Borobudur dan Selimut Nusantara Tampil di Museum Louvre Paris
Minggu, 14 Januari 2024 - 09:50 WIB
Franka Makarim dalam sambutannya menyampaikan, “Borobudur” dan “Selimut Nusantara” ini menonjolkan keajaiban, warna, ritme leluhur yang menjadi ciri khas Indonesia yang dipenuhi modernitas tunggal.
Foto perjalanan seputar kain, pembuatannya, batik, kerajinan tenun inilah, ujarnya, yang dikenal dunia seni dan fashion.
Foto-foto ini juga menampilkan gambaran candi Budha terbesar di dunia Borobudur, sebuah ikon Indonesia yang sekaligus terdaftar sebagai situs warisan dunia UNESCO.
"Ini adalah salah satu ikhtiar strategis pengembangan Warisan Budaya Indonesia, serta Diplomasi Budaya. Kita bangga, kebudayaan Indonesia bisa tampil dengan berkelas di salah satu museum seni terbesar di dunia," ujarnya, dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (14/1/2023).
Baca juga: Warna-warni Kain Indonesia Timur di Panggung WBI, dari Tenun NTT hingga Baju Bodo Sulawesi
Sementara itu, Edward Hutabarat mengungkapkan, ia menemukan ikon peradaban Indonesia berupa kain dengan warna alami dari Sumba, Timor, Tenganan Bali, Sumbawa, Sumatra, Ulos Samosir dan Songket Sumatra.
"Setiap gambar yang kami hadirkan adalah jendela menuju pengetahuan berabad-abad yang terus berlanjut dalam tatanan sosial negara ini," ungkapnya.
Lebih jauh Edward menjelaskan bahwa peradaban Indonesia begitu berkaitan dengan ‘selimut’ (kain), dimana di sepanjang kepulauan Nusantara dikenal dengan nama-nama lain seperti sarung (selembar kain yang kedua ujungnya dijahit menjadi satu), jarit (kain katun tipis, biasanya berupa Batik atau Lurik), dan masih banyak lagi.
Secara keseluruhan, koleksi dalam pameran ini mengungkap keindahan, kekayaan, keterampilan, dan kearifan budaya Indonesia, khususnya dari Sumba.
Selimut yang ditenun seluruhnya dari bahan alami, telah memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan budaya selama berabad-abad.
Foto perjalanan seputar kain, pembuatannya, batik, kerajinan tenun inilah, ujarnya, yang dikenal dunia seni dan fashion.
Foto-foto ini juga menampilkan gambaran candi Budha terbesar di dunia Borobudur, sebuah ikon Indonesia yang sekaligus terdaftar sebagai situs warisan dunia UNESCO.
"Ini adalah salah satu ikhtiar strategis pengembangan Warisan Budaya Indonesia, serta Diplomasi Budaya. Kita bangga, kebudayaan Indonesia bisa tampil dengan berkelas di salah satu museum seni terbesar di dunia," ujarnya, dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (14/1/2023).
Baca juga: Warna-warni Kain Indonesia Timur di Panggung WBI, dari Tenun NTT hingga Baju Bodo Sulawesi
Sementara itu, Edward Hutabarat mengungkapkan, ia menemukan ikon peradaban Indonesia berupa kain dengan warna alami dari Sumba, Timor, Tenganan Bali, Sumbawa, Sumatra, Ulos Samosir dan Songket Sumatra.
"Setiap gambar yang kami hadirkan adalah jendela menuju pengetahuan berabad-abad yang terus berlanjut dalam tatanan sosial negara ini," ungkapnya.
Lebih jauh Edward menjelaskan bahwa peradaban Indonesia begitu berkaitan dengan ‘selimut’ (kain), dimana di sepanjang kepulauan Nusantara dikenal dengan nama-nama lain seperti sarung (selembar kain yang kedua ujungnya dijahit menjadi satu), jarit (kain katun tipis, biasanya berupa Batik atau Lurik), dan masih banyak lagi.
Secara keseluruhan, koleksi dalam pameran ini mengungkap keindahan, kekayaan, keterampilan, dan kearifan budaya Indonesia, khususnya dari Sumba.
Selimut yang ditenun seluruhnya dari bahan alami, telah memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan budaya selama berabad-abad.
Lihat Juga :
tulis komentar anda