Tantangan Media Cetak di Masa Konvergensi Media

Jum'at, 12 Desember 2014 - 16:24 WIB
Tantangan Media Cetak di Masa Konvergensi Media
Tantangan Media Cetak di Masa Konvergensi Media
A A A
YOGYAKARTA - Era digitalisasi saat ini telah 'memaksa' semua jenis media untuk mampu berinovasi, termasuk media cetak. Karena hanya dengan mengikuti era, media cetak koran mampu bertahan hingga saat ini atau bahkan seterusnya.

"Sebagai sebuah media, koran sudah diuji sejak lama apakah bisa bertahan atau tidak. Mulai dari kemunculan radio, televisi hingga saat ini media online. Telah terbukti koran mampu beradaptasi dengan baik karena hingga saat ini, media konvensional satu ini tidak pernah mati," ujar Wakil Pemimpin Redaksi Koran SINDO Djaka Susila di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Jumat (12/12/2014).

Dalam acara SINDO Goes to Campus yang mengangkat tema Konvergensi Media di Era Digitalisasi, Djaka menuturkan, cara beradaptasi yang paling bisa dilakukan koran di era saat ini ialah dengan melakukan berbagai inovasi.

Hal inilah yang dilakukan oleh Koran SINDO hingga mampu bertahan di tengah gempuran persaingan media.

"Salah satu inovasi yang dilakukan oleh Koran SINDO ialah berupaya merencanakan perwajahan setiap edisinya. Dengan perwajahan yang apik dan tidak monoton, jelas akan lebih menarik pembaca. Karena sebenarnya, saingan media cetak tidak hanya sesama media cetak, saat ini saingannya juga media radio dan televisi," jelasnya.

Djaka menambahkan, tak hanya harus berinovasi, koran menurutnya juga harus mampu menyajikan berita lebih dari jenis media lainnya. Jika radio, televisi dan media online lebih mengutamakan kecepatan berita, koran justru bermain pada ketepatan dan pendalaman berita.

"Koran harus bisa melihat sebuah berita dari berbagai sisi. Jika radio televisi menguatkan what, who, where dan when, koran justru lebih menguatkan why dan how. Karena memang koran tidak bisa memberikan informasi bersamaan dengan waktu peristiwa," paparnya.

Redaktur Pelaksana Koran SINDO Hanna Farhana mengatakan, dalam era konvergensi media ini tak hanya media yang dituntut mengikuti perkembangan zaman, tapi wartawan juga harus siap ikut berkembang. Sedangkan teknologi dipastikan akan mendukung dari belakang.

"Untuk itu, wartawan juga harus meng-update dirinya sendiri, khususnya update informasi. Sebagai ujung tombak informasi, wartawan tidak boleh pernah merasa cukup informasi. Wartawan saat ini diwajibkan mampu menyerap semua info yang ada," ujarnya.

Hanna pun mengatakan, wartawan masa kini juga dituntut untuk mampu multitasking yakni mengerjakan berita untuk semua jenis media, baik cetak, radio, televisi maupun online.

Tak hanya itu, penguasaan bahasa asing selain bahasa Inggris juga perlu dikuasai. Dengan begitu, seorang wartawan mampu memiliki nilai lebih dan bisa bertahap pada era konvergensi media seperti saat ini.

"Mampu berbahasa Inggris dengan baik sudah bukan suatu kebanggaan, tapi memang sudah menjadi keharusan. Karenanya kuasailah bahasa asing lainnya," imbuhnya di hadapan puluhan mahasiswa UNY yang mengikuti acara tersebut.

Sementara itu, Wakil Rektor III UNY Prof Dr Sumaryanto menyambut baik program Sindo Goes to Campus yang memang ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan di bidang jurnalistik langsung dari para pelakunya.

Sumaryanto berharap dengan kesempatan berbagi yang difasilitasi oleh Koran SINDO Biro DIY tersebut para mahasiswa bisa lebih banyak berinteraksi dengan dunia jurnalistik.

"Kami pun berharap mahasiswa kami jadi tertular dan makin termotivasi untuk membangun kultur akademik yakni membaca dan menulis. Kita tahu keduanya sangat dekat dengan dunia jurnalistik. Dengan kultur akademik mereka yang makin meningkat, tentu kualitas para mahasiswa ini sebagai generasi penerus bangsa tentu akan semakin baik," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, diadakan pula pemaparan dari Pimpinan Redaksi SINDO TV Apreyvita Dyah Wulansari yang menjabarkan perkembangan media televisi sejak dulu hingga kini.

Di sesi berikutnya, dilakukan pula workshop broadcasting yang dibagi dua sesi yakni presenting oleh Presenter SINDO TV Haryanto Saputra dan sesi fotografi oleh Fotografer Koran SINDO Biro DIY Novan Jemmi Andrea.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7440 seconds (0.1#10.140)