Dukung Kekuatan Ekonomi, Link and Match Vokasi dan Industri Perlu Diperkuat
Kamis, 16 November 2023 - 12:06 WIB
JAKARTA - Indonesia berpotensi menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Salah satu yang perlu disiapkan yakni mengoptimalkan sumber daya manusia dengan meningkatkan kemampuan dan produktivitasnya di dunia kerja .
Pendidikan vokasi diharapkan jadi tumpuan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi tinggi yang mendorong lebih banyak penciptaan lapangan pekerjaan.
Persoalan ini dibahas dalam diskusi hybrid bertajuk “Mendukung Kekuatan Ekonomi Nasional Melalui Tumpuan Pendidikan Vokasi” di Jakarta, yang digelar Study Club CEMPAKA bekerja sama dengan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasaan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Kemendikbudristek, Universitas Yarsi, dan Meeting.ai.
Baca juga: Mau Kuliah di Politeknik? Ini Jurusan Favorit PNJ, Polban, Polman, PPNS, dan PENS di SNBT 2023
Pelaksana Tugas Direktur Kemitraan dan Penyelerasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Ditjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek Uuf Brajawidagda mengatakan pendidikan vokasi perlu selalu relevan dengan pembangunan ekonomi. Misalnya dengan membangun politeknik yang lulusannya semakin dibutuhkan seperti politeknik manufaktur atau kesehatan.
“Pendidikan vokasi stay relevan. Kita beri bekal para siswa fleksibel untuk mengantisipasi perkembangan zaman,” kata Uuf, dalam keterangan resmi, Kamis (16/11/2023).
Pendidikan vokasi di Indonesia saat ini mencakup sekitar 14.000 SMK, 2.000 program studi vokasi, dan 273 Politeknik dan Akademi Komunitas, 17.000 lembaga pelatihan dan kursus. Kehadiran lembaga vokasi ini dapat dikaitkan dengan agenda pembangunan ekonomi sehingga relevan dengan agenda ekonomi nasional dan daerah .
Baca juga: Mau Kuliah di Politeknik? Ini Jurusan Favorit PNJ, Polban, Polman, PPNS, dan PENS di SNBT 2023
Pendidikan vokasi diharapkan jadi tumpuan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi tinggi yang mendorong lebih banyak penciptaan lapangan pekerjaan.
Persoalan ini dibahas dalam diskusi hybrid bertajuk “Mendukung Kekuatan Ekonomi Nasional Melalui Tumpuan Pendidikan Vokasi” di Jakarta, yang digelar Study Club CEMPAKA bekerja sama dengan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasaan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Kemendikbudristek, Universitas Yarsi, dan Meeting.ai.
Baca juga: Mau Kuliah di Politeknik? Ini Jurusan Favorit PNJ, Polban, Polman, PPNS, dan PENS di SNBT 2023
Pelaksana Tugas Direktur Kemitraan dan Penyelerasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Ditjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek Uuf Brajawidagda mengatakan pendidikan vokasi perlu selalu relevan dengan pembangunan ekonomi. Misalnya dengan membangun politeknik yang lulusannya semakin dibutuhkan seperti politeknik manufaktur atau kesehatan.
“Pendidikan vokasi stay relevan. Kita beri bekal para siswa fleksibel untuk mengantisipasi perkembangan zaman,” kata Uuf, dalam keterangan resmi, Kamis (16/11/2023).
Pendidikan vokasi di Indonesia saat ini mencakup sekitar 14.000 SMK, 2.000 program studi vokasi, dan 273 Politeknik dan Akademi Komunitas, 17.000 lembaga pelatihan dan kursus. Kehadiran lembaga vokasi ini dapat dikaitkan dengan agenda pembangunan ekonomi sehingga relevan dengan agenda ekonomi nasional dan daerah .
Baca juga: Mau Kuliah di Politeknik? Ini Jurusan Favorit PNJ, Polban, Polman, PPNS, dan PENS di SNBT 2023
tulis komentar anda