229 Kampus Jalin Kerja Sama dalam Program Praktisi Mengajar
Rabu, 17 Mei 2023 - 05:00 WIB
JAKARTA - Sebanyak 229 perguruan tinggi dari total 245 universitas pelaksana, menandatangani perjanjian kerja sama pelaksanaan Program Praktisi Mengajar Angkatan 2 Tahun 2023. Program ini diinisiasi agar lulusan perguruan tinggi lebih siap masuk dunia kerja.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Muhammad Fajar Subkhan, mengungkapkan bahwa Program Praktisi Mengajar merupakan wadah kemitraan dan penyelarasan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri.
“Kita semua menyadari, bahwa sistem pendidikan perlu disesuaikan guna menghubungkan teori dan praktik di lapangan, supaya pembelajaran di perguruan tinggi lebih relevan dengan perubahan sosial budaya serta kebutuhan dunia kerja, dan lulusan yang dihasilkan menjadi intelektual yang siap berkarya,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (17/5/2023).
Baca juga: Hilang Semangat Gara-gara Putus Cinta, Ini Kata Dosen Psikologi UMM
Kepala Program Praktisi Mengajar, Gamaliel Waney, menerangkan bahwa pelaksanaan Program Praktisi Mengajar Angkatan 1 Tahun 2022 lalu mendapatkan penerimaan yang sangat baik dari perguruan tinggi, dosen, praktisi, dan tentunya juga mahasiswa.
Pelaksanaan angkatan pertama telah menghasilkan lebih dari 4.500 mata kuliah kolaborasi yang melibatkan ribuan praktisi di lebih dari 250 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, Gamaliel juga menambahkan pada pelaksanaan angkatan kedua tahun 2023, terdapat peningkatan yang signifikan baik dari jumlah mata kuliah kolaborasi maupun jumlah praktisi.
Sebanyak 4.738 praktisi akan hadir di kelas kelas perkuliahan dengan 7.935 mata kuliah kolaborasi yang akan dilaksanakan. Angka ini meningkat signifikan di mana tahun lalu terdapat 4.046 praktisi yang terlibat dan 4.966 mata kuliah kolaborasi.
“Besar harapan kami, dengan terjadinya Kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama hari ini, dapat memperkuat komitmen kita bersama dalam penyelenggaraan program agar dapat mendorong terwujudnya sinergi yang lebih solid,” ucap Gamaliel.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Muhammad Fajar Subkhan, mengungkapkan bahwa Program Praktisi Mengajar merupakan wadah kemitraan dan penyelarasan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri.
“Kita semua menyadari, bahwa sistem pendidikan perlu disesuaikan guna menghubungkan teori dan praktik di lapangan, supaya pembelajaran di perguruan tinggi lebih relevan dengan perubahan sosial budaya serta kebutuhan dunia kerja, dan lulusan yang dihasilkan menjadi intelektual yang siap berkarya,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (17/5/2023).
Baca juga: Hilang Semangat Gara-gara Putus Cinta, Ini Kata Dosen Psikologi UMM
Kepala Program Praktisi Mengajar, Gamaliel Waney, menerangkan bahwa pelaksanaan Program Praktisi Mengajar Angkatan 1 Tahun 2022 lalu mendapatkan penerimaan yang sangat baik dari perguruan tinggi, dosen, praktisi, dan tentunya juga mahasiswa.
Pelaksanaan angkatan pertama telah menghasilkan lebih dari 4.500 mata kuliah kolaborasi yang melibatkan ribuan praktisi di lebih dari 250 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, Gamaliel juga menambahkan pada pelaksanaan angkatan kedua tahun 2023, terdapat peningkatan yang signifikan baik dari jumlah mata kuliah kolaborasi maupun jumlah praktisi.
Sebanyak 4.738 praktisi akan hadir di kelas kelas perkuliahan dengan 7.935 mata kuliah kolaborasi yang akan dilaksanakan. Angka ini meningkat signifikan di mana tahun lalu terdapat 4.046 praktisi yang terlibat dan 4.966 mata kuliah kolaborasi.
“Besar harapan kami, dengan terjadinya Kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama hari ini, dapat memperkuat komitmen kita bersama dalam penyelenggaraan program agar dapat mendorong terwujudnya sinergi yang lebih solid,” ucap Gamaliel.
tulis komentar anda