Kenalkan Dunia Perhotelan Sebelum Lulus, Mahasiswa STP Trisakti Tuai Pengalaman Berharga
Senin, 20 Maret 2023 - 10:01 WIB
Sementara itu, Risyad yang bercita-cita menjadi Chef itu mengaku senang mendapat kegiatan hotel experience. Sebab kegiatan ini menjadi pengalaman yang tidak akan didapatkan di bangku kuliah.
"Saya belajar soal manajemen waktu di dapur, pengenalan alat dan presentasi makanan agar menarik. Ilmu yang perlu juga dipelajari, selain pintar masak," ujar peraih medali perak dalam SIAL Interfood Competition itu.
Baca juga: Mahasiswa Perlu Tahu, Ini Kiat Menjadi Wirausaha Muda yang Tangguh
Disinggung soal bidang housekeeping, ketiganya mengaku tak terlalu suka. Padahal ilmu tersebut bisa menjadi bekal untuk berhasil dalam bisnis. "Kelihatannya cuma bersih-bersih. Dan pekerjaan itu tidak menarik."
Pernyataan itu disayangkan Wakil Ketua I STP Trisakti Djoni Wibowo, karena kemampuan dalam bersih-bersih berguna untuk bekerja maupun menjalankan bisnis.
"Meski jadi pemilik, kita harus tahu tata cara bersih-bersih. Ilmunya berguna untuk memberi contoh kepada anak buah bagaimana menjaga lingkungan kerja tetap bersih," kata Djoni.
Hal senada dikemukakan Wakil Ketua II STP Trisakti Nurbaeti. Kebersihan di lingkungan kerja juga penting saat menjalankan bisnis. Karena orang bisa batal makan di resto begitu lihat dapur restornya kotor dan berantakan.
"Paling tidak kita tahu cara membersihkan noda kerak membandel pakai bahan kimia apa. Tidak cuma modal gosok-gosok, tapi juga ada caranya," kata Nurbaeti menandaskan.
Ditanya soal rencana magang yang akan dijalankan tahun depan, Theo maupun Meike mencoba industri di Hongkong dan Amerika. Mereka ingin mendapat pengalaman global saat magang. Sementara Risyad ingin magang di restoran dalam negeri untuk belajar teknik masak yang benar.
Sementara Ketua STP Trisakti Fetty Asmaniati menambahkan, kampusnya ingin mahasiswa mengenal pekerjaan yang akan digeluti setelah lulus, sekaligus merasakan tekanan di dunia kerja melalui kegiatan 'Hospitality Familiarization Program’ ini.
"Saya belajar soal manajemen waktu di dapur, pengenalan alat dan presentasi makanan agar menarik. Ilmu yang perlu juga dipelajari, selain pintar masak," ujar peraih medali perak dalam SIAL Interfood Competition itu.
Baca juga: Mahasiswa Perlu Tahu, Ini Kiat Menjadi Wirausaha Muda yang Tangguh
Disinggung soal bidang housekeeping, ketiganya mengaku tak terlalu suka. Padahal ilmu tersebut bisa menjadi bekal untuk berhasil dalam bisnis. "Kelihatannya cuma bersih-bersih. Dan pekerjaan itu tidak menarik."
Pernyataan itu disayangkan Wakil Ketua I STP Trisakti Djoni Wibowo, karena kemampuan dalam bersih-bersih berguna untuk bekerja maupun menjalankan bisnis.
"Meski jadi pemilik, kita harus tahu tata cara bersih-bersih. Ilmunya berguna untuk memberi contoh kepada anak buah bagaimana menjaga lingkungan kerja tetap bersih," kata Djoni.
Hal senada dikemukakan Wakil Ketua II STP Trisakti Nurbaeti. Kebersihan di lingkungan kerja juga penting saat menjalankan bisnis. Karena orang bisa batal makan di resto begitu lihat dapur restornya kotor dan berantakan.
"Paling tidak kita tahu cara membersihkan noda kerak membandel pakai bahan kimia apa. Tidak cuma modal gosok-gosok, tapi juga ada caranya," kata Nurbaeti menandaskan.
Ditanya soal rencana magang yang akan dijalankan tahun depan, Theo maupun Meike mencoba industri di Hongkong dan Amerika. Mereka ingin mendapat pengalaman global saat magang. Sementara Risyad ingin magang di restoran dalam negeri untuk belajar teknik masak yang benar.
Sementara Ketua STP Trisakti Fetty Asmaniati menambahkan, kampusnya ingin mahasiswa mengenal pekerjaan yang akan digeluti setelah lulus, sekaligus merasakan tekanan di dunia kerja melalui kegiatan 'Hospitality Familiarization Program’ ini.
Lihat Juga :
tulis komentar anda