Di Unand, Hasto Tantang Mahasiswa Gelar Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika

Rabu, 05 Juli 2023 - 18:25 WIB
“Kami tantang bagaimana Universitas Andalas ini, mahasiswanya, senatnya, mampu mengadakan konferensi mahasiswa Asia-Afrika untuk diulang kembali dan diadakan di Padang ini,” kata Hasto.

Konferensi Mahasiswa tahun 1956 saat itu dipimpin oleh Emil Salim yang menjadi tokoh nasional.

“Jadi kalau menghormati perjuangan pahlawan bangsa, maka tahun depan 18 April itu ada peringatan Konferensi Asia-Afrika. Maka dari Andalas ini, kalau dulu yang memimpin Prof. DR. Emil Salim, ditantang untuk diadakan konferensi internasional mahasiswa Asia-Afrika, dengan yang diundang adalah 29 negara dan itu diadakan di Andalas,” ungkap Hasto.

Menurut Hasto, di konferensi itu, para mahasiswa bisa membahas isu penguasaan teknologi yang berkeadilan, green and blue economy, dan lain-lain.

“Karena menjadi mahasiswa sekarang harus going global. Itu yang kita harapkan jika kita belajar dari teori geopolitik Soekarno,” imbuhnya.

Ditegaskan Hasto, teori geopolitik Soekarno mengajarkan pentingnya kemampuan intelektual dengan banyak membaca; pentingnya ide dan imajinasi kemajuan masa depan.

“Jadi cara berpikir kita mau membangun Indonesia, sering menunggu ada dana dulu. Kalau tidak ada dana sepertinya tidak bisa. Padahal Bung Karno, Bung Hatta, KH Agus Salim, Prof. Mohamad Yamin selalu berpikir the power of idea. Ini yang paling penting memerdekakan Indonesia,” ulas Hasto.

“Tanpa ada ide, imajinasi kita akan kehilangan spirit dalam mencapai masa depan,” pungkasnya.

Rektor Unand Yuliandri, dalam pidatonya menceritakan sejarah pendirian Unand yang diresmikan oleh Wakil Presiden Pertama RI Moh. Hatta.

“Sosok Bung Hatta sebagai seoramg nasionalis yang kemudian beliau menyampaikan bahwa sebelum saya mendirikan Unand, lebih dulu mendirikan Universitas Hasanuddin. Bung Hatta ini sosok nasionalisme di tokoh kita yang dwitunggal bersama Bung Karno,” kata Prof.Yuliandri.

Ia lalu menceritakan capaian-capaian Unand hingga saat ini, baik secara nasional maupun internasional. Dijelaskannya juga bahwa Unand menyasar expertise di bidang riset. “Unand kami ambil sebagai research university. Saya selalu menekankan kepada semua sivitas akademika kita bahwa Unand adalah universitas riset,” ujarnya.

Prof. Yuliandri juga secara khusus memberikan penjelasan mengenai kontribusi Presiden Kelima RI Prof.Dr.(HC) Megawati Soekarnoputri untuk Unand. Di antaranya adalah memberikan bantuan penelitian, kepada dosen untuk penelitian bahan alam, dan sampai saat ini terus dikembangkan.

Kedua, kontribusi Megawati yang meresmikan Pusat Kegiatan Mahasiswa Unand. Ketiga, memberikan bantuan Mobil Bus Kampus untuk mendukung transportasi bagi civitas akademika Unand.

“Dan Alhamdulilah dalam kapasitas beliau sebagai Dewan Pengarah BRIN, Unand juga mendapat kesempatan kerja sama penelitian dengan BRIN, untuk mendukung pusat studi serta riset bagi dosen Unand,” tuturnya.

“Harapan Unand, ke depan kampus kami dapat dijadikan sentra penelitian bagi pengembangan Wawasan Kebangsaan, terutama dalam mengembangkan berbagai konsep untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Wawasan kebangsaan ini memang harus dimulai dari kampus,” tegasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More