Kisah Rahmat, Gagal Kuliah Kedokteran di China karena Pandemi Kini Raih Beasiswa ke Amerika

Minggu, 10 September 2023 - 12:12 WIB
Rahmat meraih beasiswa MOSMA Kemenag ke Amerika Serikat. Foto/Kemenag.
JAKARTA - Rahmat memiliki cita-cita kuliah kedokteran karena melihat desanya yang terbatas jumlah dokternya. Namun asa untuk tembus kuliah kedokteran gagal berkali-kali.

Anak Dusun dengan Cita-Cita Tinggi



Rahmat berasal dari Dusun Lombongan, sebuah dusun terpencil di bagian selatan Provinsi Sulawesi Barat. Rahmat kecil akrab disapa "ade" karena postur tubuhnya yang pendek dan selalu terlihat seperti adik laki-laki bagi anak seumurannya.

Dia adalah anak bungsu dari 8 bersaudara, pasangan Ruhaniah dan Muh. Ridha. Ibunya seorang petani sekaligus ibu rumah tangga, sedang bapak seorang pensiunan guru agama sekaligus seorang nelayan.

Lulus SMP, Rahmat melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlas Lampoko. Lokasi pesantren ini berjarak sekitar 75 km dari desanya. Lembaga pendidikan keagamaan khas Indonesia ini memiliki banyak alumni yang kuliah di berbagai perguruan tinggi.

Baca juga: IISMA Buka Jalan Mahasiswa PNJ Meraih Beasiswa S2 di Coventry University

Saat itu, cita-citanya untuk menjadi dokter masih membumbung tinggi. Sadar memiliki banyak keterbatasan, Rahmat berusaha lebih keras. Dia belajar lebih giat agar bisa mengejar teman-temannya. Selama di pesantren, dia juga belajar berorganisasi.

“Alhamdulillah, enam tahun mondok, saya menjadi lulusan terbaik. Ini tentu menjadi kebanggaan untuk seorang anak desa,” sebutnya.

Lulus jadi santri, Rahmat masih memiliki tekad kuat untuk menjadi dokter. Dia pun mendaftar ke Universitas Hasanuddin pada 2018 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Sayangnya, dia tidak tembus pilihan pertamanya di jurusan Kedokteran Unhas melainkan diterima di jurusan Mechanical Engineering. Meski kecewa dan sedih namun dia tetap lanjut kuliah di jurusan ini.

Keluar dari Unhas, Berkali-kali Gagal Daftar Kedokteran di PTN Lain

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More