Hari Musik Nasional, Mari Mengenal 4 Tokoh Pentingnya di Tanah Air
Kamis, 09 Maret 2023 - 13:44 WIB
Melalui pena dan biolanya, W.R Supratman yang juga seorang guru dan wartawan ini turut berjuang mengangkat derajat bangsa ini.
Salah satu mahakaryanya adalah lagu kebangsaan Indonesia Raya yang pertama kali dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 saat Kongres Pemuda Kedua.
Hingga saat ini, karya ciptaan W. R. Supratman menjadi lagu kebangsaan Indonesia yang selalu dinyanyikan pada pelaksanaan upacara bendera.
Karya-karya terkenal lainnya dari W. R. Supratman seperti Di Timur Matahari, Ibu Kita Kartini, dan Di Timur Matahari.
Ismail Marzuki adalah salah satu komponis besar dan penyair Indonesia. Ia lahir di Kampung Kwitang, Jakarta, pada 11 Mei 1914. Bakat musiknya diturunkan dari sang ayah, Marzuki, yang merupakan seniman musik tradisional Arab.
Dari tahun 1944 sampai tahun 1948 merupakan periode yang istimewa dari komponis yang memulai debut musiknya di usia 17 tahun. Pada periode itu lagu-lagu yang diciptakan mencerminkan kecintaan Tanah Air, perjuangan, persatuan, kebangsaan, kepatriotan dan lain-lain dalam berbagai irama.
Beberapa karya terkenal lainnya yang diabadikan sebagai pusat seni di Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki ini seperti Rayuan Pulau Kelapa, Halo-Halo Bandung, Gugur Bunga di Taman Bakti, Indonesia Pusaka, dan masih banyak yang lainnya.
Baca juga: 10 Alasan Pendidikan Finlandia Terbaik Dunia, Salah Satunya Siswa Masuk Sekolah Lebih Siang
Salah satu mahakaryanya adalah lagu kebangsaan Indonesia Raya yang pertama kali dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 saat Kongres Pemuda Kedua.
Hingga saat ini, karya ciptaan W. R. Supratman menjadi lagu kebangsaan Indonesia yang selalu dinyanyikan pada pelaksanaan upacara bendera.
Karya-karya terkenal lainnya dari W. R. Supratman seperti Di Timur Matahari, Ibu Kita Kartini, dan Di Timur Matahari.
2. Ismail Marzuki
Ismail Marzuki adalah salah satu komponis besar dan penyair Indonesia. Ia lahir di Kampung Kwitang, Jakarta, pada 11 Mei 1914. Bakat musiknya diturunkan dari sang ayah, Marzuki, yang merupakan seniman musik tradisional Arab.
Dari tahun 1944 sampai tahun 1948 merupakan periode yang istimewa dari komponis yang memulai debut musiknya di usia 17 tahun. Pada periode itu lagu-lagu yang diciptakan mencerminkan kecintaan Tanah Air, perjuangan, persatuan, kebangsaan, kepatriotan dan lain-lain dalam berbagai irama.
Beberapa karya terkenal lainnya yang diabadikan sebagai pusat seni di Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki ini seperti Rayuan Pulau Kelapa, Halo-Halo Bandung, Gugur Bunga di Taman Bakti, Indonesia Pusaka, dan masih banyak yang lainnya.
Baca juga: 10 Alasan Pendidikan Finlandia Terbaik Dunia, Salah Satunya Siswa Masuk Sekolah Lebih Siang
3. Kusbini
Lihat Juga :
tulis komentar anda