Putri Guru TK Ini Bikin Bangga Orang Tuanya, Cum Laude dan Jadi Wisudawan Terbaik UNY
Jum'at, 03 Maret 2023 - 08:05 WIB
Baca juga: MSIB Batch IV, 64 Mahasiswa Gabung di Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya
“Membutuhkan waktu beberapa bulan untuk beradaptasi dengan situasi tersebut, hingga menjadikan saya terbiasa dengan situasi tersebut,” ujarnya.
Selama pandemi Latifah tetap memikirkan target dengan mendengarkan penjelasan, masukan, dan nasihat dari para dosen dengan baik dan seksama. Selain itu tetap fokus dalam mempelajari materi yang disampaikan.
Latifah juga termasuk mahasiswa yang aktif berkegiatan organisasi. Dia aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), juga Unit Kegiatan Mahasiswa Koperasi mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa Penelitian. Dia juga tercatat sebagai Panitia Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas.
Menurutnya, mengikuti kegiatan ekstra kurikuler menjadikan dirinya lebih semangat lagi dalam menjalani perkuliahan dan juga termotivasi untuk mencoba hal-hal baru selain mengikuti perkuliahan saja. Dia mengaku, meski harus detail membagi waktu, namun mengikuti berbagai lomba, UKM, dan kepanitiaan itu sangat menyenangkan.
“Saya belajar bagaimana tetap bisa memanagement waktu, membagi waktu antara kuliah-kepanitian-lomba-bekerja, belajar bagaimana mempertahankan/meningkatkan IPK, bagaimana cara saya mengasah softskill saya, bagaimana cara saya memperluas relasi yang lebih banyak lagi,” tuturnya.
Selain itu, warga Karangbendo Kulon Banguntapan, Bantul itu juga mengikuti salah satu program Kampus Merdeka, yaitu program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) Course SDG4. Dia lolos dan diterima di Universitas Padjadjaran (Unpad).
Selama 2 bulan, dia belajar dan memahami terkait SDGs 4 bersama dosen Unpad dan UNESCO. Tidak berhenti sampai di sini, Latifah juga bergabung mengikuti Program Kampus Mengajar Angkatan 3. Dia membantu para guru di SDN Caturtunggal 4 Sleman.
“Membutuhkan waktu beberapa bulan untuk beradaptasi dengan situasi tersebut, hingga menjadikan saya terbiasa dengan situasi tersebut,” ujarnya.
Selama pandemi Latifah tetap memikirkan target dengan mendengarkan penjelasan, masukan, dan nasihat dari para dosen dengan baik dan seksama. Selain itu tetap fokus dalam mempelajari materi yang disampaikan.
Latifah juga termasuk mahasiswa yang aktif berkegiatan organisasi. Dia aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), juga Unit Kegiatan Mahasiswa Koperasi mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa Penelitian. Dia juga tercatat sebagai Panitia Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas.
Menurutnya, mengikuti kegiatan ekstra kurikuler menjadikan dirinya lebih semangat lagi dalam menjalani perkuliahan dan juga termotivasi untuk mencoba hal-hal baru selain mengikuti perkuliahan saja. Dia mengaku, meski harus detail membagi waktu, namun mengikuti berbagai lomba, UKM, dan kepanitiaan itu sangat menyenangkan.
“Saya belajar bagaimana tetap bisa memanagement waktu, membagi waktu antara kuliah-kepanitian-lomba-bekerja, belajar bagaimana mempertahankan/meningkatkan IPK, bagaimana cara saya mengasah softskill saya, bagaimana cara saya memperluas relasi yang lebih banyak lagi,” tuturnya.
Selain itu, warga Karangbendo Kulon Banguntapan, Bantul itu juga mengikuti salah satu program Kampus Merdeka, yaitu program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) Course SDG4. Dia lolos dan diterima di Universitas Padjadjaran (Unpad).
Selama 2 bulan, dia belajar dan memahami terkait SDGs 4 bersama dosen Unpad dan UNESCO. Tidak berhenti sampai di sini, Latifah juga bergabung mengikuti Program Kampus Mengajar Angkatan 3. Dia membantu para guru di SDN Caturtunggal 4 Sleman.
(nnz)
tulis komentar anda