Kisah Perjuangan Mahasiswa Asal Gaza Lulus Kedokteran di Unair
Senin, 06 Maret 2023 - 07:29 WIB
JAKARTA - Mahasiswa Unair asal Gaza membagikan kisah perjuangannya meraih gelar sarjana Kedokteran. Mahasiswa itu bernama Ahmed Eliaan Shaker Abuajwa.
Menjadi seorang dokter merupakan impian Ahmed sejak kecil. Bahkan saat dirinya berusia 10 tahun, ibunya sering memanggil Ahmed sebagai Dokter Ahmed.
Dukungan penuh dari ibundanya menjadi api penyemangat mana kala berbagai rintangan di depan mata harus dihadapi untuk menggapai impiannya tersebut.
"Saya sadar saya harus berjuang dan belajar sebaik-baiknya karena saya tahu masuk ke fakultas Kedokteran di mana saja membutuhkan perjuangan yang luar biasa," katanya, dikutip dari laman Universitas Airlangga (Unair), Senin (6/3/2023).
Baca juga: Dekan FIB UGM Prof Setiadi Dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Antropologi
Ahmed yang hidup di Palestina bercerita, sekolah SMA tempat dia menuntut ilmu pernah mengalami kehancuran sebanyak tiga kali. Namun para siswa di Gaza ini tetap semangat mengikuti pembelajaran.
Selepas lulus SMA, tawaran beasiswa dari sebuah universitas di Sudan datang ke Ahmed. Namun Ahmed sulit mendapatkan akses ke luar dari Palestina sehingga beasiswa itupun ia lepas.
Satu tahun berlalu, hambatan berupa kesulitan akses tersebut berhasil ia lalui. Ahmed selanjutnya dapat merasakan pendidikan singkat selama satu semester di Sudan, sebelum akhirnya tempatnya belajar itu terpaksa ditutup secara permanen.
Menjadi seorang dokter merupakan impian Ahmed sejak kecil. Bahkan saat dirinya berusia 10 tahun, ibunya sering memanggil Ahmed sebagai Dokter Ahmed.
Dukungan penuh dari ibundanya menjadi api penyemangat mana kala berbagai rintangan di depan mata harus dihadapi untuk menggapai impiannya tersebut.
"Saya sadar saya harus berjuang dan belajar sebaik-baiknya karena saya tahu masuk ke fakultas Kedokteran di mana saja membutuhkan perjuangan yang luar biasa," katanya, dikutip dari laman Universitas Airlangga (Unair), Senin (6/3/2023).
Baca juga: Dekan FIB UGM Prof Setiadi Dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Antropologi
Ahmed yang hidup di Palestina bercerita, sekolah SMA tempat dia menuntut ilmu pernah mengalami kehancuran sebanyak tiga kali. Namun para siswa di Gaza ini tetap semangat mengikuti pembelajaran.
Selepas lulus SMA, tawaran beasiswa dari sebuah universitas di Sudan datang ke Ahmed. Namun Ahmed sulit mendapatkan akses ke luar dari Palestina sehingga beasiswa itupun ia lepas.
Satu tahun berlalu, hambatan berupa kesulitan akses tersebut berhasil ia lalui. Ahmed selanjutnya dapat merasakan pendidikan singkat selama satu semester di Sudan, sebelum akhirnya tempatnya belajar itu terpaksa ditutup secara permanen.
Lihat Juga :
tulis komentar anda