5 Alasan Merosotnya Pendidikan Karakter yang Jadi Perhatian Capres Nomor 3 Ganjar Pranowo
Jum'at, 24 November 2023 - 20:33 WIB
Pengaruh teknologi dan digitalisasi dapat memberikan dampak negatif pada karakter siswa, seperti kecanduan gawai, kurangnya interaksi sosial, dan ketidakmampuan mengelola informasi yang diperoleh dari internet.
Adanya krisis moral dan etika dalam masyarakat bisa mempengaruhi pendidikan karakter. Kondisi sosial yang tidak stabil dan kurangnya contoh positif dari lingkungan sekitar dapat merusak pembentukan karakter.
Terlalu banyak penekanan pada pendidikan formal dan kurangnya perhatian terhadap pendidikan nonformal, seperti kegiatan ekstrakurikuler, dapat mengurangi kesempatan untuk mengembangkan karakter siswa di luar lingkungan kelas.
Peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak. Kurangnya keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak dapat menjadi faktor yang menghambat perkembangan karakter positif.
Ketidaksetaraan dalam akses pendidikan dapat menghambat pengembangan karakter karena beberapa kelompok masyarakat mungkin tidak mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas.
Demikian beberapa faktor atau alasan merosotnya pendidikan karakter di Indonesia. Dalam menghadapi tantangan kemerosotan pendidikan karakter di Indonesia, Ganjar Pranowo menyoroti perlunya perhatian serius terhadap pembentukan karakter bangsa.
Melalui inisiatif hilirisasi penelitian dan pengembangan hasil riset, serta penekanan pada teladan pemimpin, Ganjar berupaya membangun masyarakat yang memiliki karakter dan budi pekerti yang kuat.
2. Krisis Moral dan Etika
Adanya krisis moral dan etika dalam masyarakat bisa mempengaruhi pendidikan karakter. Kondisi sosial yang tidak stabil dan kurangnya contoh positif dari lingkungan sekitar dapat merusak pembentukan karakter.
3. Ketidakseimbangan Pendidikan Formal dan Nonformal
Terlalu banyak penekanan pada pendidikan formal dan kurangnya perhatian terhadap pendidikan nonformal, seperti kegiatan ekstrakurikuler, dapat mengurangi kesempatan untuk mengembangkan karakter siswa di luar lingkungan kelas.
4. Kurangnya Keterlibatan Orang Tua
Peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak. Kurangnya keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak dapat menjadi faktor yang menghambat perkembangan karakter positif.
5. Ketidaksetaraan Akses Pendidikan
Ketidaksetaraan dalam akses pendidikan dapat menghambat pengembangan karakter karena beberapa kelompok masyarakat mungkin tidak mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas.
Demikian beberapa faktor atau alasan merosotnya pendidikan karakter di Indonesia. Dalam menghadapi tantangan kemerosotan pendidikan karakter di Indonesia, Ganjar Pranowo menyoroti perlunya perhatian serius terhadap pembentukan karakter bangsa.
Melalui inisiatif hilirisasi penelitian dan pengembangan hasil riset, serta penekanan pada teladan pemimpin, Ganjar berupaya membangun masyarakat yang memiliki karakter dan budi pekerti yang kuat.
tulis komentar anda