PT Diimbau Gelar Pelatihan untuk Menambah Wawasan Mahasiswa
A
A
A
DEPOK - Perguruan tinggi (PT) diharapkan bisa memberikan tambahan pengetahuan kepada mahasiswanya dengan mengadakan pelatihan singkat. Khususnya pelatihan yang terkait dengan masa kekinian seperti informasi dan teknologi.
Seperti yang dilakukan di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri, Depok, Jawa Barat, menggelar pelatihan digital marketing.
Kegiatan bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), khususnya Deputi Peningkatan Kreativitas, yang dilangsungkan di Kampus STMIK Nusa Mandiri, pada 13-14 Agustus 2019.
Asisten Deputi Kreativitas Pemuda Kemenpora, Djunaedi mengatakan, pelatihan ini menjadi sangat penting karena akan mempelajari konsep, fungsi, segmentasi dari masing-masing sosial media seperti facebook, instagram, linked, line, blog dan sebagainya.
Selain itu juga memberi pengetahuan tentang teknik-teknik SEO dasar dalam website, fitur-fitur yang dapat dimanfaatkan dalam marketing. "Pelatihan singkat dua hari ini setidaknya dapat memberikan pengetahuan tambahan kepada mahasiswa," kata Djunaedi dalam keterangan persnya, Rabu (14/8/2019).
"Kami berharap akan muncul cikal bakal pemuda yang unggul dalam teknologi digital. Zaman telah menuntut kita untuk terus kreatif dan bemanfaat bagi orang banyak," sambungnya.
Djunaedi menjelaskan, peran teknologi informasi dan komunikasi sangat berpengaruh bagi kemajuan suatu bangsa. Hampir semua pekerjaan dari pendidikan, perusahaan, hingga pemerintahan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dikarekan zaman yang semakin canggih.
"Praktisnya pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi membuat pekerjaan cepat selesai yang dengan ide-ide teknologi," ucapnya.
Menurutnya, manusia itu dinilai dari kreativitasnya yang bermanfaat bagi orang banyak. Karena itu pemerintah berkewajiban mencetak tenaga-tenaga muda yang kreatif.
"Sesungguhnya pada diri seseorang terdapat atom. Artinya semua orang punya potensi. Jadi bagaimana kita menggali potensi itu,” papar Djunaedi.
Sementara itu, ketua panitia penyelenggara Dicky Candra mengatakan, acara ini awalnya dibuka untuk umum. Tapi, ternyata peminatnya cukup banyak. Mahasiswa semester 7 jurusan teknik informatika SMIK Mandiri ini khawatir konsepnya tidak berjalan efektif.
"Peserta pelatihan akhirnya kami batasi menjadi 50 mahasiswa SMIK Nusa Mandiri saja. Dengan jumlah yang sedikit kami harap pelatihan bisa lebih fokus,” kata Dicky.
Di satu sisi, Arif Hidayat, wakil bidang non-akademik kemahasiswaan STMIK Nusa Mandiri berharap, setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat membaca peluang-peluang sesuai perkembangan zaman.
"Serta menambah pemahaman secara keseluruhan fungsi dari media sosial. Terima kasih kepada Kemenpora yang telah membantu terlaksananya giat kemahasiswaan ini. Serta berharap kerja sama ini terus berlanjut ke bidang lainnya," pungkasnya.
Sementara itu, narasumber lainnya dalam acara bertajuk: Pelatihan Digital Marketing- Digital marketing menggunakan teknik SEO (Search Engine Optimization) ini adalah Bimo Anggara dari CEO Dokter Web yang menyampaikan materi pelatihan SEO, CEO Harmony Production, Digital Commmunication PLAN dan Saharudin mengupas soal Content and Related.
Seperti yang dilakukan di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri, Depok, Jawa Barat, menggelar pelatihan digital marketing.
Kegiatan bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), khususnya Deputi Peningkatan Kreativitas, yang dilangsungkan di Kampus STMIK Nusa Mandiri, pada 13-14 Agustus 2019.
Asisten Deputi Kreativitas Pemuda Kemenpora, Djunaedi mengatakan, pelatihan ini menjadi sangat penting karena akan mempelajari konsep, fungsi, segmentasi dari masing-masing sosial media seperti facebook, instagram, linked, line, blog dan sebagainya.
Selain itu juga memberi pengetahuan tentang teknik-teknik SEO dasar dalam website, fitur-fitur yang dapat dimanfaatkan dalam marketing. "Pelatihan singkat dua hari ini setidaknya dapat memberikan pengetahuan tambahan kepada mahasiswa," kata Djunaedi dalam keterangan persnya, Rabu (14/8/2019).
"Kami berharap akan muncul cikal bakal pemuda yang unggul dalam teknologi digital. Zaman telah menuntut kita untuk terus kreatif dan bemanfaat bagi orang banyak," sambungnya.
Djunaedi menjelaskan, peran teknologi informasi dan komunikasi sangat berpengaruh bagi kemajuan suatu bangsa. Hampir semua pekerjaan dari pendidikan, perusahaan, hingga pemerintahan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dikarekan zaman yang semakin canggih.
"Praktisnya pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi membuat pekerjaan cepat selesai yang dengan ide-ide teknologi," ucapnya.
Menurutnya, manusia itu dinilai dari kreativitasnya yang bermanfaat bagi orang banyak. Karena itu pemerintah berkewajiban mencetak tenaga-tenaga muda yang kreatif.
"Sesungguhnya pada diri seseorang terdapat atom. Artinya semua orang punya potensi. Jadi bagaimana kita menggali potensi itu,” papar Djunaedi.
Sementara itu, ketua panitia penyelenggara Dicky Candra mengatakan, acara ini awalnya dibuka untuk umum. Tapi, ternyata peminatnya cukup banyak. Mahasiswa semester 7 jurusan teknik informatika SMIK Mandiri ini khawatir konsepnya tidak berjalan efektif.
"Peserta pelatihan akhirnya kami batasi menjadi 50 mahasiswa SMIK Nusa Mandiri saja. Dengan jumlah yang sedikit kami harap pelatihan bisa lebih fokus,” kata Dicky.
Di satu sisi, Arif Hidayat, wakil bidang non-akademik kemahasiswaan STMIK Nusa Mandiri berharap, setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat membaca peluang-peluang sesuai perkembangan zaman.
"Serta menambah pemahaman secara keseluruhan fungsi dari media sosial. Terima kasih kepada Kemenpora yang telah membantu terlaksananya giat kemahasiswaan ini. Serta berharap kerja sama ini terus berlanjut ke bidang lainnya," pungkasnya.
Sementara itu, narasumber lainnya dalam acara bertajuk: Pelatihan Digital Marketing- Digital marketing menggunakan teknik SEO (Search Engine Optimization) ini adalah Bimo Anggara dari CEO Dokter Web yang menyampaikan materi pelatihan SEO, CEO Harmony Production, Digital Commmunication PLAN dan Saharudin mengupas soal Content and Related.
(maf)