Fulbright, Kesempatan Emas Anak Indonesia Belajar di AS
Fulbright, Kesempatan Emas Anak Indonesia Belajar di AS
A
A
A
JAKARTA - Banyak anak muda di Indonesia bermimpi untuk bersekolah di universitas-universitas ternama di Amerika Serikat (AS), seperti Universitas Harvard, Stanford atau Princetown. Nampaknya mimpi itu bukan lagi hanya sebatas bunga tidur, tapi bisa menjadi sebuah kenyataan.
Indonesia dan AS memiliki sebuah program khusus yang memungkinkan anak Indonesia untuk belajar di negeri Paman Sam. Tidak seperti beasiswa pada umumnya, program Fulbright yang dikelola oleh American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) ini lebih lebih berupa sistem pertukaran pelajar.
Menurut Direktur AMINEF Alan H Feinstein saat ditemui Sindonews pada Kamis (6/11/2014) di Jakarta, sejatinya program ini sudah ada sejak tahun 1946. Namun, baru mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1962.
Satu hal yang unik, AMINEF sebagai badan yang mengurusi program Fulbright di Indonesia baru terbentuk tahun 1992, atau 30 tahun pasca program ini mulai diperkenalkan di Tanah Air.
Program ini, menurut Alan, bukan hanya berguna bagi anak Indonesia, melainkan juga bagi anak-anak di Amerika. Pertukaran pelajar memang memungkinkan banyaknya anak-anak Amerika untuk belajar dan mengenal Indonesia.
Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O Blake Jr mengatakan, dirinya sudah menyerukan kepada anak-anak Amerika untuk belajar di Indonesia. “Kami juga terus mendorong para pelajar di AS untuk datang ke Indonesia,” ucapnya.
Hingga saat ini, setidaknya sudah 260 orang yang lolos dalam program Fulbright. Tidak semuanya pelajar, 70 dari 260 orang tersebut adalah para peneliti atau para tenaga pelajar yang mencoba mengembangkan diri di Amerika.
Alan berharap, pemerintahan yang baru dapat terus mendukung program ini. Dirinya bahkan menilai saat ini adalah saat paling cocok untuk bisa mempromosikan program ini. “Saya harap ini adalah saat yang tepat untuk kita mengembangkan pertukaran pelajar,” ucap Alan.
Program ini dikhusukan untuk mereka yang ingin menempuh program S2 dan S3, dan setiap orang yang ingin mendaftar cukup mengunjungi www.aminef.or.id untuk mengetahui persyaratan lengkap bagaimana cara mengajukan diri ikut dalam program ini.
Indonesia dan AS memiliki sebuah program khusus yang memungkinkan anak Indonesia untuk belajar di negeri Paman Sam. Tidak seperti beasiswa pada umumnya, program Fulbright yang dikelola oleh American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) ini lebih lebih berupa sistem pertukaran pelajar.
Menurut Direktur AMINEF Alan H Feinstein saat ditemui Sindonews pada Kamis (6/11/2014) di Jakarta, sejatinya program ini sudah ada sejak tahun 1946. Namun, baru mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1962.
Satu hal yang unik, AMINEF sebagai badan yang mengurusi program Fulbright di Indonesia baru terbentuk tahun 1992, atau 30 tahun pasca program ini mulai diperkenalkan di Tanah Air.
Program ini, menurut Alan, bukan hanya berguna bagi anak Indonesia, melainkan juga bagi anak-anak di Amerika. Pertukaran pelajar memang memungkinkan banyaknya anak-anak Amerika untuk belajar dan mengenal Indonesia.
Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O Blake Jr mengatakan, dirinya sudah menyerukan kepada anak-anak Amerika untuk belajar di Indonesia. “Kami juga terus mendorong para pelajar di AS untuk datang ke Indonesia,” ucapnya.
Hingga saat ini, setidaknya sudah 260 orang yang lolos dalam program Fulbright. Tidak semuanya pelajar, 70 dari 260 orang tersebut adalah para peneliti atau para tenaga pelajar yang mencoba mengembangkan diri di Amerika.
Alan berharap, pemerintahan yang baru dapat terus mendukung program ini. Dirinya bahkan menilai saat ini adalah saat paling cocok untuk bisa mempromosikan program ini. “Saya harap ini adalah saat yang tepat untuk kita mengembangkan pertukaran pelajar,” ucap Alan.
Program ini dikhusukan untuk mereka yang ingin menempuh program S2 dan S3, dan setiap orang yang ingin mendaftar cukup mengunjungi www.aminef.or.id untuk mengetahui persyaratan lengkap bagaimana cara mengajukan diri ikut dalam program ini.
(kri)
Explore More