Apakah Nilai IPK Tinggi Menentukan Karier dalam Melamar Kerja? Ini Jawabannya

Sabtu, 23 September 2023 - 10:07 WIB
Meski IPN tinggi penting tetapi perekrut kerja juga akan mempertimbangkan faktor lain seperti pengalaman organisasi dan juga soft skill dalam menerima pencari kerja. Foto/Ist
JAKARTA - Apakah nilai IPK tinggi sangat menentukan untuk melamar kerja? Ketika memasuki dunia perkuliahan, banyak mahasiswa yang terfokus ingin mencapai nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi.

Sampai-sampai kuliah hanya ditujukan untuk mengejar nilai tinggi saja, tanpa melakukan aktivitas penting lain seperti networking atau ikut kegiatan yang dapat menjadi bekal karier nantinya.

Sebenarnya seberapa penting nilai IPK tersebut ketika melamar di dunia kerja? Apakah IPK benar-benar menentukan karier kamu ke depannya? Untuk menjawab hal itu, artikel kali ini akan memberi ulasannya melalui sejumlah perspektif, simak ya!

Nilai IPK Tinggi Penting Tapi Bukan Satu-satunya

Beberapa perusahaan memang menetapkan minimal IPK rata-rata antara 3.00 sampai 3.30. Akan tetapi, itu juga tergantung dari jenis perusahaan dan bidang pekerjaannya. Pada dasarnya, asal kampus dan nilai IPK yang diperoleh dapat dijadikan tolak ukur tanggung jawab kamu saat menjalankan perkuliahan.

Jika IPK tinggi atau tidak kurang dari 3.00, kemungkinan perusahaan akan lebih mempertimbangkan posisi kamu. Namun, tentu saja memiliki IPK tinggi bukan satu-satunya hal yang akan menentukan kariermu. Sebagai contoh, jika IPK kamu tidak terlalu tinggi, namun di dalam Curriculum Vitae (CV) tertera bahwa kamu aktif berorganisasi, mengikuti banyak perlombaan, dan pernah magang di berbagai macam tempat, hal itu dipastikan akan dipertimbangkan perekrut kerja.



Dilansir dari Penn & Beyond (Career Services dari University of Pennsylvania), lulusan Universitas Pennsylvania (UPenn) yang mendapatkan kerja di berbagai bidang, 50% rata-rata nilai IPK-nya berkisar antara 3.30 sampai 3.67.

Persentase ini diambil berdasarkan lulusan UPenn yang bekerja di perusahaan besar seperti perusahaan konsultan ternama MBB (McKinsey, Boston Consulting Group, and Bain), perusahaan teknologi seperti Amazon, Apple, Facebook, Microsoft, Alphabet/Google, dan masih banyak lagi bidang lainnya.

Riset ini menunjukkan bahwa meskipun IPK itu penting, perusahaan-perusahaan besar di atas tidak hanya melihat dari situ saja.

Tentu terdapat pertimbangan lain baik dari sisi kegiatan di dalam dan luas kampus apa saja yang pernah diikuti, skill apa saja yang dikuasai, dan masih banyak faktor lainnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More