Perpusnas RI Ingatkan Pentingnya Anak Indonesia Cerdas Literasi dan Bermedia Sosial
Senin, 07 Agustus 2023 - 21:00 WIB
Manfaat literasi, kata Agus, memperkaya perbendaharaan kosa kata, mengoptimalkan kinerja otak, memperluas wawasan dan memperoleh informasi baru, hingga meningkatkan kepekaan terhadap informasi di media sosial.
"Kampanye literasi Ibuku Perpustakaan Pertamaku masih terus kita laksanakan. Dengan duta baca nasional yang berganti-ganti. Tujuannya tetap sama yakni mengajak untuk dekat dengan buku sehingga anak cerdas literasi dan bermedia sosial," kata Agus.
Perpusnas RI dengan gedung baru 24 lantai di Jalan Merdeka Selatan 11, Jakarta, memiliki layanan anak, seperti ruang baca yang nyaman bagi anak-anak dan keluarga. Selain itu, dilengkapi dengan ribuan koleksi buku yang beragam, seperti komik, cerita rakyat, board book, dan lainnya.
“Anak-anak harus merasa nyaman saat main di perpustakaan. Disinilah peran dari pustakawan Perpusnas RI membantu bagaimana bisa bermain, berliterasi, sambil membaca. Karena dunia anak tak bisa lepas dari bermain,” tutur Agus.
Layanan Khusus Anak di Perpusnas RI dibuat lebih menyenangkan. Sehingga anak-anak bisa dengan leluasa bermain di Perpustakaan. Kesenangan yang awalnya didapatkan melalui gawai, bisa dialihkan ke perpustakaan.
Literasi Menjadi Faktor Esensial
Di samping itu, Perpusnas RI juga memiliki aplikasi iPusnas, yang merupakan aplikasi perpustakaan digital yang dapat diakses lewat perangkat mobile. Aplikasi ini memudahkan anak, dan masyarakat pada umumnya yang ingin membaca buku, tanpa harus datang ke perpustakaan.
Dengan iPusnas, pemustaka (pengguna perpustakaan) dapat mengakses koleksi digital Perpusnas RI yang berbasis Digital Right Management (DRM) kapan saja dan di mana saja. iPusnas memudahkan anak dalam membaca buku cerita atau buku bergambar lewat gadget mereka.
"Orang tua dan juga guru harus memanfaatkan teknologi tersebut untuk mendorong minat baca pada anak. Jadi, digitalisasi yang kita lakukan lewat iPusnas, mendekatkan anak pada buku, tanpa harus datang ke perpustakaan," kata Agus.
Agus menekankan bahwa literasi menjadi faktor esensial dalam membangun masyarakat yang berpengetahuan, inovatif, dan kreatif. Peran orang tua agar anak menyukai literasi sangat dibutuhkan. Misalnya, mulai mematikan televisi pada pukul 18.00-19.00 WIB dan mulai membaca buku.
"Kampanye literasi Ibuku Perpustakaan Pertamaku masih terus kita laksanakan. Dengan duta baca nasional yang berganti-ganti. Tujuannya tetap sama yakni mengajak untuk dekat dengan buku sehingga anak cerdas literasi dan bermedia sosial," kata Agus.
Perpusnas RI dengan gedung baru 24 lantai di Jalan Merdeka Selatan 11, Jakarta, memiliki layanan anak, seperti ruang baca yang nyaman bagi anak-anak dan keluarga. Selain itu, dilengkapi dengan ribuan koleksi buku yang beragam, seperti komik, cerita rakyat, board book, dan lainnya.
“Anak-anak harus merasa nyaman saat main di perpustakaan. Disinilah peran dari pustakawan Perpusnas RI membantu bagaimana bisa bermain, berliterasi, sambil membaca. Karena dunia anak tak bisa lepas dari bermain,” tutur Agus.
Layanan Khusus Anak di Perpusnas RI dibuat lebih menyenangkan. Sehingga anak-anak bisa dengan leluasa bermain di Perpustakaan. Kesenangan yang awalnya didapatkan melalui gawai, bisa dialihkan ke perpustakaan.
Literasi Menjadi Faktor Esensial
Di samping itu, Perpusnas RI juga memiliki aplikasi iPusnas, yang merupakan aplikasi perpustakaan digital yang dapat diakses lewat perangkat mobile. Aplikasi ini memudahkan anak, dan masyarakat pada umumnya yang ingin membaca buku, tanpa harus datang ke perpustakaan.
Dengan iPusnas, pemustaka (pengguna perpustakaan) dapat mengakses koleksi digital Perpusnas RI yang berbasis Digital Right Management (DRM) kapan saja dan di mana saja. iPusnas memudahkan anak dalam membaca buku cerita atau buku bergambar lewat gadget mereka.
"Orang tua dan juga guru harus memanfaatkan teknologi tersebut untuk mendorong minat baca pada anak. Jadi, digitalisasi yang kita lakukan lewat iPusnas, mendekatkan anak pada buku, tanpa harus datang ke perpustakaan," kata Agus.
Agus menekankan bahwa literasi menjadi faktor esensial dalam membangun masyarakat yang berpengetahuan, inovatif, dan kreatif. Peran orang tua agar anak menyukai literasi sangat dibutuhkan. Misalnya, mulai mematikan televisi pada pukul 18.00-19.00 WIB dan mulai membaca buku.
Lihat Juga :
tulis komentar anda