Teknik Pomodoro Tingkatkan Fokus dan Produktivitas Belajar
Sabtu, 06 Mei 2023 - 00:11 WIB
Hal ini mengingatkan penulis pada kebiasaan kebiasaan belajar dengan waktu yang lama tanpa adanya batasan kapan harus berhenti. Seringkali, parameter utama yang digunakan untuk menentukan waktu istirahat adalah saat semua materi selesai dipelajari.
Nyatanya hal tersebut membuat beban belajar menjadi lebih berat. Pikiran akan terasa jenuh dan tidak fokus yang berujung pada distraksi. Akibatnya, kita membutuhkan waktu belajar lebih lama dari seharusnya.
Meskipun demikian, masa transisi dari cara belajar lama menuju cara belajar baru tentunya memiliki banyak kendala berdasarkan kemampuan masing-masing individu. Patokan waktu 25 menit belajar dan lima menit istirahat ternyata juga tidak selalu sesuai. Terkadang seseorang membutuhkan waktu lebih maupun kurang dari itu.
Di sisi lain, menurut penulis, teknik ini kurang cocok digunakan untuk belajar atau mengerjakan pekerjaan secara berkelompok. Pertama, tidak semua orang menerapkan teknik yang sama dalam belajar. Kedua, waktu belajar setiap orang bisa berbeda-beda. Sehingga biasanya orang yang menggunakan teknik belajar Pomodoro mematikan alarm mereka saat bersama kelompok.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dianne Dukette dan David Cornish (2009), rata-rata otak manusia dewasa hanya mampu fokus selama 20 menit pertama. Poin ini menunjukkan bahwa durasi fokus seseorang dapat bervariasi. Sehingga untuk menerapkan teknik Pomodoro, interval waktu belajar yang dibutuhkan tidak harus selalu 25 menit. Setiap individu dapat menyesuaikan sesuai kebutuhan masing-masing.
Tidak masalah apabila kita memiliki interval belajar yang tidak sesuai dengan model asli teknik Pomodoro, contohnya 30 menit belajar dan lima menit istirahat. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kunci dari teknik ini adalah membantu kita untuk fokus dan menghindari distraksi selama belajar. Apabila kedua hal tersebut tetap kita dapatkan, maka teknik Pomodoro telah efektif membantu kita dalam belajar.
Lihat Juga: Ciptakan Ruang Digital Bersih, Pelajar dan Generasi Muda Harus Dijauhkan dari Judi Online
Nyatanya hal tersebut membuat beban belajar menjadi lebih berat. Pikiran akan terasa jenuh dan tidak fokus yang berujung pada distraksi. Akibatnya, kita membutuhkan waktu belajar lebih lama dari seharusnya.
Meskipun demikian, masa transisi dari cara belajar lama menuju cara belajar baru tentunya memiliki banyak kendala berdasarkan kemampuan masing-masing individu. Patokan waktu 25 menit belajar dan lima menit istirahat ternyata juga tidak selalu sesuai. Terkadang seseorang membutuhkan waktu lebih maupun kurang dari itu.
Di sisi lain, menurut penulis, teknik ini kurang cocok digunakan untuk belajar atau mengerjakan pekerjaan secara berkelompok. Pertama, tidak semua orang menerapkan teknik yang sama dalam belajar. Kedua, waktu belajar setiap orang bisa berbeda-beda. Sehingga biasanya orang yang menggunakan teknik belajar Pomodoro mematikan alarm mereka saat bersama kelompok.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dianne Dukette dan David Cornish (2009), rata-rata otak manusia dewasa hanya mampu fokus selama 20 menit pertama. Poin ini menunjukkan bahwa durasi fokus seseorang dapat bervariasi. Sehingga untuk menerapkan teknik Pomodoro, interval waktu belajar yang dibutuhkan tidak harus selalu 25 menit. Setiap individu dapat menyesuaikan sesuai kebutuhan masing-masing.
Tidak masalah apabila kita memiliki interval belajar yang tidak sesuai dengan model asli teknik Pomodoro, contohnya 30 menit belajar dan lima menit istirahat. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kunci dari teknik ini adalah membantu kita untuk fokus dan menghindari distraksi selama belajar. Apabila kedua hal tersebut tetap kita dapatkan, maka teknik Pomodoro telah efektif membantu kita dalam belajar.
Lihat Juga: Ciptakan Ruang Digital Bersih, Pelajar dan Generasi Muda Harus Dijauhkan dari Judi Online
(mpw)
tulis komentar anda