Teliti Permukiman Kumuh di Jakarta, Unika Atma Jaya Gelar Sidang Terbuka Program Doktor Psikologi

Jum'at, 05 Januari 2024 - 19:23 WIB
“Pada kenyataannya, penanganan permukiman kumuh masih berfokus pada intervensi fisik perbaikan bangunan, lingkungan, dan infrastruktur semata dengan mengabaikan faktor sosial dan psikologis perilaku manusia, potensi ekonomi, kebiasaan hidup serta budaya kehidupan pemukim. Hal tersebut menjadi faktor penyebab langgengnya permukiman kumuh perkotaan,” tambah Rahmanto Kusendi.

Baca juga: Simak Perbandingan Jurusan Kuliah Teknik Informatika ITS dan ITB

Lebih lanjut, dalam penelitiannya juga membuktikan bahwa modal sosial memiliki andil yang kuat untuk membentuk perilaku dengan keberpihakan dan berkelanjutan pada lingkungan.

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi para pemangku kepentingan termasuk pemerintah untuk melakukan pengembangan kebijakan pengelolaan lingkungan pesisir, serta memperlakukan lingkungan dengan baik sesuai dengan standar lingkungan yang ditetapkan pemerintah.

Dalam sidang tersebut, dengan promotor Prof. Dr. phil. Hana R. G. Panggabean, Psikolog menyampaikan bahwa penelitian ini sangat penting, dengan topik yang bermanfaat dalam kondisi sosial di Indonesia, terutama daerah kumuh.

Hal ini juga sesuai dengan keunggulan Unika Atma Jaya pada tingkat Nasional dan Internasional terkait topik social responsibility.

Beberapa perilaku dengan keberpihakan pada lingkungan di antaranya seperti: Efisiensi penggunaan energi dari peralatan hari-hari yang digunakan; Meminimalkan penggunaan bahan bakar pada alat transportasi; Meminimalkan limbah; Recycling; Mengurangi konsumerisme; serta Aktif kontribusi melestarikan lingkungan.
(nnz)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More