Cerita Mahasiswa Unair Taklukkan IISMA, Belajar Epidemiologi ke Eropa
Jum'at, 01 September 2023 - 17:32 WIB
Baca juga: Beasiswa Afirmasi Disdik Jabar 2023 Dibuka, Ini Syarat dan Linknya
“Meski, tidak ada keharusan selinear, tapi saya suka mendalami ilmu itu, terlebih peminatanku epidemiologi. Di IISMA ini ada empat tawaran mata kuliah, tapi dua studi lainnya masih menyusul, karena satu minggu pertama di Lithuania ini masih belajar adaptasi jadi belum saya fiksasi,’’ ucapnya.
Adapun pelajaran hidup yang ia dapatkan selama proses adaptasi di negeri alam gletser (bongkahan es). “Bagi orang sini, sebelum suhu mencapai -20 derajat, masih kategori hangat. Sementara bagi saya, 16 derajat saja sudah dingin sekali,’’ ujarnya.
Selain itu, kesopanan para pengguna jalan yang menggunakan transportasi. Dalam jarak kurang dari empat meter, pengendara langsung berhenti untuk mempersilahkan pejalan kaki. Lantaran, mobilitas Zahra jalan kaki dengan 13.000 langkah setiap harinya dari asrama menuju kampusnya.
Dengan berbagai tantangan yang ia hadapi, Zahra mengatur strategi dengan penuh perhitungan. Ia mengatakan kita perlu belajar memadukan berbagai kesulitan hidup di dunia, mengharmonikan naik turunnya perjalanan dengan rute panjang.
“Kuncinya openness and eagerness to learn, to experience everything, lewat program IISMA ini sebagai wadah untuk bertumbuh dan mengasah akademik maupun ketahanan mental. Maka harus berani untuk melakukan hal baik apapun,’’ pungkasnya.
Lihat Juga: Dua Mahasiswa Prodi Aktuari President University Raih Beasiswa IISMA 2024 di Jerman dan Hungaria
“Meski, tidak ada keharusan selinear, tapi saya suka mendalami ilmu itu, terlebih peminatanku epidemiologi. Di IISMA ini ada empat tawaran mata kuliah, tapi dua studi lainnya masih menyusul, karena satu minggu pertama di Lithuania ini masih belajar adaptasi jadi belum saya fiksasi,’’ ucapnya.
Culture Shock di Negeri Orang
Adapun pelajaran hidup yang ia dapatkan selama proses adaptasi di negeri alam gletser (bongkahan es). “Bagi orang sini, sebelum suhu mencapai -20 derajat, masih kategori hangat. Sementara bagi saya, 16 derajat saja sudah dingin sekali,’’ ujarnya.
Selain itu, kesopanan para pengguna jalan yang menggunakan transportasi. Dalam jarak kurang dari empat meter, pengendara langsung berhenti untuk mempersilahkan pejalan kaki. Lantaran, mobilitas Zahra jalan kaki dengan 13.000 langkah setiap harinya dari asrama menuju kampusnya.
Dengan berbagai tantangan yang ia hadapi, Zahra mengatur strategi dengan penuh perhitungan. Ia mengatakan kita perlu belajar memadukan berbagai kesulitan hidup di dunia, mengharmonikan naik turunnya perjalanan dengan rute panjang.
“Kuncinya openness and eagerness to learn, to experience everything, lewat program IISMA ini sebagai wadah untuk bertumbuh dan mengasah akademik maupun ketahanan mental. Maka harus berani untuk melakukan hal baik apapun,’’ pungkasnya.
Lihat Juga: Dua Mahasiswa Prodi Aktuari President University Raih Beasiswa IISMA 2024 di Jerman dan Hungaria
(nnz)
tulis komentar anda