Penerapan Kurikulum 2013 Tergantung Kesiapan Guru dan Sekolah
A
A
A
YOGYAKARTA - Menteri Pendidikan Menengah dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memastikan pemerintah tidak akan menggonta-ganti kurikulum.
Menurut dia, penerapan kurikulum 2013 harus dilakukan dengan persiapan yang matang. Bagi sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Anies mengimbau tidak perlu resah.
Dia mengatakan, pihaknya akan mempetimbangkan kualitas pendidikan di Yogyakarta dan daerah lain.
"Masalahnya guru-guru di Yogyakarta lebih siap. Mereka memiliki kemampuan untuk melaksanakan kurikulum 2013 ini," kata Anies di Yogyakarta, Selasa 9 Desember 2014.
Mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut mengatakan, penerapan kurikulum 2013 sangat tergantung dari kesiapan sekolah dan bukan wilayah.
Jika sekolah dan guru siap menjalankan kurikulum 2013, Anies menyebutkan hal tersebut bisa dijalankan.
Anies menyebutkan, kemampuan guru di DIY mampu untuk menjalankan kurikulum 2013.
Bahkan bukan tidak mungkin DIY menjadi pilot project dari penerapan kurikulum produksi dari pemerintahan SBY tersebut.
"Perlu digarisbawahi pemerintah bukan gonta-ganti kurikulum, tapi ini masalah kesiapan saja," tandasnya.
Pada kurikulum 2013, kata Anies, proses belajar mengajar yang dijalani akan lebih rumit. Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mengajar dan harus bisa menjadi teladan bagi siswa.
Tidak hanya itu, kata dia, guru juga dituntut mengajarkan nilai kehidupan, bukan hanya dengan saran.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Baskara Aji mengatakan, hanya 166 sekolah di DIY yang bisa tetap menerapkan kurikulum 2013.
Adapun kurikulum itu dilaksanakan oleh sekolah yang sudah t menerapkan kurikulum 2013 minimal tiga semester atau satu setengah tahun sesuai syarat dari kementerian.
"Yang lain masih kami evaluasi. Apakah benar-benar sudah siap atau belum?" tandasnya.
Sekolah yang belum melaksanakan kurikulum 2013 selama tiga semester masih harus mendapatkan evaluasi.
Menurut dia, penerapan kurikulum 2013 harus dilakukan dengan persiapan yang matang. Bagi sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Anies mengimbau tidak perlu resah.
Dia mengatakan, pihaknya akan mempetimbangkan kualitas pendidikan di Yogyakarta dan daerah lain.
"Masalahnya guru-guru di Yogyakarta lebih siap. Mereka memiliki kemampuan untuk melaksanakan kurikulum 2013 ini," kata Anies di Yogyakarta, Selasa 9 Desember 2014.
Mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut mengatakan, penerapan kurikulum 2013 sangat tergantung dari kesiapan sekolah dan bukan wilayah.
Jika sekolah dan guru siap menjalankan kurikulum 2013, Anies menyebutkan hal tersebut bisa dijalankan.
Anies menyebutkan, kemampuan guru di DIY mampu untuk menjalankan kurikulum 2013.
Bahkan bukan tidak mungkin DIY menjadi pilot project dari penerapan kurikulum produksi dari pemerintahan SBY tersebut.
"Perlu digarisbawahi pemerintah bukan gonta-ganti kurikulum, tapi ini masalah kesiapan saja," tandasnya.
Pada kurikulum 2013, kata Anies, proses belajar mengajar yang dijalani akan lebih rumit. Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mengajar dan harus bisa menjadi teladan bagi siswa.
Tidak hanya itu, kata dia, guru juga dituntut mengajarkan nilai kehidupan, bukan hanya dengan saran.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Baskara Aji mengatakan, hanya 166 sekolah di DIY yang bisa tetap menerapkan kurikulum 2013.
Adapun kurikulum itu dilaksanakan oleh sekolah yang sudah t menerapkan kurikulum 2013 minimal tiga semester atau satu setengah tahun sesuai syarat dari kementerian.
"Yang lain masih kami evaluasi. Apakah benar-benar sudah siap atau belum?" tandasnya.
Sekolah yang belum melaksanakan kurikulum 2013 selama tiga semester masih harus mendapatkan evaluasi.
(dam)