Kemendikbudristek Dukung Mahasiswa Jadi Eksportir Muda
Rabu, 21 Juni 2023 - 17:35 WIB
JAKARTA - Kemendikbudristek melalui Ditjen Diktiristek menjalankan program Sekolah Ekspor sebagai bagian program Kampus Merdeka . Sebanyak 2.200 mahasiswa telah bergabung di program ini.
Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek Prof Nizam mengatakan, saat ini program Sekolah Ekspor telah berjalan selama tiga tahun.
"Sejak 3 tahun ini di Kampus Merdeka ada program namanya Sekolah Ekspor dengan teman-teman dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin)," katanya usai Konferensi Kolaborasi Ekspor Nasional, melalui siaran pers, Rabu (21/6/2023).
Baca juga: Universitas Terbaik di Jember, Bisa Jadi Referensi Jalur Mandiri
Prof Nizam menyampaikan, Sekolah Ekspor, kata Nizam, bertujuan melatih mahasiswa untuk mengenal seluk beluk perdagangan internasional. Nizam mengatakan para mahasiswa belajar menjadi eksportir.
"Selama tiga tahun program ini Alhamdulillah ini 2.200 eksportir muda sudah dilatih. Dia mengenal seluk beluk bagaimana pedagang internasional, dia menjadi eksportir," katanya.
Konferensi Kolaborasi Ekspor Nasional 2023 merupakan pertemuan yang diselenggarakan dalam rangka mencetak dan mengembangkan para eksportir muda Indonesia dari kalangan mahasiswa dan dosen serta mewujudkan kolaborasi nyata antara perguruan tinggi, pemerintah, dan Dunia Usaha.
Baca juga: STIK Akan Jadi Universitas Kepolisian Indonesia, Ini Penjelasan Kapolri
Serangkaian acara pada konferensi ini meliputi penandatanganan Memorandum of Arrangement (MOA) antara Ditjen Diktiristek yang diwakili oleh Direktur Pembelajaran dan Mahasiswa, Sri Gunani Partiwi bersama Director General of International Economic Affairs Burea, The Ministry of Economy and Finance of The Republic of Korea on The Development of Human Resources in Higher Education for the FTA-Linked Economic Cooperation Work Programme, Kuliah Ekspor oleh Duta Besar RI untuk Meksiko, serta peresmian Sekolah Ekspor Dosen bersertifikat dan Sekolah Ekspor Impor Diaspora.
Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek Prof Nizam mengatakan, saat ini program Sekolah Ekspor telah berjalan selama tiga tahun.
"Sejak 3 tahun ini di Kampus Merdeka ada program namanya Sekolah Ekspor dengan teman-teman dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin)," katanya usai Konferensi Kolaborasi Ekspor Nasional, melalui siaran pers, Rabu (21/6/2023).
Baca juga: Universitas Terbaik di Jember, Bisa Jadi Referensi Jalur Mandiri
Prof Nizam menyampaikan, Sekolah Ekspor, kata Nizam, bertujuan melatih mahasiswa untuk mengenal seluk beluk perdagangan internasional. Nizam mengatakan para mahasiswa belajar menjadi eksportir.
"Selama tiga tahun program ini Alhamdulillah ini 2.200 eksportir muda sudah dilatih. Dia mengenal seluk beluk bagaimana pedagang internasional, dia menjadi eksportir," katanya.
Konferensi Kolaborasi Ekspor Nasional 2023 merupakan pertemuan yang diselenggarakan dalam rangka mencetak dan mengembangkan para eksportir muda Indonesia dari kalangan mahasiswa dan dosen serta mewujudkan kolaborasi nyata antara perguruan tinggi, pemerintah, dan Dunia Usaha.
Baca juga: STIK Akan Jadi Universitas Kepolisian Indonesia, Ini Penjelasan Kapolri
Serangkaian acara pada konferensi ini meliputi penandatanganan Memorandum of Arrangement (MOA) antara Ditjen Diktiristek yang diwakili oleh Direktur Pembelajaran dan Mahasiswa, Sri Gunani Partiwi bersama Director General of International Economic Affairs Burea, The Ministry of Economy and Finance of The Republic of Korea on The Development of Human Resources in Higher Education for the FTA-Linked Economic Cooperation Work Programme, Kuliah Ekspor oleh Duta Besar RI untuk Meksiko, serta peresmian Sekolah Ekspor Dosen bersertifikat dan Sekolah Ekspor Impor Diaspora.
tulis komentar anda