menekankan pentingnya pembangunan kualitas sumber daya manusia sebagai jaminan masa depan suatu bangsa melalui jalur pendidikan memiliki peran sangat penting.
Berdasarkan riset yang dilakukan Bank Dunia menyatakan di seluruh negara maju, kekayaan sumber daya manusia (SDM) adalah proporsi terbesar dari total kekayaan negara.
Sehingga, kata dia, Unhas harus dapat menciptakan SDM dengan kemampuan global sesuai dengan perubahan zaman untuk memenuhi kebutuhan.
“Pendidikan bukan hanya tentang bagaimana mengajar skill dan pengetahuan untuk para mahasiswa, tetapi tentang bagaimana upaya melampaui penyebaran nilai-nilai, membangun karakter dan integritas yang membantu generasi muda bangsa menjadi masyarakat global di masa depan," ujar mantan Wakapolri itu.
Dia mengungkap tantangan mewujudkan perguruan tinggi berkelas dunia, yakni kemampuan dari lembaga pendidik dan tenaga pendidik untuk mengadopsi perubahan pengetahuan dan teknologi secara cepat agar dapat menginduksi generasi milenial dan berperan dalam peradaban yang baru.
Revolusi Industri 4.0 akan menjadi ruang dan area bermain utama bagi para generasi millenial dalam upaya pembangunan bangsa di masa mendatang.
"Ibarat organisme dan ekosistem, yang paling cocok hidup dalam habitat era digitalisasi dan virtualisasi ya generasi millenial, kepada merekalah nasib bangsa ini akan bertumpu," ungkapnya.
Menurut dia, tidak ada pilihan lain bagi anak bangsa selain bekerja keras, bekerja cerdas, dan selalu meningkatkan kualitas SDM bangsa melalui adopsi ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab masa depan dunia bukan lagi berada pada ruang fisik, namun pada tataran virtual.
Syafruddin menegaskan Pemerintah Indonesia sedang bekerja keras menyiapkan pondasi pengetahuan dan teknologi yang akan dimanfaatkan oleh bangsa di masa mendatang melalui beberapa megaproyek.
Di antaranya megaproyek palapa ring dan juga pembangunan fiber optik jalur bawah laut dan di darat untuk menghubungkan konektivitas internet wilayah barat, tengah dan timur.
Sedangkan beberapa negara maju menerapkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Arab Saudi melalui tangan dingin Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman mereformasi tatanan negara dan arah pembangunan kerajaan Arab Saudi yang tidak lagi bergantung pada pasokan minyak bumi. Memanfaatkan kemajuan teknologi, Arab Saudi membangun megaproyek Neom di kawasan khusus yang akan mendatangkan investasi dunia.
Sementara itu, kata dia, Jepang memiliki rencana umum pengembangan sains teknologi per lima tahun untuk memanfaatkan teknologi untuk menghadapi perubahan iklim, ketidakstabilan energi, pangan dan air dunia. Jepang berencana menggantikan manusia dengan robot dan memanfaatkan artificial inteligence.
Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, menyampaikan ucapan terima kasih atas komitmen Menteri PAN-RB sebagai Ketua Majelis Wali Amanah Unhas untuk membantu mengembangkan Unhas menjadi universitas ternama.
Dwia berharap kehadiran Syafruddin sebagai Ketua Majelis Wali Amanah Unhas akan membuat hubungan antara senat akademik dan Majelis Wali Amanah akan lebih sinergis dan harmonis. Ketokohan Syafruddin di kancah nasional dan internasional akan mengantar Unhas ke visi masa depan.
Menurut Dwia, tiga tokoh luar yang menjadi Wali Amanah, Syafruddin dan dua pengusaha, Chairul Tanjung dan Sofyan Wanandi akan memberikan pandangan obyektif tentang Unhas. Sebab mereka melihatvdari luar sesuai pengalaman yang dimiliki.
Syafruddin baru saja terpilh sebagai Ketua MWA Unhas Periode 2019-2023. Mantan Wakapolri itu terpilih secara aklamasi dalam rapat perdana yang dipimpin Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, di Kantor Wapres RI di Jakarta, pada Jumat 23 Maret 2019.
Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga anggota MWA Unhas turut hadir dalam rapat tersebut. Syafruddin merupakan MWA Unhas dari unsur masyarakat, bersama Chaerul Tanjung dan Sofyan Wanandi. Sedangkan Jusuf Kalla anggota MWA, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unhas.
(dam)