Cerita Christin, Penerima Beasiswa ADEM Anak PMI Malaysia yang Ingin menjadi Polwan
Jum'at, 20 Oktober 2023 - 11:57 WIB
JAKARTA - Saya ingin sekolah di negeri sendiri, Indonesia. Sebait harapan itu yang menjadi alasan kenapa Cristin Evita Laura seorang anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang lahir dan besar di Malaysia berjuang keras untuk lolos beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Repatriasi bagi anak PMI dari Kemendikbudristek.
Di Malaysia Cristin bukan hidup di kota metropolitan seperti Kuala Lumpur, Johor Bahru, atapun Penang. Cristin tinggal di perumahan khusus pekerja di ladang perkebunan kelapa sawit di Sabah. Para PMI beserta keluarganya hidup berdampingan dengan ritme kehidupan rutin, ayah pergi ke ladang sawit, ibu mengurus rumah, dan anak pergi sekolah.
Informasi mengenai beasiswa ADEM Repatriasi sampai kepadanya dari gurunya di CLC Nabawan. Guru tersebut menyampaikan kabar beasiswa dari Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) dan menawarkan kepada anak muridnya untuk ikut beasiswa tersebut.
Baca juga: 169 Mahasiswa Universitas Jember Penerima KIP Kuliah Diwisuda, IPK di Atas 3,00
"Beasiswa juga merupakan impian saya karena bisa sekolah secara gratis dan sekolahnya di negeri sendiri," ungkap Cristin mengawali keikutsertaannya di beasiswa ADEM Repatriasi ini.
Siswi kelahiran Keningau, Sabah, Malaysia 23 April 2008 ini pun mendaftarkan diri. Semua dokumen dilampirkannya agar lolos seleksi administrasi. Tahapan tes mulai dari tes bakat, wawancara, kesehatan, keagamaan, literasi dan numerasi. hingga psikologi dia tunaikan dengan baik.
"Lalu pada 29 Mei 2023 hasil kelulusan keluar. Puji Tuhan saya lulus di SMAN 9 Kota Tangerang Banten," tutur Cristin bangga.
Namun Cristin mengaku tak mudah menyampaikan kabar baik itu kepada keluarganya. Terlebih dia akan pergi lintas negara untuk melanjutkan studinya.
Di Malaysia Cristin bukan hidup di kota metropolitan seperti Kuala Lumpur, Johor Bahru, atapun Penang. Cristin tinggal di perumahan khusus pekerja di ladang perkebunan kelapa sawit di Sabah. Para PMI beserta keluarganya hidup berdampingan dengan ritme kehidupan rutin, ayah pergi ke ladang sawit, ibu mengurus rumah, dan anak pergi sekolah.
Informasi mengenai beasiswa ADEM Repatriasi sampai kepadanya dari gurunya di CLC Nabawan. Guru tersebut menyampaikan kabar beasiswa dari Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) dan menawarkan kepada anak muridnya untuk ikut beasiswa tersebut.
Baca juga: 169 Mahasiswa Universitas Jember Penerima KIP Kuliah Diwisuda, IPK di Atas 3,00
"Beasiswa juga merupakan impian saya karena bisa sekolah secara gratis dan sekolahnya di negeri sendiri," ungkap Cristin mengawali keikutsertaannya di beasiswa ADEM Repatriasi ini.
Siswi kelahiran Keningau, Sabah, Malaysia 23 April 2008 ini pun mendaftarkan diri. Semua dokumen dilampirkannya agar lolos seleksi administrasi. Tahapan tes mulai dari tes bakat, wawancara, kesehatan, keagamaan, literasi dan numerasi. hingga psikologi dia tunaikan dengan baik.
"Lalu pada 29 Mei 2023 hasil kelulusan keluar. Puji Tuhan saya lulus di SMAN 9 Kota Tangerang Banten," tutur Cristin bangga.
Namun Cristin mengaku tak mudah menyampaikan kabar baik itu kepada keluarganya. Terlebih dia akan pergi lintas negara untuk melanjutkan studinya.
tulis komentar anda