Tanggapi Rencana Jokowi, PGRI Sebut Pembenahan Sistem Pendidikan Harus Komprehensif

Senin, 06 April 2020 - 13:59 WIB
Tanggapi Rencana Jokowi,...
Tanggapi Rencana Jokowi, PGRI Sebut Pembenahan Sistem Pendidikan Harus Komprehensif
A A A
JAKARTA - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyambut baik rencana pemerintah untuk memperbaiki sistem pendidikan nasional (sisdiknas). Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi mengatakan, itu sebenarnya wacana lama yang belum juga terealisasi.

"Ini kebetulan ada pandemi Covid-19 mendorong lebih cepat itu sangat bagus. Tapi kita jangan pembenahannya tambal sulam," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Senin (6/4/2020).

Pada Jumat lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutarakan ingin mengevaluasi sisdiknas secara menyeluruh. Secara spesifik, mantan Wali Kota Solo itu menyoroti standar evaluasi untuk jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Pemerintah mewacanakan standarnya mengacu pada Programme For International Student Assessment (PISA).

Namun, Indonesia masih lemah dalam tiga aspek dasar, yakni membaca, matematika, dan sains. Unifah menyarankan agar pemerintah membuat grand design sisdiknas untuk menghadapi situasi yang penuh gejolak dan tidak menentu ini.

Maka, ada dua agenda besar yang akan dihadapi Indonesia. Pertama, Indonesia menjadi bagian masyarakat global. Hal tersebut terkait dengan peningkatan literasi, numerasi, sesuai PISA, sumber daya manusia (SDM) yang kritis, analitis, kooperatif, dan komunikatif.

"Di sisi lain, Indonesia itu negara kebinekaan. Bingkai besarnya harus dua, kita bagian dari pendidik masyarakat global. Di sisi lain, kita harus tetap membangun Indonesia yang sangat pluralis. Ini memerlukan perhatian besar dalam mendidik warga tentang kesadaran kultural ke-Indonesia-an yang kokoh," tutur Unifah.

Dasar untuk menjadi masyarakat global, katanya, harus menguasai konsep science, technology, engeenering, art, dan math (STEAM). Dengan itu, SDM Indonesia akan lincah dan fleksibel dalam menghadapi tantangan global, termasuk model pekerjaan yang tidak terstruktur seperti jaman dahulu. (Baca juga: Jokowi: Guru Sibuk Fokus Urusi Administrasi Lupa Tugas Mengajar).

"Kalau sekarang sporadis. Tidak berjenjang karena itu memerlukan keterbukaan cara berpikir dan kelincahan, maka mata pelajarannya yang terkait bagaimana siswa menemukan pengetahuan," pungkasnya.
(zik)
Berita Terkait
Gaji Guru di Sejumlah...
Gaji Guru di Sejumlah Negara, Ada yang 1,6 Miliar per Tahun
Guru dan Kualitas Pendidikan
Guru dan Kualitas Pendidikan
Gaji Guru Honorer Masih...
Gaji Guru Honorer Masih Rendah, 74% Dibayar di Bawah Rp2 Juta
Disrupsi Pendidikan,...
Disrupsi Pendidikan, Pengembangan Kapasitas Guru Ditingkatkan
Membangun Kemitraan...
Membangun Kemitraan yang Sinergis untuk Mendukung Peningkatan Kompetensi Guru di Indonesia
Jangan Hentikan Rekruitmen...
Jangan Hentikan Rekruitmen Guru
Berita Terkini
Perhatian, Ini 10 Kesalahan...
Perhatian, Ini 10 Kesalahan Fatal yang Bisa Menyebabkan Siswa Gagal Lolos UTBK SNBT 2025
1 jam yang lalu
Riwayat Pendidikan Hendi...
Riwayat Pendidikan Hendi Pratama, Dosen Unnes dan Content Creator yang Viral di Instagram
2 jam yang lalu
Berapa Gaji Dosen Baru...
Berapa Gaji Dosen Baru PPPK 2025? Segini Besarannya
2 jam yang lalu
MNC University-MarkPlus...
MNC University-MarkPlus Institute Perkuat Sinergi Akademik dan Industri
3 jam yang lalu
UBM Hadirkan Pakar Global...
UBM Hadirkan Pakar Global Bahas Bisnis Ritel Berkelanjutan
3 jam yang lalu
15 Siswa MAN IC Serpong...
15 Siswa MAN IC Serpong Diterima di Universitas Ternama Dunia, Berikut Daftar Namanya
3 jam yang lalu
Infografis
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved