Peneliti UGM Tegaskan Nyamuk Wolbachia Tidak Menginfeksi Manusia

Minggu, 19 November 2023 - 09:51 WIB
Peneliti UGM sebut Wolbachia tidak menginfeksi manusia dan tidak terjadi transmisi horizontal terhadap spesies lain. Foto/SINDOnews.
JAKARTA - Rencana penyebaran jutaan telur nyamuk Wolbachia di Kabupaten Buleleng dan Denpasar Bali munculkan pro kontra. Kekhawatiran akan berdampak pada kesehatan tubuh manusia akibat pelepasan nyamuk tersebut yang menjadi perdebatan.

Peneliti Pusat kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada sekaligus anggota peneliti World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, dr. Riris Andono Ahmad menjelaskan, penolakan yang terjadi merupakan hal lumrah.

Sebab, dia melanjutkan, saat pelepasan telur nyamuk Wolbachia di beberapa lokasi di Yogyakarta sebelumnya juga sempat menuai penolakan. Akan tetapi, setelah sosialisasi dan mendapat dukungan dari pemerintah kabupaten dan kota akhirnya program tersebut dapat berjalan.

Jawab Kekhawatiran



Soal kekhawatiran sebagian masyarakat yang menyebut bahwa Wolbachia bisa menginfeksi ke tubuh manusia dengan tegas Riris mengatakan, Wolbachia tidak menginfeksi manusia dan tidak terjadi transmisi horizontal terhadap spesies lain bahkan Wolbachia tidak mencemari lingkungan biotik dan abiotik.

Baca juga: Nyamuk Wolbachia Dinilai Berisiko pada Kesehatan dan Industri Pariwisata, Benarkah?



Riris mengatakan, pelepasaan jutaan telur nyamuk Wolbachia di populasi nyamuk Aedes aegypti, berpotensi untuk menekan penularan virus dengue atau Demam Berdarah Dengue. Sebab, melepaskan nyamuk ber-Wolbachia jantan dan betina dalam waktu sekitar 6 bulan agar sebagian besar nyamuk di populasi memiliki Wolbachia.

“Diharapkan nantinya dapat menurunkan penularan virus dengue,” katanya, dilansir dari laman UGM, Minggu (19/11/2023).

Riris menerangkan, ketika nyamuk jantan ber-Wolbachia kawin dengan nyamuk betina tanpa Wolbachia maka telurnya tidak akan menetas, namun bila nyamuk betina ber-Wolbachia kawin dengan jantan tidak ber-Wolbachia seluruh telurnya akan menetas.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More