Kolaborasi 3 Kampus Ini Raih Penghargaan Internasional Bidang Keselamatan Maritim
Rabu, 05 April 2023 - 02:14 WIB
JAKARTA - Riset kolaborasi yang dilakukan ITS , UCL, dan Unpatti berhasil meraih penghargaan internasional di RINA-LR Maritime Safety Award 2023. Mereka mengembangkan aplikasi pemantauan stabilitas kapal ikan.
RINA-LR merupakan penghargaan tahunan dari The Royal Institution of Naval Architects (RINA), asosiasi profesional bidang kemaritiman terbesar di dunia yang bertempat di London dan bekerja sama dengan Lloyd's Register Marine and Shipping. Dalam penghargaan ini, ide dan kebermanfaatan dari inovasi yang diberikan menjadi aspek utama yang dinilai.
Anggota tim riset Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof I Ketut Aria Pria Utama menjelaskan, aplikasi tersebut merupakan riset kolaborasi bersama ITS bersama University College London (UCL) dan Universitas Pattimura (Unpatti). Aplikasi bernama Kora-Kora ini ke depannya dapat digunakan oleh nelayan untuk mengidentifikasi stabilitas kapal ikan saat berlayar.
Baca juga: 2.136 Peserta SNBP 2023 Lolos ke Universitas Jember, Farmasi dan Manajemen Jurusan Favorit
Dia melanjutkan, inovasi ini didasari fakta bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat kecelakaan kapal terbanyak di dunia. “Masalah ini juga ditunjang dengan kurangnya pengetahuan dan pelatihan seputar keselamatan di laut yang diperoleh oleh para nelayan,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (5/4/2023).
Untuk menjawab manfaat itu maka Kora-Kora pun didesain untuk dapat digunakan secara praktis, mudah, dan gratis. Dengan memanfaatkan sensor accelerometer dan giroskop pada ponsel, aplikasi ini dapat secara otomatis membaca gerakan kapal dan memberikan isyarat kondisi kapal menggunakan warna.
“Semisal kapal dalam kondisi aman, aplikasi akan memberikan isyarat warna hijau. Jika dalam keadaan berbahaya, akan berwarna merah,” jelas Guru Besar Teknik Perkapalan ITS yang akrab disapa IKAP tersebut.
Baca juga: Perbedaan Lulusan Universitas Negeri dan Universitas Swasta, Ini yang Paling Mendasar
IKAP memaparkan, riset kolaborasi yang didanai oleh Newton Fund ini telah berhasil diuji coba kepada para nelayan di Ambon pada Oktober 2022 lalu. Sangat praktis, ponsel dengan aplikasi yang telah terpasang dan baterai yang terisi penuh sudah dapat digunakan sebagai alat stabilitas kapal. “Tak kalah penting, nelayan tidak membutuhkan koneksi internet sama sekali,” imbuhnya.
Menjadi satu-satunya peraih penghargaan RINA-LR Maritime Safety Award tahun ini, ke depannya Kora-Kora akan terus disempurnakan fiturnya hingga dapat digunakan di berbagai jenis kapal oleh berbagai kalangan. “Kami juga berharap ke depannya pengembangan aplikasi ini turut didukung dan dipantau oleh kementerian dan instansi terkait,” tutur IKAP penuh harap.
Adapun penghargaan RINA-LR Maritime Safety Award akan diberikan pada acara Annual Dinner yang akan berlangsung pada 27 April mendatang di London, United Kingdom (UK). Bersama anggota tim riset dari ITS lainnya, Dony Setyawan ST MEng, IKAP mengaku bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh kolega UCL dalam riset kali ini, terutama oleh Ketua tim riset Prof Giles Thomas.
Lihat Juga: Delegasi FDIKOM UIN Jakarta Presentasikan Riset Komunikasi Lembaga Islam di CSEAS Kyoto University
RINA-LR merupakan penghargaan tahunan dari The Royal Institution of Naval Architects (RINA), asosiasi profesional bidang kemaritiman terbesar di dunia yang bertempat di London dan bekerja sama dengan Lloyd's Register Marine and Shipping. Dalam penghargaan ini, ide dan kebermanfaatan dari inovasi yang diberikan menjadi aspek utama yang dinilai.
Anggota tim riset Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof I Ketut Aria Pria Utama menjelaskan, aplikasi tersebut merupakan riset kolaborasi bersama ITS bersama University College London (UCL) dan Universitas Pattimura (Unpatti). Aplikasi bernama Kora-Kora ini ke depannya dapat digunakan oleh nelayan untuk mengidentifikasi stabilitas kapal ikan saat berlayar.
Baca juga: 2.136 Peserta SNBP 2023 Lolos ke Universitas Jember, Farmasi dan Manajemen Jurusan Favorit
Dia melanjutkan, inovasi ini didasari fakta bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat kecelakaan kapal terbanyak di dunia. “Masalah ini juga ditunjang dengan kurangnya pengetahuan dan pelatihan seputar keselamatan di laut yang diperoleh oleh para nelayan,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (5/4/2023).
Untuk menjawab manfaat itu maka Kora-Kora pun didesain untuk dapat digunakan secara praktis, mudah, dan gratis. Dengan memanfaatkan sensor accelerometer dan giroskop pada ponsel, aplikasi ini dapat secara otomatis membaca gerakan kapal dan memberikan isyarat kondisi kapal menggunakan warna.
“Semisal kapal dalam kondisi aman, aplikasi akan memberikan isyarat warna hijau. Jika dalam keadaan berbahaya, akan berwarna merah,” jelas Guru Besar Teknik Perkapalan ITS yang akrab disapa IKAP tersebut.
Baca juga: Perbedaan Lulusan Universitas Negeri dan Universitas Swasta, Ini yang Paling Mendasar
IKAP memaparkan, riset kolaborasi yang didanai oleh Newton Fund ini telah berhasil diuji coba kepada para nelayan di Ambon pada Oktober 2022 lalu. Sangat praktis, ponsel dengan aplikasi yang telah terpasang dan baterai yang terisi penuh sudah dapat digunakan sebagai alat stabilitas kapal. “Tak kalah penting, nelayan tidak membutuhkan koneksi internet sama sekali,” imbuhnya.
Menjadi satu-satunya peraih penghargaan RINA-LR Maritime Safety Award tahun ini, ke depannya Kora-Kora akan terus disempurnakan fiturnya hingga dapat digunakan di berbagai jenis kapal oleh berbagai kalangan. “Kami juga berharap ke depannya pengembangan aplikasi ini turut didukung dan dipantau oleh kementerian dan instansi terkait,” tutur IKAP penuh harap.
Adapun penghargaan RINA-LR Maritime Safety Award akan diberikan pada acara Annual Dinner yang akan berlangsung pada 27 April mendatang di London, United Kingdom (UK). Bersama anggota tim riset dari ITS lainnya, Dony Setyawan ST MEng, IKAP mengaku bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh kolega UCL dalam riset kali ini, terutama oleh Ketua tim riset Prof Giles Thomas.
Lihat Juga: Delegasi FDIKOM UIN Jakarta Presentasikan Riset Komunikasi Lembaga Islam di CSEAS Kyoto University
(nnz)
tulis komentar anda