Program SMK PK SPD Perkuat Kemitraan Industri dan Pendidikan Vokasi
Selasa, 07 Februari 2023 - 16:41 WIB
Program SMK Pusat Keunggulan SPD, imbuhnya, tidak berarti dimaknai membantu industri, tetapi mengandung pesan bahwa upaya mendidik dan memajukan bangsa harus dilakukan oleh semua pihak.
“Minat yang tinggi bermakna bahwa industri telah merasakan manfaat dari bermitra dengan satuan pendidikan vokasi. Benefit yang ditimbulkan tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri hingga akhirnya mampu berkontribusi sebagai penggerak ekonomi nasional,” ucapnya.
Baca juga: Kawal Kekerasan di Dunia Pendidikan, Nadiem Makarim Tekankan Hal Ini
Pada kesempatan yang sama, Direktur SMK, Wardani Sugiyanto memaparkan ajuan investasi industri sebagian besar diberikan dalam bentuk in kind, yaitu senilai Rp1 triliun yang sebagian besar dituangkan dalam aktivitas bersama antara SMK dengan industri.
Sedangkan total ajuan investasi industri dalam bentuk in cash senilai Rp951,9 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk pengadaan peralatan praktik (Rp390,3 miliar).
Berdasarkan sebaran wilayah, Wardani mengungkapkan bahwa industri yang mendaftar Program SMK PK SPD 2023 didominasi dari Provinsi DKI Jakarta dengan total 677 industri atau 26% dari keseluruhan pendaftar.
Kendati demikian, pertumbuhan industri dari daerah lainnya menunjukkan tren positif, terutama di wilayah Jawa Tengah (364 industri), Jawa Timur (358 industri), dan Jawa Barat (325 industri). Sementara untuk pendaftar industri di Pulau Sumatera paling tinggi adalah Sumatera Utara (65 industri), Lampung (58 industri), dan Riau (56 industri).
“Dari total 2.559 industri yang sudah mendaftar, sebagian besar sudah memiliki mitra SMK namun masih terdapat 1.000 industri yang belum menentukan mitra SMK-nya. Kemudian berdasarkan kategori skala industri, saat ini yang paling banyak mendaftar adalah industri skala menengah dan besar. Kami juga mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk terlibat pada Progran SMK PK SPD Tahun 2023,” sebut Wardani.
Wardani menambahkan, teknik kendaraan ringan otomotif menjadi konsentrasi keahlian yang paling diminati industri, disusul multimedia, desain komunikasi visual, rekayasa perangkat lunak, dan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura.
Menurut Wardani, setiap sekolah harus memilih satu kompetensi keahlian prioritas untuk menjadi keunggulan yang nantinya akan dikembangkan bersama mitra industri.
“Minat yang tinggi bermakna bahwa industri telah merasakan manfaat dari bermitra dengan satuan pendidikan vokasi. Benefit yang ditimbulkan tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri hingga akhirnya mampu berkontribusi sebagai penggerak ekonomi nasional,” ucapnya.
Baca juga: Kawal Kekerasan di Dunia Pendidikan, Nadiem Makarim Tekankan Hal Ini
Pada kesempatan yang sama, Direktur SMK, Wardani Sugiyanto memaparkan ajuan investasi industri sebagian besar diberikan dalam bentuk in kind, yaitu senilai Rp1 triliun yang sebagian besar dituangkan dalam aktivitas bersama antara SMK dengan industri.
Sedangkan total ajuan investasi industri dalam bentuk in cash senilai Rp951,9 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk pengadaan peralatan praktik (Rp390,3 miliar).
Berdasarkan sebaran wilayah, Wardani mengungkapkan bahwa industri yang mendaftar Program SMK PK SPD 2023 didominasi dari Provinsi DKI Jakarta dengan total 677 industri atau 26% dari keseluruhan pendaftar.
Kendati demikian, pertumbuhan industri dari daerah lainnya menunjukkan tren positif, terutama di wilayah Jawa Tengah (364 industri), Jawa Timur (358 industri), dan Jawa Barat (325 industri). Sementara untuk pendaftar industri di Pulau Sumatera paling tinggi adalah Sumatera Utara (65 industri), Lampung (58 industri), dan Riau (56 industri).
“Dari total 2.559 industri yang sudah mendaftar, sebagian besar sudah memiliki mitra SMK namun masih terdapat 1.000 industri yang belum menentukan mitra SMK-nya. Kemudian berdasarkan kategori skala industri, saat ini yang paling banyak mendaftar adalah industri skala menengah dan besar. Kami juga mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk terlibat pada Progran SMK PK SPD Tahun 2023,” sebut Wardani.
Wardani menambahkan, teknik kendaraan ringan otomotif menjadi konsentrasi keahlian yang paling diminati industri, disusul multimedia, desain komunikasi visual, rekayasa perangkat lunak, dan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura.
Menurut Wardani, setiap sekolah harus memilih satu kompetensi keahlian prioritas untuk menjadi keunggulan yang nantinya akan dikembangkan bersama mitra industri.
tulis komentar anda