Dies Natalis ke-10 Magister Kenotariatan UPH, Beri Edukasi Kompetensi Digital dalam Pekerjaan Notaris
Rabu, 27 September 2023 - 17:22 WIB
Prof. Corrado pun menjabarkan bahwa di Eropa sendiri ada e-signature dan e-identification yang telah dikembangkan untuk verifikasi data digital. Meski demikian, Notaris tetap harus jeli dan teliti dalam proses ini, karena keamanan digital menjadi aspek yang sangat penting, terutama karena beberapa negara belum mencapai level cyber security yang setara.
“Di internet, kita harus mewaspadai semua orang. Pasalnya, Notaris bekerja dengan data pribadi klien yang sensitif dan berbahaya jika sampai bocor dan bahkan digunakan untuk hal-hal yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.
Sebagai penutup, Prof. Corrado menyampaikan bahwa meskipun bekerja remote, Notaris tetap harus mengidentifikasi setiap kliennya secara langsung dan personal. Digitalisasi memang mempermudah pekerjaan, tetapi pada akhirnya yang harus bertanggung jawab tetaplah Notaris. Itulah alasan profesi notaris sangat penting dan tidak mudah digantikan teknologi.
Magister Kenotariatan UPH terus mengupayakan agar lulusannya menjadi Notaris andal yang mengikuti perkembangan zaman. Selain menjadi Notaris profesional, karier yang dapat dimiliki oleh lulusan Magister Kenotariatan adalah Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), Dosen Hukum, Pengacara, Diplomat, Peneliti, Staf Kementerian, dan Staf Legal.
Kata Alumni
Selain paparan dari Prof. Corrado, dalam momentum Dies Natalis ke-10 ini, Magister Kenotariatan UPH juga turut mengajak para alumninya untuk berbagi pengalaman. Mereka memaparkan perjalanan dari masa kuliah hingga kesuksesan profesional di bidang hukum.
Mereka sepakat, UPH telah konsisten membimbing mahasiswa untuk dapat menjadi pemimpin andal di bidangnya masing-masing. Berikut beberapa testimoni dari para alumni yang hadir:
· Reza Boentoro, Managing Partner Boentoro & Associates – M.Kn UPH, 2014
“Ilmu Kenotariatan yang dipelajari di Magister Kenotariatan UPH relevan dengan pekerjaan saya sebagai Pengacara. Karena kasus yang sering saya tangani di pengadilan adalah kasus di bidang hukum keluarga dan sengketa bisnis.”
· Chyntia Christie, Notaris & PPAT Kab. Bandung Barat – M.Kn UPH, 2015
“Di internet, kita harus mewaspadai semua orang. Pasalnya, Notaris bekerja dengan data pribadi klien yang sensitif dan berbahaya jika sampai bocor dan bahkan digunakan untuk hal-hal yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.
Sebagai penutup, Prof. Corrado menyampaikan bahwa meskipun bekerja remote, Notaris tetap harus mengidentifikasi setiap kliennya secara langsung dan personal. Digitalisasi memang mempermudah pekerjaan, tetapi pada akhirnya yang harus bertanggung jawab tetaplah Notaris. Itulah alasan profesi notaris sangat penting dan tidak mudah digantikan teknologi.
Magister Kenotariatan UPH terus mengupayakan agar lulusannya menjadi Notaris andal yang mengikuti perkembangan zaman. Selain menjadi Notaris profesional, karier yang dapat dimiliki oleh lulusan Magister Kenotariatan adalah Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), Dosen Hukum, Pengacara, Diplomat, Peneliti, Staf Kementerian, dan Staf Legal.
Kata Alumni
Selain paparan dari Prof. Corrado, dalam momentum Dies Natalis ke-10 ini, Magister Kenotariatan UPH juga turut mengajak para alumninya untuk berbagi pengalaman. Mereka memaparkan perjalanan dari masa kuliah hingga kesuksesan profesional di bidang hukum.
Mereka sepakat, UPH telah konsisten membimbing mahasiswa untuk dapat menjadi pemimpin andal di bidangnya masing-masing. Berikut beberapa testimoni dari para alumni yang hadir:
· Reza Boentoro, Managing Partner Boentoro & Associates – M.Kn UPH, 2014
“Ilmu Kenotariatan yang dipelajari di Magister Kenotariatan UPH relevan dengan pekerjaan saya sebagai Pengacara. Karena kasus yang sering saya tangani di pengadilan adalah kasus di bidang hukum keluarga dan sengketa bisnis.”
· Chyntia Christie, Notaris & PPAT Kab. Bandung Barat – M.Kn UPH, 2015
Lihat Juga :
tulis komentar anda