5 Contoh Teks Pidato 17 Agustus Singkat Beserta Strukturnya
Selasa, 08 Agustus 2023 - 08:23 WIB
Selamat pagi, hadirin yang terhormat.
Sebelum saya memulai pidato ini, izinkan saya mengajukan pertanyaan. Apakah di antara kita ada yang pernah merasa terikat atau tidak bebas dalam hidupnya? Mungkin ada yang merasa dipaksa untuk beribadah, terpaksa menjalani pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginan, atau bahkan terpaksa menjalin hubungan dengan seseorang yang bukan pilihan hati? Hati-hati, mungkin saat ini ada di antara kita yang sedang mengalami imperialisme, baik dari orang lain maupun dari diri kita sendiri.
Pada kesempatan ini, saya ingin mengajak kita untuk merenungkan tentang kolonialisme dan imperialisme. Imperialisme dapat diartikan sebagai tindakan menguasai orang atau wilayah dengan paksaan.
Baca juga: Pengertian, Ciri, dan Contoh Teks Iklan yang Menarik dan Menjual
Pengendalian ini bisa berupa dominasi dalam bidang ekonomi, agama, hukum, pemerintahan, dan bahkan hubungan antar manusia. Sedangkan kolonialisme merupakan bagian dari imperialisme, yaitu ketika suatu negara atau wilayah dikuasai secara penuh oleh negara lain. Jika beberapa negara dikuasai oleh satu pihak, itu disebut imperialisme, tetapi jika hanya satu negara yang dikuasai, itu disebut kolonialisme.
Indonesia, tempat kita tinggal saat ini, pernah mengalami masa kolonialisme yang cukup panjang, yaitu selama kurang lebih tiga setengah abad di bawah kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda.
Bayangkan, selama 350 tahun kita dikuasai dengan paksa tanpa persetujuan dan doa dari rakyat. Meskipun demikian, berkat perjuangan para pahlawan dan pergerakan kemerdekaan, kita akhirnya berhasil meraih kemerdekaan. Meskipun masa kolonialisme meninggalkan bekas luka, hal itu juga membantu menyatukan bangsa Indonesia menjadi satu kesatuan.
Namun, seiring dengan kemerdekaan, kolonialisme dan imperialisme telah terhapus dari negeri ini. Kita kini hidup dalam kebebasan dan kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan susah payah. Meskipun begitu, kita harus bertanya pada diri sendiri apakah benar-benar semua pengaruh kolonialisme dan imperialisme telah terhapus sepenuhnya.
Mungkin masih ada sisa-sisa mentalitas penjajah yang perlu kita perbaiki. Misalnya, praktik ospek kejam yang mencederai martabat manusia. Ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk terus berjuang menghapuskan segala bentuk penjajahan dan memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati sepenuhnya.
Saya berharap kita semua dapat bersama-sama membangun negara yang lebih baik, bebas dari penindasan dan imperialisme, sehingga Indonesia tetap menjadi negeri yang berdaulat dan adil.
Sebelum saya memulai pidato ini, izinkan saya mengajukan pertanyaan. Apakah di antara kita ada yang pernah merasa terikat atau tidak bebas dalam hidupnya? Mungkin ada yang merasa dipaksa untuk beribadah, terpaksa menjalani pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginan, atau bahkan terpaksa menjalin hubungan dengan seseorang yang bukan pilihan hati? Hati-hati, mungkin saat ini ada di antara kita yang sedang mengalami imperialisme, baik dari orang lain maupun dari diri kita sendiri.
Pada kesempatan ini, saya ingin mengajak kita untuk merenungkan tentang kolonialisme dan imperialisme. Imperialisme dapat diartikan sebagai tindakan menguasai orang atau wilayah dengan paksaan.
Baca juga: Pengertian, Ciri, dan Contoh Teks Iklan yang Menarik dan Menjual
Pengendalian ini bisa berupa dominasi dalam bidang ekonomi, agama, hukum, pemerintahan, dan bahkan hubungan antar manusia. Sedangkan kolonialisme merupakan bagian dari imperialisme, yaitu ketika suatu negara atau wilayah dikuasai secara penuh oleh negara lain. Jika beberapa negara dikuasai oleh satu pihak, itu disebut imperialisme, tetapi jika hanya satu negara yang dikuasai, itu disebut kolonialisme.
Indonesia, tempat kita tinggal saat ini, pernah mengalami masa kolonialisme yang cukup panjang, yaitu selama kurang lebih tiga setengah abad di bawah kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda.
Bayangkan, selama 350 tahun kita dikuasai dengan paksa tanpa persetujuan dan doa dari rakyat. Meskipun demikian, berkat perjuangan para pahlawan dan pergerakan kemerdekaan, kita akhirnya berhasil meraih kemerdekaan. Meskipun masa kolonialisme meninggalkan bekas luka, hal itu juga membantu menyatukan bangsa Indonesia menjadi satu kesatuan.
Namun, seiring dengan kemerdekaan, kolonialisme dan imperialisme telah terhapus dari negeri ini. Kita kini hidup dalam kebebasan dan kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan susah payah. Meskipun begitu, kita harus bertanya pada diri sendiri apakah benar-benar semua pengaruh kolonialisme dan imperialisme telah terhapus sepenuhnya.
Mungkin masih ada sisa-sisa mentalitas penjajah yang perlu kita perbaiki. Misalnya, praktik ospek kejam yang mencederai martabat manusia. Ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk terus berjuang menghapuskan segala bentuk penjajahan dan memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati sepenuhnya.
Saya berharap kita semua dapat bersama-sama membangun negara yang lebih baik, bebas dari penindasan dan imperialisme, sehingga Indonesia tetap menjadi negeri yang berdaulat dan adil.
tulis komentar anda